Sabtu, 10 Juli 2010

Berita Mingguan 10 Juli 2010

THEOLOG MENGATAKAN BAHWA YESUS TIDAK DISALIBKAN PADA SEBUAH SALIB
Gunnar Samuelsson, seorang theologi di Gothenburg University, mengklaim bahwa Yesus tidak disalibkan pada sebuah salib. Menurut London Telegraph: "Ia mengklaim bahwa Alkitab disalahtafsirkan karena tidak ada referensi eksplisit mengenai penggunaan paku atau mengenai penyaliban – hanyalah bahwa Yesus memikul sebuah "staurus" menuju Kalvari, yang tidak harus diartikan sebagai salib tetapi juga bisa berarti sebuah "tiang." Mr. Samuelsson, yang telah menulis sebuah thesis 400 halaman setelah mempelajari teks-teks bahasa aslinya, mengaakan: 'Masalahnya adalah gambaran tentang penyaliban secara menyolok tidak ada di literatur-literatur kuno. Sumber-sumber yang diharapkan akan mendukung pengertian yang sudah mapan tentang kejadian itu, ternyata sebenarnya tidak mengatakan apa-apa'" ("Jesus Did Not Die on Cross," Telegraph, 23 Juni 2010). Faktanya adalah Alkitab dengan jelas menyatakan Yesus disalibkan di atas sebuah salib melalui pemakuan tangan dan kakiNya (Yoh. 20:20, 25, 27; Maz. 22:16). Mengenai bukti-bukti sejarah di luar Alkitab, Josephus adalah seorang saksi mata peristiwa penyaliban orang-orang Yahudi pada saat pengepungan Yerusalem antara tahun 66-70 M.

Lebih lanjut lagi, pada tahun 1968, sebuah tim arkeolog menemukan kerangka tulang seorang laki-laki yang telah disalibkan oleh Roma pada abad pertama Masehi. Tim itu dipimpin oleh V. Tzaferis dan penemuan itu ada di Giv'at ha-Mivtar (Ras el-Masaref), sedikit Timur Laut dari Yerusalem dekat Bukit Scopus (J.H. Charlesworth, "Jesus and Jehohanan," Expository Times, Edinburgh, Februari 1972). Tempat pekuburan tersebut, yang mengandung tulang-tulang 35 individu, ditanggali berasal dari akhir abad kedua SM hingga 70 M ketika Yerusalem jatuh ke tangan Roma. Seorang lelaki muda bernama Jehohanan (Yohanes dalam bahasa Indonesia) (namanya tercantum di kuburannya) mati disalibkan pada tahun antara 7 M dan 66 M. Ini dikonfirmasi oleh Dr. N. Haas dari Departmen Anatomi dari Sekolah Kedokteran Hadassah (Hebrew University). Paku-paku ditancapkan melalui tangan dan kakinya. Kedua kakinya dipatahkan di tulang kering.
EDITOR: Demikian juga kelompok bidat Saksi Yehovah mengajarkan bahwa Yesus tidak disalibkan di salib bentuk "t" yang tradisional, tetapi pada sebuah tiang saja, dengan kedua tanganNya ke atas. Tetapi bukti-bukti Alkitab maupun arkeologi mematahkan pengajaran bidat Saksi Yehovah ini.

MEMBENCI AYAH, IBU, ISTRI, ANAK, SAUDARA LELAKI DAN PEREMPUAN
"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" (Lukas 14:26). Apakah yang Yesus maksudkan ketika Ia menuntut agar kita "membenci" orang-orang yang paling dekat dan yang paling kita kasihi? Kita mengerti ini dengan cara membandingkan Firman Tuhan dengan bagian Firman Tuhan lainnya. Perhatikan perikop yang serupa di Matius 10:37. Ketika Yesus mengatakan bahwa kita harus membenci ayah, ibu, istri, anak, saudara lelaki dan perempuan kita, ia mengatakan bahwa kita tidak boleh mengasihi mereka lebih daridapa Dia dan kehendakNya. Tuhan menuntut kita menempatkan dia sebagai nomor satu secara absolut dalam kasih kita dan bahwa kita hidup untuk menyenangkan Dia lebih dari segala yang lain. Hubungan keluarga adalah penting dan Firman Allah menginstruksikan kita untuk mengurusi orang-orang yang kita kasihi (1 Tim. 5:8; Kol. 3:18-21). Pada saat yang sama, panggilan dan pekerjaan Tuhan lebih tinggi dari hubungan manusiawi apapun. Ada kuasa-kuasa yang hebat bekerja di sini. Saya teringat akan orag yang memenangkan saya kepada Kristus. Ketika Allah memanggil dia untuk berkhotbah, istrinya memberikan dia ultimatum akan meninggalkan dia kalau dia tidak berhenti berkhotbah. Ia memohon kepada istrinya untuk tinggal, tetapi ia tidak mau berhenti berkhotbah. Pada akhirnya istrinya meninggalkan dia dan membawa putranya yang masih kecil pergi. Orang itu hancur hati, tetapi ia menolak untuk berhenti menaati perintah Allah untuk memberitakan Firman Allah. Banyak orang, yang diperhadapkan kepada pilihan seperti itu, telah memilih untuk meninggalkan panggilan Allah.

GEREJA PRESBYTERIAN USA MENGANGKAT SEORANG MODERATOR YANG PRO-HOMOSEKSUAL

Berikut ini disadur dari Christian Post, 4 Juli 2010: "Seorang calon yang pro pernikahan homoseksual dipilih pada hari Sabtu untuk menjadi moderator bagi Gereja Presbyterian (USA) dalam Pertemuan Umum mereka yang ke-219. Cynthia Bolbach, seorang penatua dari Arlington, Va., adalah satu-satunya dari enam orang calon yang menyatakan dukungan penuh bagi pernikahan sesama jenis, sebagaimana dilaporkan oleh denominasi tersebut. 'Siapakah yang menjadi ancaman yang lebih besar bagi institusi pernikahan: Larry King yang sudah menikah 8 kali atau satu pasangan gay (teman dia) di Washington, D.C., yang telah bersama 62 tahun dan yang menikah dua minggu lalu?' dia katakan, menurut The Layman. Debat mengenai homoseksualitas telah berlanjut terus dalam Gereja Presbyterian (USA) selama puluhan tahun. Minggu ini, para delegasi yang bertemu dalam Pertemuan Umum di Minneapolis akan mempertimbangkan selusin agenda yang mencoba untuk mengubah definisi pernikahan dalam Buku Aturan Gereja Presbyterian (USA) agar lebih inklusif, memperbolehkan pendeta yang menikah untuk melayani, dan memberikan hak-hak yang sama kepada pasangan sama jenis atau yang menjadi partner serumah tanpa menikah....[ Bolbach mengatakan] 'Orang-orang yang setuju dengan penerimaan penuh terhadap gay dan lesbian dalam hidup kita bersama – dan saya termasuk dalam kelompok ini – percaya bahwa kita gagal memenuhi perintah Injil untuk inklusivitas jika kita terus menolak para gay dan lesbian dari kepemimpinan gereja kita." KESIMPULAN DARI SDR. CLOUD: Pertanyaan Bolbach mengenai siapa yang menjadi ancaman yang lebih serius terhadap pernikahan dapat dijawab dengan sangat sederhana. Baik Larry King maupun temannya yang homoseksual, sama-sama menjadi ancaman bagi pernikahan. Paling tidak Larry King menikah dengan wanita, yang mendapat otoritas Alkitab, tetapi ketika seorang wanita 'menikahi' wanita lain atau seorang lelaki 'menikahi' lelaki lain, tidak ada otoritas Alkitab sama sekali dan konsep moralitas yang absolut sudah dihancurkan. Gereja Presbyterian (USA) adalah institusi yang kotor, sesat, dan para "Injili" yang berada di dalamnya sedang hidup dalam ketidaktaatan yang terang-terangan terhadap Firman Allah karena mereka bersekutu dengan orang-orang tidak percaya (Roma 16:17; 2 Korintus 5:14-18; 2 Timotius 3:5).

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi "Join Group" di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/

Tidak ada komentar: