Rabu, 17 Juli 2013

Berita Bulan Maret 2013

53 Orang Kristen Ditangkap oleh Polisi Agama Saudi
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Saudi Arabia," AsiaNews.it, 20 Feb. 2013: "Saudi Arabia telah menangkap 53 orang Kristen Etiopia – 46 wanita dan 6 lelaki – karena mereka mengadakan pertemuan doa di sebuah rumah pribadi. Pejabat polisi telah menyegel rumah itu dan menciduk orang-orang percaya itu, sambil menuduh tiga pemimpin rohaninya mencoba menobatkan orang-orang Muslim kepada kekristenan. Insiden ini terjadi di Dammam, ibukota Propinsi Timur di Kerajaan itu, dan bertanggal 8 Februari, tetapi barulah dilaporkan akhir-akhir ini oleh sumber-sumber yang berkaitan dengan World Evangelical Alliances' Religious Liberty Commission...Saudi Arabia tidak mengakui, atau melindungi, ekspresi religius selain Islam. Para polisi agama (muttawa) mengontrol ketat negara itu untuk menghilangkan semua Alkitab, Salib, dan pertemuan-pertemuan Kristen. Dan bahkan jika keluarga raja mengizinkan praktek agama selain Islam, jika dilakuan secara pribadi, agen-agen muttawa tidak mau tahu perbedaannya.
Rick Warren & Oprah Winfrey
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Pada tanggal 24 Februari (2013), Rick Warren muncul untuk kedua kalinya dalam acara Lifeclass milik Oprah Winfrey untuk mendiskusikan tujuan kehidupan. Seperti yang dia lakukan dalam penampilannya di Ted Talks, Warren tidak menyinggung dosa, pertobatan, salib, ataupun kebangkitan Yesus Kristus. Sebaliknya, dia memberikan suatu dosis besar kuasa berpikir positif, yang tidaklah mengherankan karena itu adalah tema utama Oprah dan dia tidak mungkin mengundang Warren kalau dia berpikir Warren akan memberitakan pesan Injil yang tegas. Winfrey adalah salah satu promotor kesesatan New Age yang paling berpengaruh di dunia hari ini; namun demikian dia mengklaim diri seorang Kristen, bahkan seorang Baptis. Dia sering berbicara tentang bagaimana dia dibesarkan dan bagaimana gereja membentuk kehidupannya, tetapi dia mencampurkan iman Kristiani dengan spiritualitas kafir. Dia dibesarkan di sebuah gereja Baptis di Mississippi, putri seorang diaken. Setelah masa muda yang penuh pemberontakan, dia "bertobat" dan bergabung dengan sebuah gereja Baptis di Nashville dan sering berbicara dalam konteks gereja; tetapi dia menolak "hal-hal negatif" dari iman alkitabiah, seperti kejatuhan manusia dan keselamatan hanya melalui Kalvari. Dia menggunakan istilah-istilah alkitabiah tetapi mendefinisikan kata-kata itu dengan kamus New Age. Dalam sebuah acara dengan Shirley MacLaine, Oprah mengatakan bahwa lahir baru sama dengan "terhubung kepada Diri sendiri yang lebih tinggi" dan bahwa "mintalah maka akan diberikan kepadamu" adalah sama dengan mencari jawaban di dalam "Dirimu yang intuitif" ("The Gospel according to Oprah," Vantage Point, Juli 1998). Buku Oprah dari tahun 2005, Live Your Best Life, mempromosikan filosofinya bahwa segala sesuatu adalah satu, manusia bersifat ilahi, dan manusia dapat menciptakan realitanya sendiri. Injilnya adalah bahwa manusia tidaklah berdosa, Allah bukanlah hakim, semuanya baik-baik saja dalam alam semesta, dan saya hanya perlu mengikuti arus. Dia mendorong orang untuk bermeditasi dan berdoa, tetapi tidaklah penting kepada siapa atau apa engkau berdoa: "kepada Allah atau kepada Masa Depan Bahagia atau kepada Segala Sesuatu yang Ilahi atau kepada Segala Sesuatu yang Kasih," atau apapun juga. Dia mengatakan bahwa guru-guru hebat bukan datang "untuk mengajarkan kita keilahian mereka tetapi mengajarkan kita keilahian kita sendiri" (Wendy Kaminer, "Why We Love Gurus," Newsweek, 20 Okt. 1997). Dalam suatu acara Lifeclass pada bulan April 2012, Oprah mengatakan, "Saya percaya, ada suatu benang kekuatan energi kesadaran diri ilahi, yang menghubungkan kita semua, kepada sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri" ("Oprah," Christian Post, 16 Okt. 2012). Oprah telah memparadekan banyak guru-guru New Age ke hadapan para penontonnya yang muda tertipu, termasuk Della Reese, Shirley MacLaine, John Edward, Wayne Dyer, Shakti Gawain, Raymond Moody, Marilyn Ferguson, Betty Eadie, Sarah Breathnach, Debbie Ford, M. Scott Peck, Esther Hicks, Jack Canfield, John Gray, Eric Butterworth, Caroline Myss, Maya Angelou, Marianne Williamson, Eckhart Tolle, dan Deepak Chopra. Rick Warren, tentu saja, sama sekali tidak memiliki teguran terhadap kesesatan-kesesatan besar Oprah, dan itu sungguh tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Departemen Kehakiman Obama Berargumen Bahwa Anak-Anak Tidak Memerlukan Ayah dan Ibu
