Dalam ebook gratis,
Collapse of Separatism Among Fundamental Baptists, kami
mendokumentasikan lereng licin yang muncul akibat memakai Musik Kristen
Kontemporer (CCM). Satu contoh yang kami berikan adalah Southside
Baptist Church, Greenville, South Carolina. Gereja ini didirikan pada
September 1946. Dari tahun 1965 sampai 1996, gereja ini digembalakan
oleh Walt Handford. Istrinya adalah Elizabeth, putri dari pengkhotbah
fundamentalis yang terkenal, John R. Rice, pendiri dari Sword of the
Lord, dan Southside adalah sebuah gereja Baptis fundamental yang
“bergaya kuno” hingga tahun 1990an. Pada tahun 1993, gereja tersebut
mengadakan konser Musik Kristen Kontemporer, dengan bintang tamu Ray
Boltz, dan juga meninggalkan Alkitab King James, beralih ke NIV. Pada
tahun 1994, dalam staf gereja itu ada seseorang yang dipekerjakan oleh
Campus Crusade of Christ yang ekumenis ekstrim, yang bekerja erat dengan
Roma Katolik. Hari ini, Southside (yang sekarang berganti nama menjadi
Southside Fellowship) adalah gereja dengan rock & roll penuh, dengan
bagian mimbar yang dibuat remang-remang, dan monitor-monitor layar
lebar, dan asosiasi ekumenis yang luas. Grup Caedmon’s Call membuat
pertunjukan di Southside pada Februari 2008, yang memberikan indikasi
penting mengenai posisi gereja tersebut. Grup Caedmon’s Call paling
mencintai musik rock sekuler, dan grup band ini sering memainkan musik
Beatles. Pemimpinnya, Cliff Young, mengatakan bahwa salah satu musisi
favoritnya adalah Alanis Morrisette yang bermulut kotor. Caedmon’s Call
memberikan pertunjukan bagi Metro Bible Study, yang mewakili 128 gereja
di Houston Texas. Pembicara bagi Metro Bible Study adalah David Edwards,
seorang Pantekosta yang duduk dalam komite North American Renewal
Service Committee, yang mensponsori banyak sekali kongres radikal
kharismatik-ekemenis. Dalam kongres-kongres ini, hampir setengah dari
puluhan ribu orang yang hadir adalah orang Katolik, dan ada
pembicara-pembicara Katolik. Misa Katolik dilakukan setiap pagi. Jelas
sekali bahwa Southside Fellowship telah bergeser jauh dari posisi
awalnya dan sedang berlayar di perariran rohani yang berbahaya. Tetapi,
banyak orang tidak percaya ada lereng licin dalam kompromi.
(Berita Mingguan GITS 10 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org diterjemahkan oleh Dr. Steven E. Liauw)