THE FUNDAMENTALS –
A TESTIMONY TO THE TRUTH
Volume 1
Edited by R.A. Torrey, A.C.
Pengoreksi akhir: Dede Wijaya
Bab 5 volume 1
KITAB SUCI DAN PENYANGKALAN-PANYANGKALAN MODERN
OLEH Professor James Orr, D.D.
United Free
Apakah dewasa ini di tengah adanya kritik dan ketidakmapanan, terdapat suatu ajaran Kitab Suci bagi Gereja Kristen dan bagi dunia, yang dapat dipegang/dipertahankan, dan jika ada, apakah ajaran itu? Tak dapat diragukan lagi bahwa itu adalah sebuah pertanyaan yang sangat mendesak pada waktu ini. “Apakah ada suatu buku yang dapat kita anggap wadah wahyu Allah yang sebenarnya dan sebuah pedoman yang tak mung-kin salah dalam menjalani hidup dan dalam hal tugas-tugas kita terhadap Allah dan sesama kita?” Ini adalah pertanyaan yang sangat penting bagi kita semua. Limapuluh tahun yang lalu, mungkin bahkan kurang dari itu, pertanyaan tersebut hampir tak perlu muncul di antara kaum Kristen. Telah diakui secara umum, dianggap lumrah, bahwa buku itu memang ada, yaitu buku yang kita sebut Alkitab. Ini, diyakini, adalah sebuah kitab yang merupakan laporan terilhami dari seluruh kehendak Allah bagi keselamatan manusia; terimalah sebagai benar dan terilhami ajaran-ajaran kitab itu, turuti bimbing-annya, dan kau tidak akan tersandung, engkau tidak akan keliru dalam mencapai akhir hayat yang sempurna, dalam menemukan keselamatan, dalam meraih hadiah hidup abadi yang mulia.
Dewasa ini telah terjadi sebuah perubahan. Tidak dapat di-ingkari bahwa kita hidup di dalam era di mana, bahkan di dalam gereja sendiri, terdapat banyak perasaan tak-nyaman dan kecurigaan mengenai Alkitab – suatu keraguan untuk menyandarkan diri padanya sebagai sebuah otoritas dan untuk menggunakannya sebagai senjata presisi seperti yang pernah terjadi; dengan keinginan yang sama kuatnya untuk menemukan suatu azas yang lebih kokoh didalam otoritas di luar gereja, atau dengan orang-orang lain, dalam Kristus Sendiri, atau juga di dalam kesadaran Kristiani, dapat dikatakan, -- sebuah azas yang lebih pasti bagi iman dan hidup kristiani. Kini kita sering dengar referensi kepada substitusi, dalam Gereja Protestan tentang “KITAB SUCI YANG TAK MUNGKIN KELIRU BAGI GEREJA YANG TAK MUNGKIN KELIRU.” Dan implikasinya ialah bahwa ide yang satu sama tanpa azasnya seperti yang lain. Kadang-kadang diterima ide, mungkin agak umum, bahwa anggapan mengenai suatu otoritas di luar diri kita, - akal budi kita atau suara hati kita atau karakter spiritual kita – harus dilepaskan seluruhnya; bahwa yang dapat diterima hanyalah yang membawa otoritasnya di dalam dirinya sendiri dalam menuntut kepada badan spiritualnya, dan di sinilah letak penilaian untuk kita apa yang benar dan apa yang palsu.