Sabtu, 04 September 2010

Jemaat Kristus Perjanjian Baru

Ketika Yohanes pembaptis tampil di padang gurun menyerukan pertobatan dan membaptis orang percaya di sungai Yordan, inilah awal dari sebuah jemaat Perjanjian Baru. Jemaat (gereja) adalah dimana dua atau tiga orang yang telah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus (Mesias) dan dibaptis, secara tekun bersekutu bersama dalam menaati kebenaran firman Tuhan dan memberitakan Injil.

Setelah Yohanes selesai melakukan tugasnya dan mati dipenggal kepalanya oleh Herodes, tugas pengembalaan dilakukan Tuhan Yesus. Penjelasan pada Matius 16:18 sebagai berikut:
“Dan Akupun berkata kepadamu, engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut pun tidak akan menguasainya.” Siapakah batu karang itu ? Disini terjadi permainan kata Petrus yang adalah rasul Petrus dan Petra adalah Batu karang. Paulus memberitahukan bahwa batu karang itu ialah Kristus (I Kor 10:3-4) dan Petrus sendiri pun mengakui bahwa batu karang itu ialah Kristus ( I Petrus 2:4-8).



Pernyataan “Aku akan mendirikan jemaatKu” (Oikodemeso mou ten ekklesian), memiliki makna membangun jemaat atau orang percaya yang sudah ada. Akar kata Oikodomein juga dipakai di Efesus 4:12, “…bagi pembangunan tubuh Kristus.” Tuhan tidak mengatakan Ia akan memulai, menciptakan melainkan membangun, memperkuat tubuh Kristus.

Kristus membangun jemaat dengan:
1. Disiplin gereja. “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali, jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau mendengarkan jemaat, pandanglah ia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.” (Mat 18:14-17). Kekudusan jemaat dijaga dengan sungguh-sungguh.

2. Perjamuan Tuhan. “Tuhan Yesus pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata:’inilah tubuhKu yang diserahkan bagi kamu perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku” (I Kor 11:23). Perjamuan Tuhan adalah suatu peringatan akan kematian Tuhan Yesus Kristus di kayu salib demi menebus dosa kita. Ini bukan sakramen perjamuan kudus yang menguduskan, yang menghapuskan dosa, mengusir setan atau menyembuhkan penyakit.

3. Baptisan. “Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh kudus”(Mat 28:19). Setiap orang yang ingin bergabung menjadi murid Tuhan harus memberi diri dibaptis. Apakah bayi bisa jadi murid ? Baptisan melambangkan Injil yaitu kematian, penguburan dan kebangkitan, oleh sebab itu caranya harus selam (Kol 2:12, Roma 6:3-4).

4. Roh kudus. “…RohKu akan kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat engkau hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya (Yeh 3625-27). Kapankah Roh kudus masuk ke dalam hati seseorang ? Paulus berkata: “… karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu, di dalam Dia kamu juga ketika kamu percaya dimeteraikan dengan Roh kudus yang dijanjikanNya itu” (Efesus 1:13).

Apakah yang dimaksud dengan, “alam maut tidak akan menguasainya?” Jemaat Kristus harus bersifat independen/lokal artinya jemaat tidak berada di bawah kuasa siapa pun, baik organisasi, sinode, yayasan, pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, roh-roh di udara dan alam maut sekalipun. Tubuh Kristus itu bersifat lokal bukan universal/am/katolik, karena pada akhir zaman antikristus (Lucifer) akan menyatukan semua gereja dalam satu organisasi dan menguasainya (Why 13:8-10). Paulus menegaskan jemaat adalah tubuh Kristus. “Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu” (Efesus 1:23). Jemaat juga adalah “Tiang penopang dan dasar kebenaran” (I Tim 3:15).

Jemaat Kristus dalam Perjanjian Baru sangat mengetahui bahwa pemisahan sebuah negara dengan gereja adalah hal yang penting. Tuhan Yesus menegaskan “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Alla” (Mat 22:21). Negara tidak berhak ikut campur, masalah keyakinan setiap pribadi apalagi memaksa, menganiaya sekelompok orang yang melakukan ibadah, karena iman adalah urusan pribadi dan hak asasi manusia.

Jabatan pertama dalam jemaat lokal adalah Gembala, yang biasa disebut Penatua dan Penilik. Titus I:5-16, Kis 20:17-28. Gembala jemaat haruslah seorang laki-laki, suami dari satu istri dan kepala keluarga yang baik. I Tim 3:1-7. Jabatan lain di dalam jemaat adalah Diaken, Penginjil dan Guru Injil. I Tim 3:8-13, Ef 4:11. Tidak ditemukan ada seorang wanita yang menjadi gembala di dalam jemaat Perjanjian Baru. Syarat menjadi seorang gembala sangat jelas ditulis oleh rasul Paulus. Jika pada zaman ini ada wanita yang menjadi gembala dengan berbagai macam alasan maka jemaat Kristus tidak memiliki kebiasaan seperti itu. Memang ada beberapa wanita yang disebut sebagai pelayan tetapi tidak dikatakan sebagai gembala. Demikian juga tidak ditemukan jabatan majelis di dalam jemaat Perjanjian Baru yang ditemukan adalah Diaken.

Sebuah jemaat dikatakan milik Kristus apabila jemaat tersebut memiliki karakteristik dan ketaatan pada perintah Kristus.

Tidak ada komentar: