ebanyakan dari kita menganggap bahwa Yesus mati pada "Jumat Agung" dan bangkit dari antara orang mati pada "Easter" (Paskah) Minggu pagi. Oleh karena Yesus berkata Ia akan bangkit pada "hari ketiga," ada yang menghitung bagian dari hari Jumat sebagai satu hari, hari Sabtu sebagai hari kedua, dan sebagian hari Minggu sebagai yang ketiga. Itu menunjukkan bahwa terkadang sebuah ekspresi seperti "hari ketiga" dapat termasuk hanya bagian dari hari itu, yaitu sebagian dari satu hari yang termasuk dihitung sebagai sehari penuh. Ensiklopedia Yahudi berkata, bahwa hari saat pemakaman, meskipun pemakaman itu mungkin terjadi pada akhir petang, dihitung sebagai hari pertama dari tujuh hari masa perkabungan.[1] Contoh lain dari bagian dari hari yang dihitung untuk sehari penuh, sebagaimana adanya, terdapat pula di dalam Alkitab, seperti pernyataan berikut ini oleh Yesus: ……"Lihatlah Aku mengusir iblis dan menyembuhkan orang hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai. Namun Aku harus berjalan hari ini dan besok dan hari berikutnya; sebab tidak semestinya seorang nabi mati diluar kota Yerusalem" (Luk 13:32-33). Dalam kasus ini, "hari ketiga" akan berarti sama seperti "hari yang berikutnya (setelah besok)"—tiga hari, walaupun hanya bagian dari hari-hari itu yang terlibat. Banyak orang merasa bahwa ini menerangkan elemen waktu antara pemakaman dan kebangkitan Kristus.
Bagaimanapun juga, ada orang-orang Kristen lain, yang sama-sekali tidak puas dengan penjelasan ini. Yesus sering berkata Ia akan bangkit pada "hari yang ketiga" (Mat 16:21; Mrk 10:34). Tetapi Ia juga berkata, dari jangka waktu dan memberikan tanda spesifik dari kemesiasan-Nya sebagai tiga hari dan tiga malam. "Sebagaimana Yunus berada tiga hari dan tiga malam dalam perut ikan paus", Ia berkata, "demikian juga Anak Manusia akan TIGA HARI DAN TIGA MALAM dalam perut bumi" (Mat 12:38-40).
Bahwa ekspresi "hari yang ketiga" secara alkitabiah bisa termasuk tiga hari dan tiga malam, dapat dilihat dalam Kejadian 1:4-13: "Elohim (Allah) memisahkan terang dari gelap. Dan Elohim menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI PERTAMA…dan malam (gelap) dan pagi (terang) adalah HARI KEDUA …dan malam (sekarang tiga periode malam) dan pagi (sekarang tiga periode terang) adalah HARI KETIGA." Ini memberikan satu contoh tentang bagaimana istilah "hari ketiga" dapat dihitung dan ditunjukkan agar termasuk dalam tiga hari dan tiga malam.
Kendatipun kami telah lama menyokong pandangan yang akan kami ketengahkan di sini—yang dimasukkan ke dalam perhitungan tiga hari dan tiga malam penuh—kami akan bersegera menyatakan bahwa sebagai orang Kristen, fakta yang kita percaya, bahwa Yesus pernah hidup, mati dan bangkit kembali, adalah sangat lebih penting daripada sedikit keterangan kita yang bisa tawarkan tentang elemen waktu dari pemakaman-Nya.
Karena ada duabelas jam dalam satu siang dan duabelas jam dalam satu malam (Yoh 11:9-10), bila kita hitung "tiga hari tiga malam" penuh, ini akan sama dengan 72 jam. Tetapi apakah unsur waktu tepat 72 jam? Yesus seharusnya ada di dalam kubur selama "tiga hari dan tiga malam" dan bangkit "setelah tiga hari" (Mrk 8:31). Kami tidak punya alasan untuk menghitung ini sebagai sedikit kurang dari satu masa kurang dari 72 jam. Di lain pihak, apabila Ia akan dibangkitkan dari antara orang mati "dalam tiga hari" (Yoh 2:19), ini tidak akan sedikit lebih dari 72 jam. Untuk memadukan pernyataan-pernyataan yang bervariasi ini, hal itu tidak kelihatan tak masuk akal untuk menganggap bahwa jangka waktu itu adalah tepat 72 jam. Betapapun juga, Elohim (Allah) adalah Elohim dari KETEPATAN. Dia membuat segala sesuatu tepat pada agenda waktu. Tidak ada yang kebetulan dengan Dia.
Adalah "ketika kegenapan waktunya tiba"—bukan satu tahun terlalu cepat atau satu tahun terlalu lambat—"Elohim (Allah) mengutus Anak-Nya" (Gal 4:4). Waktu untuk pengurapan-Nya sudah ditentukan sebelumnya dan dikatakan oleh Daniel, demikian juga saat ketika Dia akan "dipotong" untuk dosa manusia. Mereka yang mencoba membunuh-Nya sebelum ini gagal, sebab "waktu"-Nya belum juga tiba (Yoh 7:8). Dan bukan saja tahun dan waktu kematian-Nya, tetapi jamnya itu sendiri adalah suatu bagian dari rencana ilahi. "Bapa", Yesus berdoa, "jamnya telah datang…" (Yoh 17:1).
Karena telah ada waktu yang tepat bagi-Nya untuk dilahirkan, suatu waktu yang tepat bagi pengurapan-Nya, suatu waktu yang tepat bagi pelayanan-Nya dimulai, suatu waktu yang tepat bagi kematian-Nya, kita tidak mempunyai masalah untuk percaya bahwa ada juga suatu jangka waktu yang tepat di antara pemakaman dan kebangkitan-Nya—tepat sekali 72 jam. Jika ini benar, maka kebangkitan itu terjadi pada jam yang sama dari hari yang Yesus dikuburkan—hanya saja tiga hari kemudian. Jam berapa dari hari itu?
Yesus mati segera setelah "jam kesembilan" atau jam tiga siang (Mat 27:46-50). "Maka datanglah orang Yahudi menghadap Pilatus, karena itu adalah hari persiapan, bahwa tubuh-tubuh itu tidak boleh tinggal di salib pada hari sabat, (sebab hari sabat adalah hari penting,) supaya kaki-kaki mereka dapat dipatahkan dan agar mayat mereka dapat dibawa pergi…tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus…Ia telah mati" (Yoh 19:31-33). Sampai saai ini, "malam telah datang" (Mrk 15:42), pada saat itu akhir petang. Hukum Taurat berkata: "Mayatnya tidak boleh tinggal sepanjang malam pada [tiang] pohon itu, tetapi haruslah kamu menguburkan dia pada hari itu juga" (Ul 21:23). Dalam sisa waktu pada hari itu sebelum matahari terbenam, sebelum hari besar sabat mulai, Yusuf dari Arimatea memperoleh izin untuk memindahkan tubuh itu. Ia dan Nikodemus menyiapkan izin untuk memindahkan tubuh itu untuk pemakaman dengan kain linen dan rempah-rempah, dan meletakkannya dalam kubur yang dekat disitu (Yoh 19:38-42)—semuanya ini selesai sebelum matahari terbenam.
Apabila kebangkitan berlangsung pada saat yang sama dari hari itu seperti saat Yesus dikuburkan—hanya tiga hari kemudian—maka ini akan menempatkan kebangkitan dekat pada saat matahari terbenam bukan matahari terbit, seperti yang umumnya dianggap. Suatu kebangkitan matahari terbit akan memerlukan satu malam ekstra—tiga hari dan empat malam. Ini tentu saja bukanlah kasusnya. Mereka yang datang ke kubur pada saat matahari terbit, ketimbang menyaksikan kebangkitan persis pada waktunya, mendapati bahwa kubur itu sudah kosong (Mrk 16:2). Kisah Yohanes mengatakan kepada kita bahwa Maria Magdalena datang ke kubur ketika "hari masih GELAP" pada hari pertama minggu itu dan Yesus TIDAK ADA di sana (Yoh 20:1-2).
Para penulis injil menceritakan beberapa kunjungan ke kubur itu yang dilakukan oleh murid-murid pada hari pertama dari minggu itu. Dalam setiap kejadian, mereka mendapati kubur itu KOSONG! Seorang malaikat berkata "Ia tidak ada disini; sebab Ia telah bangkit, seperti yang dikatakan-Nya" (Mat 28:6). Hari pertama dari minggu itu adalah ketika murid-murid itu mendapati bahwa Ia telah bangkit (Lukas 24:1-2; dsb), tetapi tidak dimanapun juga Alkitab benar-benar berkata ini adalah saat kebangkitan.
Satu-satunya ayat yang sepertinya mengajar suatu kebangkitan Minggu pagi adalah Markus 16:9. "Sekarang ketika Yesus telah bangkit pagi-pagi sekali pada hari pertama dari minggu itu, Ia menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena…" Tetapi ayat ini tidak berkata bahwa pagi-pagi sekali pada hari pertama minggu itu Yesus "sedang bangkit" ["rising"] atau Ia bangkit ["did rise"] pada saat itu. Dikatakan bahwa ketika hari pertama dari minggu itu tiba, Ia TELAH BANGKIT ["was risen"]—kalimat waktu lampau telah terjadi [past perfect tense]. Oleh sebab tidak ada tanda baca dalam manuskrip Yunani yang darinya Perjanjian Baru kita diterjemahkan, maka ungkapan "pagi-pagi hari pertama dari minggu itu" dapat saja dengan benar—ada orang berfikir lebih tepat—berkaitan dengan saat Yesus menampakkan diri kepada Maria. Dengan hanya menempatkan koma setelah kata "bangkit" ["risen"], maka kata ini akan dibaca: "Sekarang ketika Yesus telah bangkit, pagi-pagi sekali pada hari pertama dari minggu itu Ia menampakkan diri mula-mula kepada Maria Magdalena." Ini rupanya menjadi arti yang awalnya dimaksudkan, karena ayat yang mengikutinya menunjukkan bahwa Markus sedang mencatat macam-macam penampakan diri yang Yesus buat, tidak menerangkan pada hari yang mana kebangkitan terjadi.
Ketika Minggu pagi tiba, Yesus sudah selesai bangkit, kebangkitan itu sendiri telah berlangsung tepat sebelum matahari terbenam dari hari sebelumnya. Hitung ke belakang tiga hari akan membawa kita ke hari Rabu. Akankah ini membuat tiga siang dan tiga malam antara pemakaman dan kebangkitan Kristus? Ya. Rabu malam, Kamis malam, dan Jumat malam—tiga malam; juga hari Kamis, Jumat dan Sabtu—tiga siang. Ini akan membuat suatu jumlah yang tepat tiga hari dan tiga malam atau 72 jam. Satu hari setelah Rabu adalah Kamis, dua hari setelah Rabu adalah Jumat, dan "hari yang ketiga" setelah Rabu pasti adalah Sabtu. Kata-kata dari dua murid dalam perjalanan ke Emmaus sedikit lebih sulit. "Tetapi kami percaya bahwa Dialah seharusnya telah membebaskan Israel", mereka berkata, "dan disamping semuanya ini, hari ini adalah hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi" (Luk 24:21). Karena Yesus menampakkan diri kepada murid-murid ini pada hari pretama dari minggu itu (ayat 13), dan ini adalah "hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi", akankah ini tidak menunjukkan bahwa Yesus mati pada hari Jumat? Ini akan bergantung pada bagaimana kita menghitung. Jika bagian dari satu hari dihitung sebagai satu hari penuh, maka hari Jumat mungkin dimaksudkan. Di pihak lain, satu hari "sejak" Jumat pastilah Sabtu, hari yang kedua "sejak" Jumat pastilah Minggu, dan hari ketiga "sejak" Jumat pastilah Senin! Cara menghitung ini tidak akan menunjukkan hari Jumat.
Dalam mencari untuk menawarkan suatu penjelasan, saya mengajukan berikut ini: Mereka telah berbicara tentang "segala hal-hal ini yang telah terjadi" (ayat 14)—lebih dari hanya satu kejadian. Jika "hal-hal ini" sudah temasuk penangkapan, penyaliban, pemakaman, dan pemasangan meterai dan menjaga kubur, semua hal-hal ini tidak terlaksana sampai hari Kamis. Kita sudah tahu, Yesus disalibkan pada hari "persiapan" (Rabu). Hari berikutnya (Kamis), yang menyusul hari persiapan, para imam kepala dan orang-orang Farisi pergi bersama-sama menghadap Pilatus, dan berkata, Tuan kami ingat bahwa penyesat itu, ketika Ia masih hidup berkata, "Setelah tiga hari Aku akan bangkit lagi. Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari ketiga, jika tidak, murid-muridNya datang pada malam hari dan mencuri Dia" (Mat 27:62-66). Untuk alasan ini, kubur itu disegel dan dijaga. "Hal-hal ini" belum sepenuhnya selesai—belum "terlaksana"—sampai kubur itu disegel dan dijaga. Ini terjadi, seperti yang sudah kita lihat, pada hari Kamis dari minggu itu, hari penting. Jadi hari Minggu akan menjadi "hari ketiga sejak hal-hal ini terjadi", tetapi bukan hari ketiga sejak penyaliban.
Karena Yesus telah disalib pada hari sebelum hari sabat, kami dapat mengerti mengapa ada orang telah berfikir mengenai hari Jumat sebagai hari penyaliban. Tetapi hari sabat yang menyusul kematian-Nya bukanlah sabat mingguan, tetapi suatu hari sabat tahunan—"karena sabat adalah hari yang penting [hari besar] (Yoh 19:14, 31). Sabat ini dapat jatuh pada hari apa saja dari minggu itu dan tahun itu rupanya jatuh pada hari Kamis. Ia disalib pada hari persiapan (Rabu), dan hari berikutnya adalah hari penting sabat (Kamis), kemudian hari Jumat dan diikuti oleh sabat mingguan (Sabtu). Memahami bahwa ada dua sabat pada minggu itu, menjelaskan bagaimana Kristus bisa disalib pada hari sebelum sabat tiba—namun memenuhi tanda-Nya dari tiga hari dan tiga malam.
Suatu perbandingan yang saksama dari Markus 16:1 dan Lukas 23:56 memberikan bukti-bukti lebih lanjut ada dua hari sabat di minggu itu—dengan satu hari kerja di antara keduanya. Markus 16:1 berkata: "Dan ketika telah lewat hari sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, dan Salome, membeli [bought]* rempah-rempah yang harum agar mereka dapat datang dan mengurapi-Nya." Ayat ini menyatakan bahwa saat itu setelah hari sabat ketika wanita-wanita ini membeli rempah-rempah mereka. Namun, Lukas 23:56 menyatakan bahwa mereka siapkan rempah-rempah itu dan setelah menyiapkannya mereka beristirahat pada hari sabat: "Dan mereka pulang, dan menyediakan rempah-rempah dan minyak urapan dan beristirahat pada hari sabat sesuai dengan perintah Tuhan." Ayat yang satu berkata adalah setelah hari sabat perempuan-perempuan itu membeli rempah-rempah; ayat yang lain berkata mereka menyiapkan rempah-rempah sebelum hari sabat. Karena mereka tidak bisa menyiapkan rempah-rempah itu sampai mereka membelinya dahulu, maka bukti untuk dua sabat yang berbeda dalam minggu itu meyakinkan.
Dalam majalah Eternity, editornya, Donald Grey Barnhouse, berkata: "Saya pribadi telah selalu bertahan bahwa ada dua hari Sabat dalam minggu terakhir Tuhan kita— Sabat hari Sabtu dan Sabat Paskah, yang terakhir adalah pada hari Kamis. Mereka bersegera menurunkan tubuh-Nya setelah penyaliban pada hari Rabu dan Dia berada tiga hati tiga malam (sekurang-kurangnya 72 jam) dalam kubur." Ia mengutip bukti dari Gulungan Laut Mati yang akan menempatkan Perjamuan Malam Terakhir pada hari Selasa. Tidak semua tradisi menyokong penyaliban hari Jumat. Ia mengutip dari sebuah jurnal Roma Katholik yang diterbitkan di Perancis bahwa "suatu tradisi Kristen purba, dibuktikan oleh Didascalia Apostolorum demikian juga oleh Epiphanius dan Vitorinus dari Petau (wafat tahun 304) memberikan Selasa malam sebagai tanggal dari Perjamuan Malam Terakhir dan menentukan suatu puasa untuk hari Rabu untuk memperingati penangkapan Kristus."[2]
Walaupun teguh berpegang pada penyaliban hari Jumat, Enskilopedia Katholik berkata bahwa tidak semua sarjana Alkitab telah mempercayai cara ini. Epiphanius, Lactantius, Wescott, Cassiodorus dan Gregory dari Tours disebut-sebut yang menolak hari Jumat sebagai hari penyaliban.[3]
Dalam bukunya "Bible Questions Answered" [Pertanyaan Alkitab Dijawab], W. L. Pettingill, memberikan pertanyaan dan jawaban: Pada hari apa dalam minggu itu Tuhan kita disalib? Bagi kita tidak pelak lagi bahwa penyaliban adalah pada hari Rabu."[4] The Companion Bible [Alkitab Sahabat] diterbitkan oleh Oxford University Press, dalam Appendix [tambahan]nya no. 156 menjelaskan bahwa Kristus disalibkan pada hari Rabu.
Dalam Alkitabnya Dake's Annotated Reference Bible, Finis Dake telah berkata dalam catatannya atas Matius 12:40: "Kristus sudah mati selama tiga hari penuh dan tiga malam penuh. Dia telah diletakkan di dalam kuburan pada hari Rabu sesaat sebelum matahari terbenam dan telah bangkit pada akhir dari hari Sabtu pada saat matahari terbenam. …Tidak ada pernyataan yang berkata bahwa Dia dikuburkan pada hari Jumat saat matahari terbenam. Ini akan membuat Dia berada dalam kubur hanya satu siang dan satu malam, dan membuktikan ucapan-Nya sendiri tidak benar."[5]
Kutipan-kutipan yang diberikan disini dari berbagai pelayan Tuhan adalah spesial penting sebab keyakinan ini adalah bukan posisi umum yang diterima dari berbagai organisasi gereja yang dengannya mereka tergabung. Dalam kasus demikian, manusia berbicara dari pendirian, bukan saja hati nurani. Seperti itu adalah kasus dari R.A. Torrey, penginjil yang terkemuka dan Dekan Institut Alkitab, yang kata-katanya (ditulis tahun 1907) menyimpulkan dengan baik posisi dasar yang kami telah sampaikan disini. "…Menurut tradisi dari gereja yang secara umum diakui, Yesus disalibkan pada hari Jumat…dan bangkit dari kematian pada amat pagi sekali dari hari Minggu berikutnya. Banyak pembaca Alkitab kebingungan untuk mengetahui bagaimana jangka waktu antara akhir petang hari Jumat dan awal pagi hari Minggu dapat dihitung menjadi tiga hari dan tiga malam. Nampaknya itu agaknya menjadi dua malam, satu hari dan satu bagian yang sangat kecil dari hari lainnya.
"Solusi dari ini rupanya sukar disarankan oleh banyak komentator adalah 'satu hari dan satu malam' ialah cara sederhana lain untuk mengatakan 'satu hari', dan bahwa orang Yahudi kuno menghitung sebuah bagian dari satu hari sebagai sehari penuh…Ada banyak orang yang tidak benar-benar puas dengan solusi ini, dan penulis bebas untuk mengakui bahwa itu tidak samasekali memuaskan dia. Nampaknya bagi saya menjadi suatu yang sementara…
"Alkitab tidak dimanapun juga berkata atau secara tidak langsung menyatakan bahwa Yesus disalibkan dan mati pada hari Jumat. Alkitab berkata bahwa Yesus disalibkan pada "hari sebelum Sabat"…Sekarang Alkitab tidak biarkan kita berspekulasi dalam hal sabat yang mana yang dimaksudkan dalam kejadian ini…adalah bukan hari sebelum sabat mingguan, (yaitu hari Jumat), tetapi itu adalah hari sebelum sabat Paskah, yang datang tahun itu pada hari Kamis—itulah yang dikatakan, hari dimana Yesus Kristus disalib ialah hari Rabu. Yohanes menjadikan ini sejelas siang hari.
"Yesus dikubur pada hari Rabu sesaat sebelum matahari terbenam. Tujuh puluh dua jam kemudian…Ia bangkit dari kuburan. Ketika para wanita mengunjungi lobang kubur itu sesaat sebelum fajar di pagi hari itu, mereka mendapati kuburan itu sudah kosong.
"Secara absolut tidak ada yang pro penyaliban hari Jumat, tetapi segala sesuatu dalam ayat-ayat Alkitab diharmoniskan dengan sempurna oleh penyaliban hari Rabu. Adalah menakjubkan sekali betapa banyak ayat-ayat nubuatan dan khas dari Perjanjian Lama sudah terpenuhi, dan betapa banyak cerita-cerita yang seolah-olah berbeda dalam injil diluruskan apabila tiba saatnya kita mengerti bahwa Yesus mati pada hari Rabu, dan bukan pada hari Jumat.
Diterjemahkan oleh: Ev. David Lusikooy, Juni 2001
dari: Babylon Mystery Religion (Bab 18)
Karya: Ralph Woodrow
P.O. Box 124
Riverside, California 92502
Catatan: Semua ayat diterjemahkan sesuai dengan King James Version (bukan LAI)
[1] The Jewish Encyclopedia, jilid 4, halaman 475, artikel "Day" [Hari]
* Alkitab versi King James (KJV) adalah satu-satunya terjemahan (dari banyak yang kami telah cek) yang menggunakan kata indefinite [yang tidak pasti] "had bought" [telah membeli]. Semua yang lainnya telah dengan tepat menterjemahkan ini sebagai "bought" [membeli]. Tidaklah lazim untuk ayat ini kalau dibaca seolah-olah perempuan-perempuan itu membawa ["brought"] rempah-rempah, tetapi kata itu ialah "bought," satu huruf membuat perbedaan itu!
[2] Eternity, Juni 1958.
[3] The Catholic Encyclopedia, jilid 8, halaman 378, artikel "Jesus Christ."
[4] W. L. Pettingill, Bible Questions Answered, halaman 182.
[5] Dake's Annotated Reference Bible, halaman 13.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar