HEAVEN IS FOR REAL: SEBUAH BUKU YANG BERBAHAYA BAGI ZAMAN YANG SESAT
(Berita Mingguan GITS 06 Agustus 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Heaven Is For Real (Surga Itu Nyata), sebuah buku tentang seorang anak lelaki berusia empat tahun yang katanya mengunjungi Surga, telah terjual 1,5 juta eksemplar dan saat ini sedang menduduki peringkat #6 di daftar bestseller Amazon. Buku ini juga telah memecahkan rekor penjualan penerbit Thomas Nelson dan sangat populer bahkan di kalangan Baptis Independen. Seorang gembala sidang memberitahu saya bahwa buku ini “sedang beredar di banyak kelompok Baptis Independen; banyak yang merekomendasikannya.” Buku ini ditenggarai sebagai kisah nyata dari Colton Burpo, putra dari seorang gembala sidang Metodis yang katanya mengunjungi Surga saat menjalani sebuah operasi darurat. Di sana dia bertemu dengan seorang saudari perempuannya yang telah meninggal dan kakek buyutnya, melihat Yesus dan Allah Bapa dan Roh Kudus dan Setan, dan mempelajari berbagai hal yang tidak dinyatakan dalam Kitab Suci. Kita tidak meragukan bahwa anak kecil itu benar-benar merasa yakin bahwa dia mengunjungi Surga, tetapi kita tidak percaya sedikitpun bahwa itu benar-benar terjadi. Pertama, buku ini bertentangan dengan kesaksian Rasul Paulus, yang mengatakan bahwa dia adalah yang terakhir untuk melihat Kristus yang telah bangkit (1 Korintus 15:8). Pengalaman Paulus ini digambarkan di Kisah Para Rasul dan tidak ada insiden lain lagi Kristus menampakkan diri kepada orang lain [Editor: Rasul Yohanes melihat Yesus dalam kitab Wahyu, tetapi rasul Yohanes sudah pernah menyaksikan kebangkitan Yesus sebelum Paulus, jadi Paulus tetap adalah orang yang terakhir menjadi saksi kebangkitan Yesus]. Paulus memberikan kesaksian ini dalam konteks sedang memberikan bukti saksi-saksi mata akan kebangkitan Kristus. Semua bukti yang kita perlukan sudah terdapat dalam kesaksian Kitab Suci dan saksi-saksi mata ini. Lebih lanjut lagi, Paulus mengatakan bahwa ketika dia mengunjungi Surga, dia mendengar hal-hal yang dia tidak boleh ceritakan (2 Kor. 12:4). Jadi jelas bahwa seseorang tidak dapat mengunjungi Surga lalu menggambarkan semua yang dia lihat dan dia dengar di sana.
Fundamental Baptist Independent Alkitabiah Dispensational in theology Pre-Tribulational Rapture Pre-millennial Textus Receptus and Masoretic Text (traditional-text based) Baptism by immersion (Baptis Selam) Six-day literal creation Literal & Grammatical & Historical in hermeneutics (Menafsir Alkitab secara Literal-Grammatikal-Historikal, Penafsiran Normal/biasa/sewajarnya).
Jumat, 30 September 2011
Berita Bulan AGUSTUS 2011
Minggu, 25 September 2011
Teks yang Lebih Pasti
Selasa, 20 September 2011
Pengujian Bahasa Lidah
Gerakan Karismatik telah mempopulerkan bahasa roh di banyak gereja. Beberapa gereja menyatakan bahwa bahasa roh telah membangkitkan kembali gereja sementara yang lain mengamati bahwa bahasa roh sebaliknya telah menyebabkan kekacauan. Apakah orang Kristen harus berbahasa roh saat ini? Apakah yang diajarkan Alkitab mengenai bahasa roh?
Karunia Supernatural dari Roh Kudus
Roh Kudus adalah Pribadi yang memungkinkan seseorang untuk dapat berbahasa roh (I Kor 12:4, 8-10). Dialah yang memutuskan karunia-karunia mana yang perlu dimiliki seorang Kristen (I Kor 12:11). Jika bukan kehendak Roh Kudus bahwa seseorang harus memiliki karunia bahasa roh, ia tidak dapat memilikinya bahkan jika orang tersebut mencarinya melalui banyak berdoa dan berpuasa. Paulus telah menjelaskan bahwa tidak semua orang dapat mempunyai karunia yang sama: “Apakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Apakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?” (I Kor 12:29-30). Pertanyaan retorik ini mengharapkan jawaban “Tidak”. Tidak semua mempunyai karunia bahasa roh, dan dapat berkata-kata dalam bahasa roh.
Sabtu, 10 September 2011
10 Hambatan Iman
Dalam perjalanan iman menuju kedewasaaan penuh, iblis dengan tipuan muslihatnya menyebarkan ranjau, jebakan, guna menghambat pertumbuhan iman kita. Iblis tidak akan pernah berhenti mengganggu kita sampai kita terkapar jatuh. Bagaimana mengenali hambatan-hambatan Iman, apa saja yang menjadi hambatan-hambatan iman kita?
1. Mengabaikan kehidupan batin kita bersama Kristus sementara kita memusatkan perhatian pada penampilan luar.