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari CNSNews.com, 3 Maret 2013: "Departemen Kehakiman Obama sedang berargumen di Mahkamah Agung AS bahwa anak-anak tidak memerlukan ibu. Argumen Departemen Kehakiman mengenai tidak diperlukannya ibu, dipresentasikan dalam kasus Hollingsworth v. Perry, yang mempertanyakan kesahihan Proposisi 8, yaitu suatu Undang-Undang yang disetujui melalui pemungutan suara di Kalifornia yang mengamandemen UUD Kalifornia untuk mengatakan bahwa pernikahan melibatkan hanya satu laki-laki dan satu perempuan. Departemen Kehakiman AS mempresentasikan kesimpulan mereka tentang tanggung jawab orangtua sambil menolak argumen yang dibuat oleh para pendukung Proposisi 8 bahwa keluarga tradisional dengan dua orang tua, dipimpin oleh seorang ayah dan seorang ibu, adalah tempat yang ideal, didukung oleh alam sendiri, untuk membesarkan seorang anak. Pemerintah Obama berargumen bahwa ini tidak benar. Mereka berargumen bahwa anak-anak tidak memerlukan seorang ayah atau seorang ibu dan bahwa memiliki dua orang ayah atau dua orang ibu sama baiknya dengan memiliki masing-masing satu. ...Untuk mendukung argumen ini, salah satu dokumen yang dikutip oleh pemerintah adalah suatu "pernyataan kebijaksanaan" dari American Psychological Association. Pernyataan itu mengklaim bahwa beberapa penelitian mengindikasikan orang tua sama jenis bisa jadi "superior" dibandingkan keluarga dengan ibu-dan-ayah, tetapi lalu mengakui bahwa sangat sedikit data aktual mengenai hasil membesarkan anak dalam keluarga dengan dua ayah." EDITOR: Semua ini menunjukkan bahwa nubuat Alkitab sangat benar. Menjelang kedatangan Yesus, suasana dunia akan serupa dengan Sodom dan Gomora yang terkenal dengan sikap homoseksual mereka. "Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya" (Luk. 17:28-30).

ALPHA COURSE SEDANG MEMBANGUN GEREJA ESA-SEDUNIA
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Alpha Course, sebuah program penginjilan interdenominasi, telah berkembang secara fenomenal sejak permulaannya di awal 1990an. Lebih dari 18 juta orang telah berpartisipasi dalam program ini di 169 negara, dan materi-materinya telah diterjemahkan ke dalam 112 bahasa. Program ini dilahirkan oleh gereja Anglikan Holy Trinity Brompton yang kharismatik di London, Inggris, dan pengembangnya, Nicky Gumbel, mengatakan bahwa ia mengalami "aliran listrik yang besar melalui" tubuhnya pada tahun 1994 ketika fenomena "laughing revival" (kebangkitan rohani tertawa) terjadi di gerejanya. Satu orang terlempar ke seberang ruangan dan terbaring di lantai sambil berteriak-teriak dan tertawa, yang lain lagi terbaring di lantai dengan kakinya di udara, tertawa seperti hyena, sementara yang lainnya "mabuk." Alpha Course memasukkan acara "Hari Roh Kudus" dengan tujuan menggiring para peserta kepada suatu pengalaman kharismatik, termasuk "bahasa lidah." Gumble berkata bahwa bahasa lidah bermula dengan kosa kata yang terbatas dan akan "berkembang" (Questions of Life, hal. 147), tetapi tentu saja kita tidak menemukan hal seperti ini dalam Kitab Suci. Para Rasul tidak perlu mengikuti kelas berbahasa lidah untuk mempersiapkan diri menjelang hari Pentakosta! Alpha Course adalah suatu program yang ekumenis radikal yang sedang membantu membangun "gereja" esa-sedunia akhir zaman. Gumble mengatakan: "Kita perlu bersatu … gerakan Roh selalu menyatukan gereja-gereja. Dia sedang melakukan itu antar denominasi dan tradisi-tradisi … Orang-orang tidak lagi "melabel" diri sendiri atau orang-orang lain" (Renewal, Mei 1995, hal. 16). Tahun lalu, Gumble membuat pernyataan berikut: "Alpha bergerak di setiap cabang Gereja. Kami bertumbuh paling cepat di gereja Katolik. ...program ini berjalan persis sama tidak peduli denominasinya. ...Apa yang menyatukan kita jauh lebih besar daripada yang memisahkan kita. Kami berfokus pada apa yang menyatukan kita. Kami menyampaikan suatu front yang bersatu kepada dunia. Dalam setiap bagian tubuh Kristus yang berbeda – Presbyterian, Baptis, Lutheran, non-denominasi, Katolik, Pantekosta, Ortodoks Bulgarian, Ortodoks Koptik – Alpha menjembatani semua perbedaan" ("The Alpha Course: An International Phenomenon," WillowCreek.org, Maret 2012). Program Alpha telah mencapai penerimaan ekumenis yang sedemikian luas karena ia lemah secara doktrinal. Program ini menyinggung tentang keselamatan, salib, kematian Kristus, dll., tetapi dengan cara yang tidak jelas sehingga doktrin sesat tidak terbongkar. Misalnya, program ini mengatakan bahwa keselamatan adalah "melalui kasih karunia," tetapi tidak mengatakan bahwa keselamatan adalah melalui HANYA kasih karunia oleh iman saja, melalui darah Kristus SAJA tanpa pekerjaan baik atau sakramen. Tentu saja juga, tidak ada sedikitpun deklarasi tentang kesesatan-kesesatan dan penghujatan-penghujatan Roma. Ketika Gumble ditanya mengeai apakah Alpha Course kadang-kadang "mencuri orang-orang