“Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28:18-20).
Petrus menjelaskan kepada kita, “Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat” (1Ptr. 3:15). Ini adalah alasan yang baik mengapa setiap orang Baptis harus dapat menjelaskan mengapa ia menjadi orang Baptis. Setiap orang Baptis harus dapat memberikan alasan mengapa ia menjadi orang Baptis: dan sebaliknya, karena Sang Guru tidak pernah mendirikan jemaat lain, setiap orang, yang bukan Baptis, harus dapat memberikan alasan yang baik dan cukup memuaskan Tuhan Yesus pada hari penghakiman, mengapa ia tidak menjadi orang Baptis. Jika jemaat yang Yesus bangun adalah jemaat Baptis, maka tidak ada jemaat lain, selain jemaat Baptis yang adalah gereja Kristus dan setiap orang harus menghadap Tuhan Yesus pada hari penghakiman dan menjelaskan kepada-Nya mengapa ia bergabung dengan gereja-gereja yang didirikan oleh manusia, dan tidak bergabung dengan satu-satunya jemaat yang didirikan oleh Tuhan Yesus sendiri.