KEKRISTENAN HARI INI: LADANG RANJAU ATAU TAMAN BUNGA?
(Berita Mingguan GITS 02 Juli 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini adalah kesaksian pribadi dari Dr. David Cloud.
Orang yang memenangkan saya kepada Kristus mengajar saya untuk melihat Alkitab sebagai otoritas satu-satunya untuk iman dan praktek dan menunjukkan saya pentingnya menguji segala sesuatu dengan Alkitab. Ketika dia membawa saya ke sebuah toko buku Kristen untuk membeli sebuah Alkitab, dia memperingatkan saya bahwa ada banyak bahaya di toko buku seperti demikian, dan kita tidak boleh naif. Alkitab sendiri memperingatkan akan adanya ledakan pengajaran palsu dan kesesatan pada akhir zaman gereja. Saya memulai kehidupan Kristen saya dengan filosofi yang alkitabiah tentang dunia ini dan saya tidak pernah mendapatkan alasan untuk meragukannya. Bahkan, saya melihat bahwa hari ini lebih perlu lagi untuk menggunakan pengamatan rohani yang tajam daripada sebelumnya. Ketika saya menghadiri konferensi ekumene saya yang pertama, sebagai seorang jurnalis pada tahun 1987, saya ditantang oleh seorang Episkopal kharismatik untuk "rileks" dan "jangan terlalu tegang" dan "jangan terlalu takut disesatkan." Dia menasihati saya untuk "membuka diri terhadap hal-hal besar yang sedang Allah lakukan." Dia mengatakan ini dalam konteks sebuah konferensi yang mengadakan misa Roma Katolik setiap pagi, patung-patung Maria dijual di daerah penjualan buku, dan direktur konferensi-nya adalah seorang Roma Katolik, dan seorang imam Roma Katolik memberikan khotbah penutup. Saya berpikir tentang nasihat-nasihat tersebut selama seper-sekian-detik dan saya menolaknya berdasarkan otoritas Firman Allah yang kudus. Saya tidak mau kehilangan apapun yang Allah kerjakan, tetapi saya juga tidak mau disesatkan oleh apapun yang Iblis sedang lakukan! Dan Iblis sangat hebat dalam menyamar sebagai malaikat terang dan bawahannya menyamar sebagai pekerja-pekerja kebenaran (2 Kor. 11:13-15). Ketika saya melihat kekristenan di zaman kita ini, saya melihat sebuah ladang ranjau yang harus dilewati dengan takut dan gentar, bukan sebuah taman bunga yang dapat dicoba dan dinikmati satu per satu. "Sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan" (2 Tim. 3:13). "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya" (1 Pet. 5:8). "Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya" (Ams. 14:15).