Katolik," ia menjawab, "Tidak! Ketika mereka datang ke Alpha saya mengatakan kepada mereka: jangan datang ke Holy Trinity Brompton, tetapi kembalilah ke gereja Katolikmu. Katolik adalah bagian dari Gereja dan saya mengasihi seluruh Gereja" ("Alpha Male," The Spectator, 12 Des. 2012). Alpha juga adalah kekuatan besar dalam bidang Musik Penyembahan Kontemporer. EDITOR: Salah satu kesalahan yang bersumbangsih kepada kekacauan ini adalah doktrin gereja yang salah. Secara populer banyak yang berpegang kepada konsep gereja universal, bahwa "gereja" adalah seluruh orang percaya di dunia. Padahal arti kata ekklesia adalah suatu kumpulan orang, yang berarti haruslah lokal. Dalam skema gereja universal, denominasi-denominasi menjadi bagian-bagian "tubuh" yang berbeda. Mungkin Baptis adalah tangan, Presbyterian kaki, Anglikan mulut, dan lain sebagainya. Ini adalah konsep yang sangat salah. Paulus menjelaskan tentang jemaat yang adalah tubuh dalam 1 Korintus 12, dan mengacu kepada jemaat adalah. Adalah individu-individu dalam sebuah jemaat lokal yang diibaratkan bagian-bagian tubuh yang berbeda oleh Rasul Paulus.

BAYI-BAYI DIABORSI DI INGGRIS KARENA KELAINAN MINOR
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "UK: Cleft Lip, Club Foot Abortions 10x More Than Reported," LifeNews.com, 5 Feb. 2013: "Dalam sebuah laporan yang mengejutkan, koran London Telegraph mengindikasikan para peneliti Eropa menemukan bahwa aborsi yang dilakukan pada bayi-bayi dengan cacat ringan yang dapat dengan mudah dikoreksi oleh dokter, dilakukan 10 kali lebih sering daripada yang sebelumnya dinyatakan. Walaupun bayi-bayi dengan kelainan tapak kaki atau sumbing dapat menjalani operasi untuk membenarkan masalah-masalah fisik tersebut, ibu-ibu dan pasangan-pasangan banyak yang melakukan aborsi ketika kondisi-kondisi ini terdiagnosis saat bayi masih dalam kandungan. Dan Eurocat, sebuah agensi yang didirikan untuk memonitor kelainan bawaan di 23 negara, mengatakan bahwa 157 bayi yang belum lahir di Inggris dan Wales, diaborsi antara tahun 2006 hingga 2010, setelah diketahui memiliki kelainan bibir sumbing. Namun, koran itu mengatakan bahwa pemerintah Inggris, melalui Departemen Kesehatan, hanya mencatat 14 aborsi semacam itu. 250 bayi lainnya dibunuh melalui aborsi karena mereka memiliki kelainan tapak kaki, dan sekali lagi angka resmi di pemerintah sangatlah berbeda – suatu angka yang jauh lebih rendah."
KAMP-KAMP PENJARA KOREA UTARA
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "North Korean Prison Camps Are Like Hitler's Auschwitz," Business Insider, 20 Feb. 2013: "Kamp-kamp penjara di Korea Utara adalah dunia kematian, siksaan, dan kerja paksa yang tertutup, di mana bayi-bayi dilahirkan sebagai budak, menurut dua orang yang berhasil lolos yang menyamakan horor kamp-kamp ini dengan suatu Holocaust (mengacu kepada penganiayaan Hitler kepada orang Yahudi) yang sedang berlangsung. … 'Orang-orang berpikir bahwa Holocaust terjadi di masa lampau, tetapi hal ini masih merupakan realita yang sangat jelas. Ini sedang terjadi di Korea Utara," Shin Dong-hyuk memberitahu AFP melalui seorang penerjemah di sampingnya pada sebuah pertemuah hak asasi manusia di Jenewa. Shin sendiri menghabiskan 23 tahun pertamanya di sebuah kamp penjara di negara yang sangat menjaga rahasia tersebut. Di sana dia disiksa dan dikenakan kerja paksa sebelum dia meloloskan diri dengan spektakuler tujuh tahun lalu – dan memberikan kepada dunia jendela kisah asli tentang kehidupan di dalam kamp-kamp ini. Kamp 14 – sebuah kamp kerja budak raksasa terdiri dari sejumlah 'desa,' pabrik, pertanian dan tambang – adalah salah satu dari lima kamp penjara yang diketahui ada di Korea Utara, dan berisikan hingga 200.000 orang. ...Chol-Hwan Kang, kini 43 tahun, dikirim ke Kamp 15 dengan seluruh keluarganya ketika dia berumur 9 tahun, untuk melakukan penyesalan atas kecurigaan ketidaksetiaan kakeknya. Dia menghabiskan 10 tahun di sana sebelum keluarganya dilepaskan dan belakangan dia berhasil lari ke Cina dan terus ke Korea Selatan – rute yang sama yang ditempuh Shin. ...Pada usia 13 tahun, Shin dipaksa untuk menyaksikan eksekusi atas ibu dan saudaranya. ...Shin, yang mengatakan bahwa ayah dan kakeknya dikirim ke kamp karena dua pamannya sepertinya membelot ke Selatan, mengatakan bahwa dia semestinya seumur hidup berada di kamp itu. Korea Utara memiliki sistem "bersalah karena ada hubungan" di mana hingga tiga generasi anggota keluarga dari seorang tertuduh bisa juga dihukum. … 'Setiap hari saya melihat penyiksaan, dan setiap hari di kamp saya melihat orang-orang mati karena malnutrisi dan kelaparan. Saya menyaksikan banyak teman mati dan saya sendiri hampir mati karena kekurangan gizi," demikian tutur Kang."
