Calvinis memulai pengajaran logisnya lewat Kejadian 3 dengan menyatakan bahwa semua manusia itu dalam kondisi TOTAL INABILITY (KETIDAKMAMPUAN TOTAL) sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa. Total Depravity dalam pengertian para Calvinis/reformed/Reformed Injili adalah TOTAL INABILITY. Jadi ketika para Calvinis menyebut Total Depravity, yang mereka maksud adalah TOTAL INABILITY. Mati rohani diartikan sebagai manusia tidak bisa merespon sedikitpun terhadap berita INJIL baik menerima atau menolak berita INJIL karena sama seperti mayat, sudah mati harus dibangkitkan dulu baru bisa merespon. Hanya orang pilihan Allah sajalah yang Allah bangkitkan dari mati rohani melalui Roh Kudus yang membangkitkan/membangunkan “mayat” orang pilihan. Orang yang Allah biarkan/tentukan binasa, tidak pernah Allah bangkitkan dari mati rohaninya, sehingga sama sekali tidak bisa dan tidak mungkin merespon Berita INJIL karena mati bagai mayat. Harus dibangkitkan dulu, baru bias respon. Sayangnya, Allah hanya membangkitkan orang pilihan saja.
Karena orang yang tidak dipilih Allah, tetap mati bagai mayat, tidak bisa merespon apa-apa terhadap BERITA INJIL. Allah dalam kekekalan memilih sebagian manusia untuk diselamatkan dan membiarkan (bahkan memilih) sebagian manusia lainnya untuk tidak diselamatkan alias binasa (dibinasakan). Pemilihan Allah baik untuk yang diselamatkan dan untuk yang tidak diselamatkan ini dilakukan sesuka hati Allah, jadi pemilihan tanpa kondisi karena semua manusia sudah mati persis seperti mayat dalam pengertian para Calvinis, dan jadi harus dibangkitkan dulu oleh Roh Kudus baru manusia bisa merespon.
Penebusan Kristus diperuntukkan bagi dosa para kaum pilihan bukan untuk dosa seluruh umat manusia. Jadi Kristus mati hanya bagi kaum Pilihan. Dosa Kaum Reprobat (yang akan binasa alias bukan orang pilihan) tidak ditebus melalui kematian Yesus. Jadi Penebusan dosa terbatas hanya untuk kaum Pilihan. Bagi kaum pilihan sangat mustahil untuk menolak Anugerah Keselamatan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus lewat Berita Injil. Jadi kaum pilihan atau kaum terpilih atau orang Pilihan tidak bisa menolak anugerah Allah karena mereka sudah dipilih Allah dan Allah adalah Allah yang berdaulat. Dan orang yang dipilih Allah secara tanpa kondisi pasti selamat, sekali selamat tetap selamat (SSTS), apapun yang terjadi, orang pilihan pasti selamat, karena Allah bertanggung jawab 100% dan manusia bertanggung jawab 0%.
Kristen Fundamental memulai pengajarannya dengan Kejadian pasal 1, dimana Allah menciptakan manusia dan malaikat dengan karunia kehendak bebas yaitu manusia diberi kemampuan bisa berpikir, berkehendak, bisa memutuskan, ada kemungkinan berdosa, ada kemungkinan tidak berdosa, singkatnya manusia bukan diciptakan seperti robot yang sudah diprogram pasti akan begini begitu sesuai dengan program yang dibuat Programmer. Bukan berarti dalam hal ini, Allah tidak punya program/rencana terhadap segala makhluk ciptaanNya. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa atau telah berbuat dosa, maka manusia mati rohani. Mati rohani berarti dalam keadaan tidak ada hubungan dengan Allah yang maha kudus karena Allah yang maha kudus tidak mungkin dihampiri manusia berdosa. Manusia yang jatuh ke dalam dosa telah Totally Depraved dalam arti telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23), terputus hubungannya dengan Allah atau mati secara rohani oleh pelanggaran dan dosanya. Jadi kematian rohani tidak ada hubungannya dengan kesanggupan memberi respon terhadap berita Injil Keselamatan. John Calvin yang mengikuti pemikiran Agustinus, telah salah besar dalam menganalogikan kematian rohani dengan kematian jasmani dan menyimpulkan bahwa kondisi kematian rohani itu berarti tidak bisa bereaksi sama sekali terhadap rangsangan luar, persis seperti mayat mati.
Padahal kita tahu kenyataannya, setelah kejatuhan, ternyata manusia sama sekali tidak kehilangan kesadaran dirinya, atau kehilangan kemampuan memutuskan atau kehilangan kemampuan memilih yang dimiliki sebelum kejatuhan. Kemampuan inteligensi manusia pun masih tetap sama bahkan Allah sendiri menyatakan (menyindir) bahwa manusia sudah sehebat Allah yaitu tahu tentang yang baik dan jahat (Kej 3:22). Perbedaan terhadap pengertian MATI ROHANI inilah yang menyebabkan Perbedaan yang semakin melebar antara Kristen Fundamental dan Para calvinis. Karena manusia yang mati rohani masih tetap punya kemampuan untuk memilih, memutuskan dan merespon, maka manusia bisa menerima dan menolak BERITA INJIL atau Anugerah Keselamatan dalam Kristus Yesus yang Allah sediakan. Manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, karena dirinya sudah berdosa (menempati posisi orang berdosa) sejak Adam dan Hawa berdosa. Dihadapan Allah, semua manusia sudah berdosa. Dosa harus dihukum karena dosa adalah pelanggaran terhadap Allah atau hukum Allah. Jika manusia dihukum, maka pasti binasa. Karena manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, maka Allah menjanjikan kedatangan Juruselamat. Allah mengutus Yesus Kristus yang mati menebus dosa seluruh umat manusia, yaitu dosa Adam dan Hawa sampai manusia terakhir sudah ditebus lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib.
Karena manusia bukan seperti mayat yang mati, maka manusia dituntut untuk merespon BERITA INJIL yaitu Anugerah Allah. Manusia yang merespon positif atau menerima BERITA INJIL akan diselamatkan, dan manusia yang merespon negatif atau menolak BERITA INJIL akan binasa. Jadi Pemilihan Allah bukan tanpa kondisi namun dengan kondisi, Allah memilih berdasarkan foreknowledge (I Petrus 1:2, Elect according to the foreknowledge of God the Father, through sanctification of the Spirit, unto obedience and sprinkling of the blood of Jesus Christ: Grace unto you, and peace, be multiplied. Kitab Suci ILT menerjemahkan foreknowledge=pra-pengetahuan).
Allah tahu siapa yang akan merespon positif dan siapa yang akan merespon negatif terhadap Anugerah Allah yaitu Keselamatan melalui jalan satu-satunya yg Allah sediakan lewat Kematian Yesus Kristus di kayu salib yang telah menebus dosa seluruh umat manusia. Jadi penebusan Kristus tidak terbatas hanya bagi orang pilihan namun seluruh umat manusia (Yoh 3:16). Karena manusia masih bisa merespon dengan menerima atau menolak BERITA INJIL, maka ANUGERAH Allah sangat bisa diterima atau ditolak manusia manapun. Jadi Anugerah Allah bisa ditolak, bahkan setelah menerima Anugerah Allah manusia tetap bisa melepas Anugerah itu, karena manusia tidak kehilangan kesadaran diri dan tetap bisa memilih dan memutuskan. Manusia yang tetap beriman (tidak melepaskan kepercayaan) sampai mati itulah yang pasti SELAMAT. Jadi Sekali selamat Tetap selamat HANYA BENAR asal tetap beriman. Manusia bisa murtad.
Sumber: sini
Karena orang yang tidak dipilih Allah, tetap mati bagai mayat, tidak bisa merespon apa-apa terhadap BERITA INJIL. Allah dalam kekekalan memilih sebagian manusia untuk diselamatkan dan membiarkan (bahkan memilih) sebagian manusia lainnya untuk tidak diselamatkan alias binasa (dibinasakan). Pemilihan Allah baik untuk yang diselamatkan dan untuk yang tidak diselamatkan ini dilakukan sesuka hati Allah, jadi pemilihan tanpa kondisi karena semua manusia sudah mati persis seperti mayat dalam pengertian para Calvinis, dan jadi harus dibangkitkan dulu oleh Roh Kudus baru manusia bisa merespon.
Penebusan Kristus diperuntukkan bagi dosa para kaum pilihan bukan untuk dosa seluruh umat manusia. Jadi Kristus mati hanya bagi kaum Pilihan. Dosa Kaum Reprobat (yang akan binasa alias bukan orang pilihan) tidak ditebus melalui kematian Yesus. Jadi Penebusan dosa terbatas hanya untuk kaum Pilihan. Bagi kaum pilihan sangat mustahil untuk menolak Anugerah Keselamatan yang Allah berikan melalui Yesus Kristus lewat Berita Injil. Jadi kaum pilihan atau kaum terpilih atau orang Pilihan tidak bisa menolak anugerah Allah karena mereka sudah dipilih Allah dan Allah adalah Allah yang berdaulat. Dan orang yang dipilih Allah secara tanpa kondisi pasti selamat, sekali selamat tetap selamat (SSTS), apapun yang terjadi, orang pilihan pasti selamat, karena Allah bertanggung jawab 100% dan manusia bertanggung jawab 0%.
Kristen Fundamental memulai pengajarannya dengan Kejadian pasal 1, dimana Allah menciptakan manusia dan malaikat dengan karunia kehendak bebas yaitu manusia diberi kemampuan bisa berpikir, berkehendak, bisa memutuskan, ada kemungkinan berdosa, ada kemungkinan tidak berdosa, singkatnya manusia bukan diciptakan seperti robot yang sudah diprogram pasti akan begini begitu sesuai dengan program yang dibuat Programmer. Bukan berarti dalam hal ini, Allah tidak punya program/rencana terhadap segala makhluk ciptaanNya. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa atau telah berbuat dosa, maka manusia mati rohani. Mati rohani berarti dalam keadaan tidak ada hubungan dengan Allah yang maha kudus karena Allah yang maha kudus tidak mungkin dihampiri manusia berdosa. Manusia yang jatuh ke dalam dosa telah Totally Depraved dalam arti telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23), terputus hubungannya dengan Allah atau mati secara rohani oleh pelanggaran dan dosanya. Jadi kematian rohani tidak ada hubungannya dengan kesanggupan memberi respon terhadap berita Injil Keselamatan. John Calvin yang mengikuti pemikiran Agustinus, telah salah besar dalam menganalogikan kematian rohani dengan kematian jasmani dan menyimpulkan bahwa kondisi kematian rohani itu berarti tidak bisa bereaksi sama sekali terhadap rangsangan luar, persis seperti mayat mati.
Padahal kita tahu kenyataannya, setelah kejatuhan, ternyata manusia sama sekali tidak kehilangan kesadaran dirinya, atau kehilangan kemampuan memutuskan atau kehilangan kemampuan memilih yang dimiliki sebelum kejatuhan. Kemampuan inteligensi manusia pun masih tetap sama bahkan Allah sendiri menyatakan (menyindir) bahwa manusia sudah sehebat Allah yaitu tahu tentang yang baik dan jahat (Kej 3:22). Perbedaan terhadap pengertian MATI ROHANI inilah yang menyebabkan Perbedaan yang semakin melebar antara Kristen Fundamental dan Para calvinis. Karena manusia yang mati rohani masih tetap punya kemampuan untuk memilih, memutuskan dan merespon, maka manusia bisa menerima dan menolak BERITA INJIL atau Anugerah Keselamatan dalam Kristus Yesus yang Allah sediakan. Manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, karena dirinya sudah berdosa (menempati posisi orang berdosa) sejak Adam dan Hawa berdosa. Dihadapan Allah, semua manusia sudah berdosa. Dosa harus dihukum karena dosa adalah pelanggaran terhadap Allah atau hukum Allah. Jika manusia dihukum, maka pasti binasa. Karena manusia tidak mungkin menghapus dosanya dengan cara apapun, maka Allah menjanjikan kedatangan Juruselamat. Allah mengutus Yesus Kristus yang mati menebus dosa seluruh umat manusia, yaitu dosa Adam dan Hawa sampai manusia terakhir sudah ditebus lewat kematian Yesus Kristus di kayu salib.
Karena manusia bukan seperti mayat yang mati, maka manusia dituntut untuk merespon BERITA INJIL yaitu Anugerah Allah. Manusia yang merespon positif atau menerima BERITA INJIL akan diselamatkan, dan manusia yang merespon negatif atau menolak BERITA INJIL akan binasa. Jadi Pemilihan Allah bukan tanpa kondisi namun dengan kondisi, Allah memilih berdasarkan foreknowledge (I Petrus 1:2, Elect according to the foreknowledge of God the Father, through sanctification of the Spirit, unto obedience and sprinkling of the blood of Jesus Christ: Grace unto you, and peace, be multiplied. Kitab Suci ILT menerjemahkan foreknowledge=pra-pengetahuan).
Allah tahu siapa yang akan merespon positif dan siapa yang akan merespon negatif terhadap Anugerah Allah yaitu Keselamatan melalui jalan satu-satunya yg Allah sediakan lewat Kematian Yesus Kristus di kayu salib yang telah menebus dosa seluruh umat manusia. Jadi penebusan Kristus tidak terbatas hanya bagi orang pilihan namun seluruh umat manusia (Yoh 3:16). Karena manusia masih bisa merespon dengan menerima atau menolak BERITA INJIL, maka ANUGERAH Allah sangat bisa diterima atau ditolak manusia manapun. Jadi Anugerah Allah bisa ditolak, bahkan setelah menerima Anugerah Allah manusia tetap bisa melepas Anugerah itu, karena manusia tidak kehilangan kesadaran diri dan tetap bisa memilih dan memutuskan. Manusia yang tetap beriman (tidak melepaskan kepercayaan) sampai mati itulah yang pasti SELAMAT. Jadi Sekali selamat Tetap selamat HANYA BENAR asal tetap beriman. Manusia bisa murtad.
Sumber: sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar