Selasa, 28 Juli 2009

Berita Mingguan 4 Juli 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
(Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.Com)

WARISAN MICHAEL JACKSON
Michael Jackson, "King of Pop," mati minggu lalu, kemungkinan karena serangan jantung yang dipicu oleh obat, pada umur 50 tahun. Seperti Elvis Presley dan banyak dewa-dewi rock lainnya, Jackson kecanduan berbagai macam obat dan narcismenya tidak memungkinkan dia merendah diri kepada otoritas manapun selain dirinya sendiri. Pengaruh Jackson amatlah besar. Video musiknya membantu membuat MTV populer di awal 1980an. Lagu hitnya di tahun 1982, "Thriller," adalah album A.S. yang pertama atau kedua paling laku sepanjang masa. Gerakan-gerakan dansanya yang aneh dan sering kotor, membantu menciptakan aliran hop-hop dan telah ditiru dalam banyak sekali dansa-dansa kontemporer. Choreografer Kenny Ortega menyebutnya "performer dunia yang paling hebat." Rekor Dunia Guinnes memberikan kepadanya sebutan "entertainer paling sukses sepanjang masa." Ketertarikan yang luar biasa besar terhadap kehidupan dan kematian Jackson merupakan indikasi kejatuhan moral kebudayaan Barat. Website-website besar seperti Facebook, MySpace, Google, dan Twitter, melambat setelah pengumuman kematiannya karena besarnya kenaikan traffic (internet). USA Today, koran harian terbesar di Amerika, mendedikasikan hampir seluruh halaman depannya untuk membahas kematian simbol pop tersebut. Media-media besar melakukan penayangan 24 jam tentang segala aspek kehidupan dan kematiannya. Amazon, Borders, Barnes & Noble, dan distributor- distributor besar lainnya kehabisan stok musik dan video Jackson satu jam setelah pengumuman kematiannya. Dalam usahanya untuk menjelaskan semua ini, Bill Carr, wakil presiden departemen musik dan video di Amazon, berkata, "Mereka mencintai dia, dia adalah seorang legenda, dan mereka sangat ingin memastikan bahwa mereka memiliki musiknya dalam koleksi mereka." Jackson adalah seorang icon (simbol) dari kultur rock & roll, dan warisannya akan membawa masyarakat modern menuju tingkat kekacauan dan kesia-siaan yang semakin tinggi. Dia adalah seorang yang berpusatkan diri sendiri, tanpa kendali diri dan batasan moral, hamba fashion, dan terpukau oleh penampilan. Ia menyia-nyiakan harta yang banyak sekali. Walaupun dia menjual 750 juta album, katanya dia mati dengan hutang 400 juta dolar, karena dia hidup di luar kesanggupannya. Hidup Jackson menormalisasi keanehan dan ketidakwajaran. Jane Fonda mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN tentang kehidupan Jackson, "Siapa kita untuk menghakimi?" Pemberontakan terhadap Allah dan FirmanNya semakin bertumbuh, tetapi semuanya akan sampai kepada akhir yang mengagetkan (Mazmur 2). Tanah yang dibeli oleh sang Raja Pop diberi nama Neverland; dan itu bukan hanya tempat tinggal Michael Jackson, itu adalah tempat tinggal budaya pop modern.

MICHAEL JACKSON’S LEGACY -
Michael Jackson, the “King of Pop,” died last week of a probable drug-induced heart attack at age 50. Like Elvis Presley and many other rock gods, Jackson was addicted to a variety of drugs and his narcissism would not allow him to submit to any authority outside of himself. Jackson’s influence was great. His music videos helped vault MTV into popularity in the early 1980s. His 1982 hit “Thriller” is either the first or second best-selling U.S. album of all time. His quirky and often filthy dance moves helped spawn hop-hop and have been imitated endlessly in contemporary dance. Choreographer Kenny Ortega called him “the world’s greatest performer.” Guinness World Records dubbed him “the most successful entertainer of all time.” The incredible fascination with Jackson’s life and death is indicative of the moral downfall of Western culture. Major websites such as Facebook, MySpace, Google, and Twitter, slowed following the announcement of his death because of the dramatic increase in traffic. USA Today, America’s largest daily newspaper, dedicated nearly the entire front page to the pop icon’s death. Major news media outlets ran 24-hour coverage on every aspect of the man’s life and death. Amazon, Borders, Barnes & Noble and other major distributers sold out of Jackson music CDs and videos within an hour of the announcement of his passing. In an attempt to explain this, Bill Carr, vice president for music and video at Amazon, said, “They love him, he’s a legend, and they’re anxious to make sure they have his music in their collections.” Jackson is an icon of the rock & roll culture, and his legacy was to carry modern society to a new level of debauchery and vanity. He was self-centered, lacked self-control, had no moral boundaries, was enslaved to fashion, and consumed with appearance. He squandered a fortune. Though he sold 750 million albums, he reportedly died with a debt of $400 million, because he lived so far beyond his means. Jackson’s life further normalized weirdness and perversion in modern society. As Jane Fonda said in an interview with CNN about Jackson’s life, “Who are we to judge?” The rebellion against God and His Word grows apace, but it will come to a shocking end (Psalm 2). The ranch that the King of Pop purchased in the 1980s was called Neverland; and that was not only the place where Michael Jackson lived, it is also the place where the modern pop culture dwells.
KAMU TIDAK BISA MEMPERTAHANKAN SEBUAH POSISI TANPA BERPERANG DEMINYA
Berikut ini disadur dari John Ashbrook, Axioms of Separation (Mentor, OH: Here I Stand Books, n.d.): "Tiga puluh tahun yang lalu, sebagai seorang muda, saya dipilih menjadi bagian dari Executive Committee dari Independent Fundamental Churches of America (IFCA). Seorang presiden baru juga dipilih pada waktu yang sama. Presiden baru itu, seorang yang saleh, mengaku percaya akan separasi. Ia berkata bahwa ia ingin mempertahankan kelompok tersebut bersih, tetapi bahwa selama ini masalah kesesatan dan separasi telah terlalu banyak dibicarakan. Ia mengumukan bahwa grup tersebut haruslah berdiri teguh dengan tenang, tanpa menyinggung siapa pun. Di bawah kepimpinan yang demikian, IFCA berhenti menjadi grup fundamentalis yang vokal yang berdiri di garis depan pertempuran. "Jadilah positif" adalah salah satu kata kunci dunia. Mencoba untuk berdiri teguh, sementara hanya ingin yang positif saja, adalah pertengahan jalan antara fundamentalisme dengan injili. Ini akan selalu memimpin kepada posisi yang lebih lemah, bukan yang lebih kuat. Ribuan gereja jatuh kepada filosofi injili sementara mereka berusaha menjadi fundamentalis yang "diam." Orang-orang dan grup-grup seperti Billy Graham, Christianity Today, National Association of Evangelicals, World Evangelical Fellowship, Evangelical Foreign Missions Association, Interdenominational Foreign Mission Association, Wheation College, dan Fuller Seminary, telah menampilkan pertunjukan yang hebat untuk menjual konsep Injili kepada dunia Kristen. Fundamentalisme menghadapi pertunjukan ini dengan keheningan yang besar. Ada suara yang berteriak, tetapi mayoritas fundamentalis mencoba untuk mempertahankan posisi mereka sambil berdiri diam dan tenang. Gereja-gereja yang percaya Alkitab akhirnya dicuri oleh suara vokal Injili. Kamu tidak bisa mempertahankan suatu posisi tanpa berperang deminya.
"YOU CANNOT PRESERVE A POSITION WITHOUT CRUSADING FOR IT (www.wayoflife.org) - The following is excerpted from John Ashbrook, Axioms of Separation (Mentor, OH: Here I Stand Books, n.d.): “Thirty years ago, as a young man, I was elected to the Executive Committee of the Independent Fundamental Churches of America [IFCA]. A new president was elected at the same time. The new president, a godly man, professed to believe in separation. He said that he wanted to keep the group clean, but that there had been too much talk about apostasy and separation. He declared that the group should take a stand quietly, without being offensive. Under that leadership the IFCA ceased to be an outspoken fundamentalist group in the front rank of the battle. ‘Be positive’ is one of the world's watchwords. Trying to take a stand, while remaining all positive, is the halfway house between fundamentalism and new evangelicalism. It always leads to the weaker position, not the stronger one. Thousands of churches have fallen to new evangelicalism while trying to be silent fundamentalists. People and groups like Billy Graham, Christianity Today, the National Association of Evangelicals, the World Evangelical Fellowship, the Evangelical Foreign Missions Association, the Interdenominational Foreign Missions Association, Wheaton College, and Fuller Seminary have put on a massive blitz to sell the Christian world on new evangelicalism. Fundamentalism met this blitz with a great silence. Some voices were raised; but the majority of fundamentalists tried to maintain their position by standing silently. The Bible-believing church was stolen by vocal new evangelicalism. You cannot preserve a position without crusading for it.”