PROFESOR FULLER SEMINARY MEMUJI PAUS KARENA MEMPROMOSIKAN EKUMENISME
Profesor Cecil Robeck, Jr., dari Fuller Seminary, memuij Paus Benediktus karena "komitmennya kepada ekumenisme" ("Protestant Scholar Lauds Benedict's Ecumenical Stride," Catholic News Agency, 24 Feb. 2013). Robeck, yang juga adalah seorang pelayan gereja Sidang Jemaat Allah, telah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ekumenis di Vatikan dan di Assisi. Dia memuji hubungan Paus yang hangat dengan kaum Pantekosta, Injili, Protestan, dan Orthodoks, dan program New Evangelization-nya Paus, yang "membantu semua gereja-gereja kita untuk memikirkan ulang masalah penginjilan." Ini adalah bukti lain lagi tentang kebutaan rohani para "injili" hari ini dan fakta bahwa pembentukan gereja esa-sedunia sedang berlangsung dengan cepat di balik layar.
Konsili Vatikan Kedua pada tahun1960an adalah suatu langkah penting dalam program ini, dan Sidang Jemaat Allah khususnya, juga gerakan Pantekosta-Kharismatik pada umumnya, telah berada di garis depan perjuangan agenda-agenda ekumenis, sebagaimana telah kami dokumentasikan dalam buku The Pentecostal-Charismatic Movements: History and Error. Perhatikan David DuPlessis, yang dikenal sebagai "Mr. Pantekosta." Pengkhotbah Sidang Jemaat Allah ini diundang untuk menghadiri Vatican II dan bertindak sebagai ketua bersama dalam sepuluh sidang dialog formal Pantekosta-Roma Katolik antara tahun 1972 dan 1982. Dia tertipu oleh dorongan-dorongan Pantekosta-nya yang sesat untuk mempercayai perasaannya lebih daripada Kitab Suci.
Sebagai hasilnya, dia menerima "nubuat-nubuat" dan "kata-kata" yang mendorong dia untuk menerima Gereja Roma Katolik. Sewaktu suatu Misa Kepausan, dia mendapatkan suatu pengalaman emosional yang kuat dan merasa bahwa dia dibersihkan dari kecurigaan tentang doktrin Katolik dan bahwa dia dapat dengan siap menerima imam-imam Katolik sebagai saudara-saudara dalam Kristus tanpa penghakiman apapun (A Man Called Mr. Pentecost, hal. 215-216). DuPlessis mencari kehendak Allah melalui "berdoa dalam bahasa lidah," yang sudah jelas adalah jalan menuju penipuan rohani. Gerakan kharismatik adalah salah satu dari banyak kekuatan besar yang sedang menciptakan "gereja" esa-sedunia akhir zaman. Musik penyembahan kontemporer dan doa kontemplatif adalah dua faktor utama lainnya. Paus Benediktus baru-baru ini mengundurkan diri dari kepausan dan Paus Francis telah terpilih sebagai pemimpin Katolik berikutnya. Kita bisa merasa yakin bahwa dia pasti akan melanjutkan program ekumenis.
PEMILIHAN PAUS DAN 1 TESALONIKA 5:21
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (1 Tes. 5:21). Kitab Suci dapat menjadikan manusia "diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2 Tim. 3:16-17), yang berarti bahwa Alkitab adalah satu-satunya otoritas untuk iman dan praktek orang Kristen. Segala sesuatu haruslah diuji oleh Otoritas yang sempurna ini, dan ketika tes ini dilakukan terhadap pemilihan paus dan situasi di Roma, tidak ada yang didapatkan baik menurut standar Alkitab.
Semuanya terbukti sebagai kesesatan. Dalam Kitab Suci kita tidak menemukan adanya paus, tidak ada kardinal, tidak ada uskup agung, tidak ada kota Vatikan, tidak ada kursi kepausan, tidak ada keimamatan spesial (hanya ada keimamatan orang percaya), tidak ada misa, tidak ada lilin-lilin, tidak ada lonceng-lonceng, tidak ada kemenyan, tidak ada santo santa (hanya status orang kudus bagi semua orang percaya melalui pengudusan pada kayu salib), tidak ada pemujaan Maria, tidak ada Ratu Surga, tidak ada doa bagi orang mati, tidak ada pemujaan relik-relik kuno, tidak ada baju-baju gerejawi, tidak ada suster-suster, tidak ada "selibet" yang diharuskan, tidak ada baptisan bayi, tidak ada pengakuan dosa kepada imam manusia, tidak ada bangunan kudus, tidak ada katedral, tidak ada pahatan salib yang dibawa ke mana-mana, tidak ada rosario, tidak ada scapular, tidak ada sumpah rahasia.
