Rabu, 08 Juni 2011

BOLEHKAH MENGHAKIMI?

Pertanyaan “Bolehkah menghakimi?” adalah salah satu teka-teki bagi bagi banyak orang percaya. Ada yang mengatakan dengan keras tidak boleh menghakimi tetapi tetap melakukannya dalam beberapa hal pengambilan keputusan dan penilaian. Namun, ada pula yang membolehkannya dan melakukannya secara membabi buta.

Sebuah pembelajaran dan perenungan yang hati-hati serta berpikiran yang terbuka terhadap Alkitab ternyata menjelaskan bahwa tentang hal-hal penting tertentu, menghakimi itu bukan hanya benar, melainkan juga merupakan tugas positif orang percaya.

ALKITAB MEMERINTAHKAN UNTUK MENGHAKIMI
Tuhan Yesus Kristus memerintahkan, "Hakimilah dengan adil/benar" (Yoh. 7:24). Dia berkata kepada Simon, "Engkau telah menghakimi dengan benar" (Luk. 7:43—KJV). Kepada orang lain, Tuhan kita bertanya, "Mengapakah engkau juga tidak memutuskan/menghakimi sendiri apa yang benar?" (Luk. 12:57).

Jumat, 03 Juni 2011

DOA YANG MUJARAB (Yak. 5:16-18)


"Akuilah kesalahanmu satu dengan yang lain, dan saling mendoakanlah, supaya kamu sembuh. Doa yang sungguh-sungguh dari orang yang benar itu manjur dan banyak manfaatnya. Elia adalah orang biasa yang memiliki nafsu seperti kita, dan dia berdoa dengan sungguh-sungguh supaya jangan hujan: dan hujan turun tidak di bumi selama tiga tahun enam bulan. Dan dia berdoa lagi, dan langit menurunkan hujan, dan bumi menghasilkan buahnya" (Yak. 5:16-18—The Bible versi KJV).

Yakobus berkata bahwa “Doa yang sungguh-sungguh dari orang yang benar itu manjur dan banyak manfaatnya.” Doa mengubah banyak hal di dunia yang jahat ini. Kita tidak harus mengerti segala sesuatu tentang doa untuk memiliki kehidupan doa yang mujarab. Cukuplah bahwa Allah telah mengajarkan kita untuk berdoa. Kristus memberikan teladan untuk doa dalam kehidupan duniawi-Nya, dan jika Anak Allah perlu berdoa, apa lagi kita! Doa yang mujarab itu mengubah banyak hal, dan kita perlu bertanya pada diri sendiri hal-hal apa yang sedang diubah melalui doa-doa kita?

1. Doa Mujarab adalah Doa yang Bersungguh-sungguh (Yak. 5:16-17)
Kata Yunani yang diterjemahkan "mujarab" (energeo) di ayat 16, diterjemahkan "memberikan kekuatan kepada" (Gal. 2:8). Kata-kata "berdoa dengan sungguh-sungguh" di ayat 17 diterjemahkan dari proseuchomai (4336 Strong) prosyookhay (4335 Strong), yang secara harfiah dapat diterjemahkan "dan ia berdoa berdoa," untuk menekankan kesungguhan doa tersebut. Doa mujarab bukan doa hafalan, bukan pula mengulang doa karena kebiasaan, bukan membaca doa sebagai latihan mental belaka. Doa mujarab adalah sungguh-sungguh, antusias, bersemangat, dengan segenap hati.

2. Doa Mujarab Didoakan oleh Orang Benar (Yak. 5:16)
Orang yang belum diselamatkan tidak dapat berdoa secara efektif, karena ia tidak benar di hadapan Allah dan tidak memiliki kebenaran Kristus dalam pembenaran yang menyelamatkannya (2Kor. 5:21). Orang percaya yang duniawi tidak dapat berdoa secara efektif, karena ia hidup menurut daging daripada Roh dan doa-doanya cenderung egois dan kurang semangat spiritual dan tujuan yang ilahi. Siapa pun orang yang sudah percaya Tuhan Yesus bisa berdoa dengan mujarab. Orang benar di sini bukanlah orang yang menurut dirinya benar, tetapi benar karena telah menerima pembenaran Kristus.

3. Doa Mujarab Didoakan oleh Orang Biasa (Yak. 5:17)
Elia bukan orang adikodrati. Iia tidaklah sempurna tanpa dosa. Ia adalah orang biasa, dalam arti, bahwa ia adalah orang berdosa yang diselamatkan oleh kasih karunia Tuhan dan memiliki gairah, godaan, dan kegagalan yang sama dengan yang biasanya kita alami. Para pejuang doa mujarab berjalan dalam terang dan bukan dalam kegelapan dan menyucikan diri mereka sendiri melalui ketaatan dan pengakuan (1Yoh. 1:8-10), tetapi mereka bukanlah makhluk super. Anda selalu dapat menemukan kesalahan mereka jika Anda melihat cukup dekat. Orang suci bukanlah seorang santo karena ia sempurna, ia suci karena ia dilingkupi dengan kebenaran Kristus dan setia kepada Kristus. Doa yang efektif juga bukan doa yang dipanjatkan oleh penatua atau gembala atau penilik atau apa pun yang memiliki jabatan pelayanan dalam jemaat. Doa mujarab dipanjatkan oleh orang biasa yang telah beroleh pembenaran karena Kristus.

4. Doa Mujarab adalah Doa Syafaat ("saling mendoakanlah"—Yak. 5:16)
Penekanan Perjanjian Baru ada pada doa syafaat. Kita memang tidak mengerti sepenuhnya, tetapi kita dinasihati untuk melakukannya dan diajarkan bahwa itu adalah bagian yang sangat penting dari pekerjaan Allah di dalam dunia ini (Rm. 1:9; 15:30-31; 2Kor. 1:11; Ef. 1:16; 6:18-20; Flp. 1:9-11; Kol. 1:9; 4:12-13; 1Tes. 1:2; 5:25; 1Tim. 2:1-2; Ibr. 13:18). Karena Alkitab menekankan perlunya doa syafaat sedemikian banyak, kita perlu memeriksa kehidupan doa kita sendiri. Apakah kita meluangkan waktu setiap hari untuk berdoa bagi orang lain?—Untuk orang yang dikasihi, kenalan, pemimpin jemaat, anggota jemaat, misionaris, pemimpin pemerintahan, dll. yang belum diselamatkan?

5. Doa Mujarab adalah Doa yang Spesifik (Yak. 5:17-18)
Elia tidak hanya berdoa supaya Allah menghukum Raja Ahab jahat dan Kerajaan Utara yang menyembah berhala, ia berdoa secara khusus bahwa Allah akan menahan hujan. Ia kemudian berdoa secara khusus bahwa Allah akan menurunkan hujan kembali pada hari tertentu (1Raj. 18:41-44).

Catatan: mujarab = efektif (KBBI)