STRUKTUR PALING KOMPLEKS DALAM ALAM SEMESTA
Berikut ini disadur dari Creation Moments, http://www.creationmoments.com/ radio/transcript.php?t=2438: "Sadar atau tidak sadar, anda beloh berbangga sebagai pemilik dari rangkaian materi yang paling kompleks dalam alam semesta. Saya sedang berbicara mengenai otak anda. Walaupun hanya seberat tiga pon, struktur otak sedemikian kompleks, sehingga semua penjelasan tidak cukup kecuali mengakui bahwa ada intelijensi yang lebih tinggi yang menciptakannya. Rata-rata otak manusia memiliki sepuluh milyar neuron dan bermilyar-milyar koneksi. Telah diperkirakan bahwa otak dapat menyimpang satu juta kali lebih banyak informasi dari yang dapat dipelajari seumur hidup seseorang. Jika ini benar, maka sepertinya manusia lebih pintar di masa lampau atau dirancang untuk hidup lebih lama. Berkat otak, anda dapat mendengar seseorang berbicara dan langsung mulai merancang jawaban anda sementara otak anda juga mengatur sejumlah proyek lain – seperti detak jantung anda, pernafasan dan reaksi-reaksi kimia dalam darah – tanpa anda sadar akan hal itu. Otak anda, melalui sistem sensorisnya yang luas, memungkinkan jari anda merasakan getaran dalam ukuran kurang dari delapan per seribu inci, dan memungkinkan anda melihat 10 juta warna yang berbeda. Otak sedemikian hebat kompleksitasnya, sehingga bahkan para ilmuwan yang menyangkal adanya jiwa dan yang percaya bahwa hanya materi yang eksis, mereka pun mengakui bahwa otak membuat mereka bertanya-tanya apakah ada sesuatu lagi yang lain dibalik realita ini."

THE MOST COMPLEX STRUCTURE IN THE UNIVERSE (www.wayoflife.org)
The following is from Creation Moments, http://www.creationmoments.com/radio/transcript.php?t=2438: “Whether you know it or not, you are the proud owner of the most complex arrangement of matter in the universe. I am speaking of your brain. Even though it weighs only three pounds, the brain's structure is so complex that it defies all explanation except to admit that a higher intelligence created it. The average brain has ten billion neurons and multiple billions of connections. It has been estimated that the brain is able to hold one million times more information than anyone could possibly learn in a lifetime. If true, this suggests that man was smarter in the past or meant to live much longer. Thanks to the brain, you can listen to someone talk and begin to put your reply together for him while your brain is also directing a number of other projects--like your heart beat, breathing, and blood chemistry--without your conscious attention. Your brain, through its extended sensory system, allows your finger to feel a vibration of less than eight-one-thousandths of an inch and lets you see 10 million different colors. The brain is so marvelously complex that even scientists who deny the soul and believe that the material stuff is all that exists have admitted that the brain leads them to wonder if there is not more to reality.”

Tidak ada komentar: