Jumat, 30 September 2011

Berita Bulan AGUSTUS 2011

HEAVEN IS FOR REAL: SEBUAH BUKU YANG BERBAHAYA BAGI ZAMAN YANG SESAT
(Berita Mingguan GITS 06 Agustus 2011, sumber: www.wayoflife.org)
Heaven Is For Real (Surga Itu Nyata), sebuah buku tentang seorang anak lelaki berusia empat tahun yang katanya mengunjungi Surga, telah terjual 1,5 juta eksemplar dan saat ini sedang menduduki peringkat #6 di daftar bestseller Amazon. Buku ini juga telah memecahkan rekor penjualan penerbit Thomas Nelson dan sangat populer bahkan di kalangan Baptis Independen. Seorang gembala sidang memberitahu saya bahwa buku ini “sedang beredar di banyak kelompok Baptis Independen; banyak yang merekomendasikannya.” Buku ini ditenggarai sebagai kisah nyata dari Colton Burpo, putra dari seorang gembala sidang Metodis yang katanya mengunjungi Surga saat menjalani sebuah operasi darurat. Di sana dia bertemu dengan seorang saudari perempuannya yang telah meninggal dan kakek buyutnya, melihat Yesus dan Allah Bapa dan Roh Kudus dan Setan, dan mempelajari berbagai hal yang tidak dinyatakan dalam Kitab Suci. Kita tidak meragukan bahwa anak kecil itu benar-benar merasa yakin bahwa dia mengunjungi Surga, tetapi kita tidak percaya sedikitpun bahwa itu benar-benar terjadi. Pertama, buku ini bertentangan dengan kesaksian Rasul Paulus, yang mengatakan bahwa dia adalah yang terakhir untuk melihat Kristus yang telah bangkit (1 Korintus 15:8). Pengalaman Paulus ini digambarkan di Kisah Para Rasul dan tidak ada insiden lain lagi Kristus menampakkan diri kepada orang lain [Editor: Rasul Yohanes melihat Yesus dalam kitab Wahyu, tetapi rasul Yohanes sudah pernah menyaksikan kebangkitan Yesus sebelum Paulus, jadi Paulus tetap adalah orang yang terakhir menjadi saksi kebangkitan Yesus]. Paulus memberikan kesaksian ini dalam konteks sedang memberikan bukti saksi-saksi mata akan kebangkitan Kristus. Semua bukti yang kita perlukan sudah terdapat dalam kesaksian Kitab Suci dan saksi-saksi mata ini. Lebih lanjut lagi, Paulus mengatakan bahwa ketika dia mengunjungi Surga, dia mendengar hal-hal yang dia tidak boleh ceritakan (2 Kor. 12:4). Jadi jelas bahwa seseorang tidak dapat mengunjungi Surga lalu menggambarkan semua yang dia lihat dan dia dengar di sana.

Minggu, 25 September 2011

Teks yang Lebih Pasti

The Superiority of the Received Text

Menurut pernyataan iman Petrus, yang diberikan atas inspirasi Roh Kudus, kita memang dimungkinkan untuk memiliki “a more sure word of prophecy” (KJV, yang secara harfiah berarti firman nubuatan yang lebih pasti (2Ptr. 1:19). Meskipun Petrus berbicara tentang sesuatu yang lebih pasti, orang percaya hari ini terus-menerus dibombardir dengan terjemahan baru dan lebih baik yang tidak menghasilkan tingkat kepercayaan lebih baik. Sebaliknya, itu menghasilkan kebingungan, keraguan, perpecahan, dan perdebatan tak berujung.

Konflik
Sebagai catatan, meskipun ada ratusan terjemahan di pasaran, hanya ada—untuk tujuan praktis—dua teks. Salah satu teks dikenal dengan nama Teks Kritis (the Critical Text). Ada beberapa variasi dan teks serupa, tetapi semuanya itu sama secara substansi. Kelompok kedua teks dikenal dengan nama Teks yang Diterima (the Received Text atau juga disebut the Preserved Text, the Textus Receptus, the TR, the Traditional Text, the Majority Text, the Byzantine Text, the Antiochian Text, or the Syrian Text). Kembali, setiap nama memiliki konotasi yang berbeda tetapi intinya mengacu kepada teks yang dipelihara Allah dan terbukti yang sama.
 
Istilah Teks yang Diterima atau Teks yang Terpelihara menunjukkan bahwa teks ini diterima dari Kristus (Kepala) melalui para rasul oleh jemaat lokal dan dipelihara oleh Allah. Istilah Teks Tradisional menunjukkan bahwa teks ini telah secara tradisi dipakai oleh jemaat-jemaat sejak masa Kristus masa kini. Jika kita ingin memahami Teks Kritis, kita harus menimbang bahwa itu diawali oleh dua orang (Westcott and Hort) yang meskipun sarjana tetapi bukan orang percaya dan mewakili sisi kekristenan liberal.

Selasa, 20 September 2011

Pengujian Bahasa Lidah

[by Dr Jeffrey Khoo, Translated by Yahya Salam]

Gerakan Karismatik telah mempopulerkan di banyak gereja. Beberapa gereja menyatakan bahwa telah membangkitkan kembali gereja sementara yang lain mengamati bahwa sebaliknya telah menyebabkan kekacauan. Apakah orang Kristen harus berbahasa roh saat ini? Apakah yang diajarkan Alkitab mengenai ?

Karunia Supernatural dari Roh Kudus

Roh Kudus adalah Pribadi yang memungkinkan seseorang untuk dapat berbahasa roh (I Kor 12:4, 8-10). Dialah yang memutuskan karunia-karunia mana yang perlu dimiliki seorang Kristen (I Kor 12:11). Jika bukan kehendak Roh Kudus bahwa seseorang harus memiliki karunia bahasa roh, ia tidak dapat memilikinya bahkan jika orang tersebut mencarinya melalui banyak berdoa dan berpuasa. Paulus telah menjelaskan bahwa tidak semua orang dapat mempunyai karunia yang sama: “Apakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Apakah mereka semua mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh?” (I Kor 12:29-30). Pertanyaan retorik ini mengharapkan jawaban “Tidak”. Tidak semua mempunyai karunia bahasa roh, dan dapat berkata-kata dalam bahasa roh.


Sabtu, 10 September 2011

10 Hambatan Iman

Apakah Iman Anda tidak bertumbuh? Mungkinkah Iman Anda dari tahun ke tahun sedikit mengalami kemajuan, atau bahkan mengalami stagnasi – tidak mundur, juga tidak maju? Hal itu dikarenakan kita gagal mengenali hambatan-hambatan yang menghalangi pertumbuhan Iman kita. Iman tidak berhenti ketika kita mengambil keputusan percaya dan bertobat kepada Yesus Kristus. Iman harus di jalani, iman harus bertumbuh, berbuah, sampai mencapai tingkat kedewasaan iman. Alkitab dalam 2 Petrus 3:18 dan Efesus 4: 14-15 memerintahkan kita agar bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan Yesus Kristus, dan mencapai kedewasaan penuh.

Dalam perjalanan iman menuju kedewasaaan penuh, iblis dengan tipuan muslihatnya menyebarkan ranjau, jebakan, guna menghambat pertumbuhan iman kita. Iblis tidak akan pernah berhenti mengganggu kita sampai kita terkapar jatuh. Bagaimana mengenali hambatan-hambatan Iman, apa saja yang menjadi hambatan-hambatan iman kita?

1. Mengabaikan kehidupan batin kita bersama Kristus sementara kita memusatkan perhatian pada penampilan luar.


Sabtu, 03 September 2011

6 Ciri PENYEMBAHAN ALKITABIAH

Ada penekanan besar dalam jemaat-jemaat masa kini pada “pelayanan penyembahan” (worship services). Biasanya, jemaat-jemaat memakai iringan “band pemuji” dan seorang “pemimpin penyembahan” (worship leader). Himne tradisional tidak lagi dipakai dan digantikan dengan lagu-lagu rohani popular yang dapat menyentuh hati orang banyak. Undangan diberikan kepada anggota jemaat untuk mengikuti alunan musik dan membebaskan diri dalam melakukan penyembahan kepada Allah. Biasanya, ada pula penekanan untuk mengundang Roh Kudus untuk bekerja atas diri orang yang hadir. Dalam acara tersebut, biasanya terdapat konsep bahwa Roh Kudus seharusnya tidak di “put in a box,” sehingga tidaklah salah jika ada manifestasi aneh seperti bergetar dan jatuh selama penyembahan. Tidaklah aneh jika kita juga menemukan kekacauan, kebingungan, para pemimpin perempuan, dan berbagai hal yang jelas-jelas tidak alkitabiah dalam kebaktian penyembahan kontemporer.