Kepausan katanya dibangun di atas Petrus, tetapi seperti yang telah diobservasi oleh umat Allah, Petrus sama sekali tidak memiliki mahkota, emas, negara, ataupun duta-duta besar. Petrus tidak mencoba untuk memerintah atas gereja-gereja, dan dia adalah seorang yang menikah. "Orang-orang Injili" yang berbicara tentang Gereja Roma Katolik seolah-olah sebagai gereja sejati dalam pengertian apapun, sedang memberontak terhadap Firman Allah dan adalah bagian dari kesesatan akhir zaman.
BERPAKAIKAN KAIN UNGU DAN KIRMIZI
"Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: 'Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.'" (Wah. 17:4-5).
Foto-foto para kardinal yang berkumpul di Vatikan untuk acara pemilihan paus baru terlihat seperti suatu lautan ungu dan kirmizi (merah). Satu foto memperlihatkan para kardinal memakai topi merah, dan para uskup agung memakai yang warna ungu. Warna pakaian-pakaian gerejawi Roma berubah-ubah sedikit tergantung situasi, tetapi para kardinal biasanya memakai suatu cassock atau jubah panjang dari wol kirmizi atau wol hitam yang dihiasi tepian kirmizi, sebuah cappa magna (semacam jubah dengan buntut yang panjang dan mantel bahu yang berkerudung) kirmizi, kaus kaki kirmizi, dan sebuah ikat pinggang sutra berwarna kirmizi. Sebelum konsili Vatikan II, mereka juga memakai sebuah jubah merah, topi merah, dan sepatu merah. Uskup berpakaian serupa, tetapi mereka memakai cassock berwarna ungu dan sebuah mantelleta ungu, yang adalah semacam pakaian mirip rompi yang tidak berlengan. Imam-imam biasa dalam Katolik juga memakai pakaian ungu dan kirmizi dalam berbagai acara, seperti Jumat Agung dan Advent.
PAUS BARU BERDOA KEPADA MARIA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Salah satu tindakan pertamanya sebagai "pontiff," Paus Franciscus mengunjungi basilika Santa Maria Major dan "berdoa kepada sang Perawan, untuk keamanan seluruh Roma" ("New Pope Francis Visits St. Mary Major," Vatican Information Service, 14 Maret 2013). Di basilika tersebut, sang paus "meninggalkan bagi sang Perawan sebuah buket bunga" dan berdoa kepadanya selama 10 menit. Santa Maria adalah salah satu dari empat "basilika patriarkhal," yang berarti bahwa basilika-basilika ini berhubungan langsung dengan sang paus dan memiliki altar-altar kepausan, dan di sinilah terlihat salah satu kesesatan Katolik yang paling mendalam
Dibangun sekitar tahun 350 M, basilika ini direstorasi oleh Paus Sixtus III untuk mengingat deklarasi Keibuan Ilahi Maria oleh Konsili Efesus pada tahun 432. Gambar mosaik di basilika itu mengandung Maria yang sedang duduk di sebelah kanan Yesus di takhtaNya, dan sedang dimahkotai sebagai Ratu Surga oleh Yesus. Ada juga sebuah patung Maria yang prominen yang diberi nama "Maria Ratu Damai." Di luar basilika itu, bahkan ada patung MARIA SEDANG TERSALIB BERSAMA YESUS!
Ada juga sebuah salib besar di sana, di satu sisinya Yesus sedang tergantung, di sisi lainnya ada Maria sedang menggendong bayi. Semua patung atau gambar ini mencerminkan dogma Roma bahwa Maria adalah sesama-penyelamat dengan Kristus dan bahwa Maria berdoa bagi manusia dan membantu keselamatan mereka. Perhatikan kutipan berikut dari Konsili Vatikan Kedua: "Diangkat ke Surga, dia [Maria] tidak meninggalkan tugas penyelamatannya, tetapi MELALUI DOA-DOANYA YANG BANYAK IA TERUS MEMBAWAKAN BAGI KITA KARUNIA-KARUNIA KESELAMATAN KEKAL....Jadi Perawan Mulia disebut dalam Gereja dengan gelar PENOLONG, PENGHIBUR, PEMBERKAT, dan MEDIATRIX" (Dogmatic Constitution on the Church, pasal 8, II, 62. hal. 382-83). Untuk foto-foto Maria di atas takhta Allah, Maria Ratu Surga, dan Maria tergantung di salib dalam karya-karya Katolik, lihat halaman berikut: http://www.wayoflife.org/maryolatry/index.html
PAUS BARU DICINTAI PARA INJILI
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Sepertinya Paus yang baru akan bersikap informal, mirip dengan Yohanes Paulus II. Setelah pemilihannya, ia menerima penghormatan dari teman-teman uskupnya sambil berdiri, bukan sambil duduk di takhta kepausan. Ia juga berkendaraan di minibus yang sama yang ia pakai untuk datang, bersama dengan para kardinal lainnya, bukan dengan mobil kepausan yang telah disediakan baginya. Ia berhenti di hotel tempat ia menginap dan membayar bonnya dan membawa kopernya sendiri ("New Pope Francis Visits St. Mary Major," Vatican Information Service, 14 Maret 2013). Sepertinya ia juga memiliki rasa humor, karena ia menyapa para kardinal pada saat makan malam dengan kata-kata "Kiranya Allah mengampuni kalian [atas apa yang telah kalian lakukan]."
Paus Franciscus berkomitmen terhadap aktivisme keadilan sosial, dan mengritik "tidak adilnya distribusi barang-barang," dan berbicara mengenai dosa sosial lebih daripada dosa pribadi. Semua hal ini akan sangat membantu gerakan ekumene, terutama di kalangan Protestan, Injili, dan emergent yang sedang membangun kerajaan masing-masing. Rick Warren telah menerima sang Paus dengan hangat, sebagaimana dilaporkan oleh Christian News Network, 13 Maret 2013: "Setelah Bergoglio ditunjuk sebagai penerus hari ini, Warren menulis di Twitter kepada lebih dari 900.000 pengikutnya, 'Selamat datang Paus Franciscus, Kardinal Jorge Mario Bergoglio. Anda kami doakan.' Ia memasukkan juga hashtag 'habemus papum,' yang berarti 'kita memiliki seorang paus!'"Luis Palau memuji paus baru tersebut, dengan mengatakan bahwa "ia mengenal Yesus Kristus" dan "sangat rohani" dan "berpusat pada Alkitab" dan "berpusat pada Injil" ("Why It Matters that Pope Francis Drinks Mate with Evangelicals," Christianity Today, 14 maret 2013). Tentu saja ini semua sangatlah konyol. Leith Anderson, presiden dari National Association of Evangelicals, mengatakan bahwa paus baru "dapat membawa kita kembali kepada perhatian yang alkitabiah dan Kristiani terhadap orang-orang miskin" ("Why Pope Francis Excites (Most) Evangelical Leaders," Christianity Today, 14 Maret 2013).
Fakta bahwa seorang pemimpin Injili besar mengatakan bahwa paus Roma Katolik dapat membawa dia kembali kepada Alkitab dalam pengertian apapun, memperlihatkan betapa sesatnya kondisi kekristenan, dan betapa jauhnya kita telah bergerak menuju suatu "gereja" esa-sedunia. Ben Stiller, dari World Evangelical Alliance, mengatakan bahwa "dalam 500 tahun, belum pernah dua sisi ini [Injili dan Katolik] lebih dekat satu sama lain seperti sekarang" ("A Pope for All Christians," Christian Today, 13 Maret 2013). Gary Bauer, presiden dari American Values, mendorong para Injili untuk bersukacita akan pemilihan Paus baru, dan percaya bahwa paus baru ini akan melanjutkan program yang dimulai oleh Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI mengenai "suatu era Injili bagi Gereja Katolik" ("Why Evangelicals Should Care about the New Pope" USA Todayi, 17 Maret 2013). Orang-orang yang populer dan berpengaruh ini adalah orang-orang buta yang menuntut orang-orang buta lainnya.
AZUSA: ROH GEREJA ESA-SEDUNIA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Tidak ada hal lain yang membangun "gereja" esa-sedunia lebih cepat daripada gerakan Pantekosta-Kharismatik. Musik penyembahan kontemporer, yang juga berada pada inti dan jiwa gereja esa-sedunia, pada dasarnya adalah musik penyembahan kharismatik. Kesesatan-kesesatan doktrinal, fenomena-fenomena tidak alkitabiah, dan musik kedagingan yang terjadi mewakili roh yang sama. Sejak tahun 1960an, denominasi-denominasi Pantekosta yang lama, yang lahir dari Jalan Azusa pada pergantian abad 20, telah bergabung dengan gerakan kharismatik dan ekumenisme radikalnya.
Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements edisi 2002 mengatakan, "Pembaharuan kharismatik membawa tekanan bagi kelompok-kelompok Pantekosta untuk memperlebar identifikasi mereka di dalam gereja universal kepada grup-grup yang sebelumnya dianggap sesat." "Gereja universal" yang disebut ini bahkan lebih sesat lagi hari ini dibandingkan dengan pada tahun 1950an, yaitu sebelum meledaknya gerakan kharismatik, tetapi suatu "pengalaman" "bahasa lidah" dan "tanda-tanda rasuli" yang dirasakan bersama, telah mempersatukan Protestan dan Baptis dengan Roma Katolik. Perhatikan pernyataan berikut oleh "rasul" Fred Berry, kepala dari AZUSAFest, sebuah festival musik kontemporer kharismatik yang dijadwalkan akan berlangsung di Brazil pada bulan April: "Dengan terpilihnya Paus Franciscus, jumlah orang-orang Katolik Amerika Selatan yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan berbahasa lidah menembus rekor, dan jumlah orang percaya Brazil yang dipenuhi Roh Kudus meningkat, kita sedang berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat" ("AZUSAFEST Returns to Sao Paulo," Christian Newswire, 14 Maret 2013).
Gereja-gereja Baptis yang percaya Alkitab yang sedang bermain-main dengan musik penyembahan kontemporer, karena gembala-gembalanya tidak mengerti akan hal ini, atau terlalu sombong untuk mempelajari isu ini, sedang bermain api. Dan, generasi berikutlah yang akan terpanggang dalam nyala api kesesatan akhir zaman.
INJIL PALSU PRESIDEN OBAMA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam sebuah wawancara dengan George Stephanopoulos dari ABC, Presiden AS Barak Obama menyatakan pandangannya tentang "pesan inti dari Injil" sebagai berikut: "bahwa kita menganggap semua orang sebagai anak-anak Allah, bahwa kita mengasihi mereka sebagaimana Yesus Kristus mengajarkan agar kita mengasihi mereka" ("Obama Speaks to the Central Message of the Gospel," blog.godreports.com, 13 Maret 2013). Obama mengatakan bahwa suatu kunjungan bersama Billy Graham pada tahun 2010 telah memimpinnya kepada kehidupan renungan pribadi yang lebih berapi-api, terutama berkaitan dengan doa, dan dia juga mengatakan bahwa dia sering bertelponan dengan dua gembala sidang megachurch, Joel Hunter dan T. D. Jakes. Tetapi seorang yang memegang Injil yang palsu tidak mungkin adalah Kristen sejati.
Rasul Paulus menerima Injil langsung dari Yesus Kristus sebagai berikut: "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (1 Kor. 15:3-4). Injil menyatakan bahwa semua manusia adalah orang berdosa yang terhilang, dan bahwa keselamatan hanyalah melalui iman pribadi dalam karya salib Kristus dan kebangkitan badaniNya. Obama memegang suatu injil universalis di mana semua orang adalah anak-anak Allah dan banyak agama adalah masing-masing jalan menuju suatu Allah yang sulit didefinisikan. Karena nama-nama mereka disebut dalam wawancara Obama tersebut, kita menyerukan kepada Billy Graham, Joel Hunter, T. D. Jakes untuk mengutuk injil palsu Obama, agar mengklarifikasikan kebenaran dalam pikiran dan hati banyak orang yang sedang beresiko dibingungkan mengenai sifat kekristenan sejati dan jalan keselamatan. Tentu saja kita tidak terlalu yakin hal itu akan terjadi.
TIKUS TANAH BISA MENCIUM SECARA STEREO
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Moles Can Smell," Brian Thomas, Institute for Creation Research, 27 Februar 2013: "Melihat dan mendengar secara stereo dapat membantu makhluk-makhluk yang tinggal di atas tanah, tetapi tikus tanah memerlukan perlengkapan yang berbeda. Biologis Kenneth Catania dari Universitas Vanderbilt melakukan tiga eksperimen pintar untuk melihat apakah tikus tanah Amerika timur yang buta dapat "mencium secara stereo." Pertama ia membangun ruangan dengan banyak jalur keluar. Di tengah ruangan ini ia menaruh tikus tanah.
Ia menaruh sedikit cacing tanah, makanan favorit tikus tanah, di ujung salah satu jalur itu dan memperhatikan. Dalam setiap kali percobaan, tikus tanah itu pertama-tama mencium-cium udara, menggerak-gerakkan kepalanya, lalu bergerak persis ke makanan. Nature Communications mempublikasikan hasil eksperimen ini. Untuk eksperimen kedua, Catania memblokir lubang hidung kiri sang tikus tanah. Ini mengganggu akurasi dari penciuman binatang ini secara konsisten ke sebelah kiri. Hasil yang serupa terjadi ketika Catania memblokir hanya lubang hidung kanan. Akhirnya, Catania memasukkan dua selang kepada kedua sisi hidung, tetapi selang-selang itu disilangkan, sehingga setiap lubang hidung mengakses udara yang biasanya diakses oleh lubang hidung yang satunya lagi...Makhluk yang kasihan ini benar-benar bingung total. ...Penciuman stereo hanya bisa bekerja jika sistem saraf dapat mendeteksi perbedaan kekuatan bau yang memasuki masing-masing lubang hidung. Mengingat betapa kecilnya jarak antara lubang hidung yang satu dengan yang lainnya, ketepatan dan miniaturisasi alat biologis pendeteksi zat kimiawi yang dimiliki oleh tikus tanah sungguhlah di luar imajinasi. Diperhatikan ataupun diabaikan, seseorang dapat selalu mendeteksi jejak-jejak seorang Desainer ulung di balik desain ulung manapun. Dan, tikus-tikus tanah ini sungguh memberikan aroma desain yang indah."
ANGLIKAN BERGABUNG DENGAN GEREJA KATOLIK
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Meresponi undangan dari paus Benediktus di tahun 2009, gereja-gereja Anglikan dan Episkopal semakin condong kepada Roma. Benediktus mengizinkan suatu jemaat Anglikan untuk secara keseluruhan bergabung dengan Gereja Katolik sambil mempertahankan banyak aspek tradisi Anglikan mereka, termasuk keimamatan yang menikah. Di AS dan Kanada, 36 gereja dan 30 imam telah mengambil langkah ini, dan hal yang sama sedang terjadi di Inggris Raya dan Australia. Di AS, yang terakhir adalah Gereja Episkopal St. Timothy di Catonsville, Maryland, yang melakukan voting untuk menyetujui langkah tersebut pada tanggal 10 Februari. Gereja St. Timothy mengikuti dua gereja Episkopal lainnya di daerah Baltimore yang telah bergabung dengan gereja Katolik.
Paus Benediktus mendirikan suatu sistem "ordinariate" "untuk menyediakan suatu struktur yang dapat dipakai oleh orang-orang Anglikan guna memasuki persekutuan penuh dengan Gereja Katolik" ("Ordinariate ia a permanent feature," Catholic Herald, 20 Feb. 2013. Suatu ordinariate adalah mirip dengan suatu diocese Katolik (yaitu suatu distrik kegerejaan di bawah pengawasan seorang uskup, juga disebut bishopric see atau episcopal see), tetapi terdiri dari mantan Anglikan. Benediktus telah dipuji oleh baik Protestan maupun Baptis karena visi ekumenisnya, tetapi dengan jelas dia menyatakan bahwa tujuan akhir dari semua aktivitas ekumenis Gereja Katolik adalah untuk "restorasi penuh komuni gerejawi," yang berarti restorasi Protestan ke dalam lingkup Katolik (Catholic Herald, 20 Feb. 2013).
Gereja Katolik telah sangat jelas dan terbuka mengenai tujuan ini sejak Konsili Vatikan Kedua di tahun 1960an. Katolik tidak pernah berpaling dari klaim mereka bahwa mereka adalah satu-satunya gereja sejati dan bahwa paus adalah kepala dari "seluruh gereja."
ORANG-ORANG MUSLIM MENGAMUK DI PAKISTAN
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Islamic Mob Destroys Christian Area of Lahore," Christian Post, 11 Maret 2013: "Gerombolan-gerombolan Muslim yang marah karena adanya isu tentang komentar mengejek terhadap nabi Islam, telah membakar lebih dari 180 rumah dan toko orang Kristen, dan minimal dua bangunan gereja di sini pada hari Sabtu (9 Maret), setelah otoritas kota memberitahu polisi untuk 'membiarkan mereka melepaskan amarah dan kesedihan mereka,' demikian kata para pejabat.
Koloni Joseph yang miskin di Lahore, terlihat seperti suatu kota yang mengalami perang pada hari Sabtu (9 Maret). Tidak ada laporan kematian jiwa, tetapi tempat ini menyerupai kehancuran di Gojra pada tahun 2009, ketika delapan orang Kristen dibakar hidup-hidup, 100 rumah dirampok dan 50 di antaranya dibakar setelah suatu tuduhan penghujatan. 'Polisi membiarkan rumah kami dibakar dan dihancurkan … sebuah harga yang mahal yang harus dibayar jika engkau seorang Kristen di Pakistan,' seorang penghuni daerah itu yang teridentifikasi hanya sebagai Shaukat memberitahu Morning Star News pada Sabtu malam sambil dia menjalani jalan-jalan raya yang penuh dengan perabot-perabot yang terbakar, sambil asap mengepul dari rumah-rumah kecil dan petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkannya.
'Seluruh daerah ini dibiarkan kepada gerombolan-gerombolan hanya karena seorang Kristen terlibat dalam sebuah percekcokan dengan seorang Muslim.' Shahid Imran, seorang tukang cukur Muslim di Koloni Joseph di daerah Badami Bagh, pada hari Jumat (8 Maret) menuduh tetangga Kristennya, Sawan Masih, 26 tahun, menghujat Muhammad. Imran mengatakan bahwa Masih, yang menjalankan sebuah usaha billiard kecil, telah 'mengolok-olok' nabi Islam dengan mengatakan bahwa Yesus adalah nabi terbesar sepanjang masa.'
APAKAH AYUB MEMILIKI SATELIT CUACA?
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.creationmoments.org)
Salah satu hal yang paling aneh di zaman modern kita ini adalah ilmuwan yang berpikir ia bisa menggunakan ilmu pengetahuan untuk menghakimi Alkitab. Bagaimanapun juga, banyak hal yang diterima umum sebagai ilmu pengetahuan hari ini, pertama kali diajarkan dalam Alkitab. Ayub 36:27-28 menjelaskan tentang siklus air, yaitu bahwa melalui proses penguapan, air untuk hujan besok dikumpulkan ke dalam awan. Pengkhotbah 1:7 menjelaskan mengapa sungai-sungai tidak membuat laut menjadi penuh meluap (lihat KJV). Teks itu memberitahu kita bahwa ada suatu siklus air dari sungai ke laut dan kembali lagi untuk mengisi sungai. Barulah pada tahun 350 SM, lama setelah Ayub selesai ditulis, dan lebih dari 600 tahun setelah Pengkhotbah ditulis, Aristoteles mulai mengerti siklus air.
Dan akhirnya, pada tahun 1841, seorang ilmuwan, dengan menggunakan termometer yang diciptakan Galileo pada tahun 1593 dan sebuah barometer yang diciptakan oleh Torricelli pada tahun 1643, menunjukkan bahwa awan sebenarnya berasal dari uap air yang naik ke atas. Ayub 37:9 dan Pengkhotbah 1:6 berbicara mengenai angin dan pola cuaca, yang akhirnya dikonfirmasi pada tahun 1940. Bacalah ayat-ayat ini sebelum melihat gambar dari satelit cuaca. Satelit dengan jelas memperlihatkan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci di ayat-ayat ini. Banyak fakta-fakta sains yang hari ini diterima luas pertama-tama disebut oleh Allah dalam Alkitab. Ilmu pengetahuan tidak bisa menghakimi Alkitab. Bagaimanapun juga, perlu beribu-ribu tahun bagi sains untuk menyamai Alkitab dalam pemahaman tentang hal kecil seperti cuaca.

Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi "Join Group" di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer

Tidak ada komentar: