Sejak mulainya, gerakan Pantekosta telah penuh dengan skandal, sebagaimana telah kami dokumentasikan dalam buku kami, setebal 317 halaman dengan ilustrasi, The Pentecostal- Charismatic Movements. Jika gerakan ini sungguh memiliki kepenuhan urapan dan kuasa Roh Kudus sebagaimana mereka klaim, kita tentunya tidak akan menyaksikan pertunjukan kedagingan yang sedemikian rupa, namun pada kenyataannya, skandal moral dan skandal-skandal lainnya telah terus menerus melanda gerakan ini. Berikut adalah contoh-contoh yang menonjol:
Pada tahun 1977, ORAL ROBERTS mengklaim bahwa Allah menampakkan diri padanya dan menginstruksikannya untuk membangun sebuah pusat medis yang disebut CITY OF FAITH. Pada tahun 1980, ia mengklaim bahwa ia berbicara “muka dengan muka” dengan Yesus yang tingginya 300 meter, yang memberitahu dia bahwa Dia akan menyelesaikan masalah-masalah finansial City of Faith. Tujuh tahun kemudian, Roberts mengatakan bahwa Allah menampakkan diri lagi kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan mati jika ia tidak mengumpulkan dana $8 juta dalam waktu 12 bulan. Ternyata penglihatan- penglihatan yang mengagetkan dan himbauan-himbauan yang tiada henti tidak dapat menyelamatkan City of Faith. Pada tahun 1989, Roberts menutup fasilitas tersebut untuk membayar hutang-hutang! Namun dunia Pantekosta secara umum tidak mencela Roberts sebagai seorang nabi palsu dan penipu. Ribuan orang terus berdatangan ke ORU (Oral Roberts University) dari gereja-gereja Pantekosta di seluruh Amerika, dan jutaan dolar terus mengalir ke pelayanan Roberts dari para pendukung yang polos.
Pada tahun 1989, JIM BAKKER, pemimpin PTL, sebuah program televisi Pantekosta yang sangat berpengaruh, masuk penjara karena menipu uang pendukungnya sejumlah $158 juta. Dia dibebaskan secara bersyarat pada tahun 1994 setelah menjalani 5 tahun dari vonis 45 tahun. Persidangannya membongkar gaya hidupnya yang mewah, termasuk enam rumah mewah miliknya dan bahkan rumah anjing yang diberi AC. Jaksa penuntut mendakwa Bakker telah menggunakan untuk kepentingannya sendiri, $3,7 juta uang yang telah diberikan kepada “pelayanannya. ” Bakker juga berzinah dengan sekretaris gereja, Jessica Hahn, dan membayar lebih dari $250.000 untuk menutupi masalah itu. Istri Bakker, yang juga adalah mantan co-host klub PTL, Tammy Faye, menceraikan dia waktu dia berada di penjara, dan menikah lagi dengan Roe Messner, seorang teman lama keluarga, yang perusahaannya membantu mendirikan kompleks resor Heritage USA milik PTL. Hari ini, Tammy Faye memiliki pelayanan yang “tidak menghakimi” bagi para homoseksual. Dia muncul dalam parade-parade gay di seluruh negeri, termasuk suatu ketika di Washington D.C., saat ada kontes meniru Tammy Faye. Saat itu dia “dikelilingi oleh lelaki yang berdandan perempuan dengan make-up….” (Charisma News, November 2002). Pada bulan Januari 2000, Bakker memberitahu Larry King, “Setiap orang yang mati dalam Holocaust (penganiayaan Jerman terhadap Yahudi di Perang Dunia 2) sedang berada di surga.” Bakker mempertahankan doktrin sesat ini dalam sebuah surat kepada editor majalah Charisma bulan Juni tahun yang sama.
Satu tahun setelah skandal PTL menjadi berita utama di seluruh dunia, JIMMY SWAGGART, salah seorang pemimpin pengkhotbah Pantekosta di zaman modern ini, menciptakan skandalnya sendiri ketika dia tertangkap sedang bersama seorang pelacur. Ada waktu itu Swaggart memiliki jemaat 6000 orang di Baton Rouge, Louisiana, sebuah markas seluas 270 acre, sebuah Sekolah Alkitab, sebuah pelayanan televisi dengan pengaruh yang besar dan yang menjangkau banyak daerah di seluruh dunia (ditayangkan di 9700 stasiun dan jaringan), dan pemasukan untuk pelayanannya mencapai $142 juta setahun. Swaggart adalah sepupunya Jerry Lee Lewis dan kedua orang ini sungguh mahir menghantam piano, tetapi Jerry Lee mengejar karir dalam sebagai seorang musisirock and roll yang flamboyan sedangkan Jimmy mengejar karir sebagai penginjil yang flamboyan. Laporan dari sebuah crusade (KKR) Swaggart di Calgary, Alberta, menggambarkan tentang “volume musik gospel yang sudah seperti acid-rock” dan “pertunjukan yang bagus” di mana Swaggart “menghantam grand piano itu, sambil berkeringat dan bergaya seperti Elvis Presley” dan “mempengaruhi penonton seperti Frank Sinatra” (The Courier News, Elgin, Ill., 20 Mei 1991, hal. 5A). [Setelah kasus pelacur itu] Swaggart menolak untuk tidak naik mimbar selama setahun, sebagaimana ditetapkan oleh Sidang Jemaat Allah di Louisiana sebagai disiplin terhadap dirinya, jadi dia dikeluarkan tetapi dia tetap terus berkhotbah. Ia kehilangan tiga perempat penonton televisinya dan murid-murid sekolah Alkitabnya, dan juga sebagian besar jemaatnya; secara finansial dia ambruk. Tetapi skandal Jimmy Swaggart belum berakhir walaupun dia mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Allah, “Tuhan, apakah Engkau masih mau saya mengemban tugas ini?” Allah ceritanya menjawab dengan tegas, “Yaaaa! Kamu hari ini jauh lebih baik daripada sebelumnya” (”Swaggart Back in Pulpit with Tales of Nightmares and Revelation,” Religious News Service, 23 Mei 1988; dicetak ulang in Christian News, 3 Juni 1988, hal. 5). Dalam sebuah tayangan televisi pada bulan Mei 1988, Swaggart berani sekali menyombongkan diri: “Anda sedang menonton pengkhotbah yang bersih!” dan “Saya tidak berbohong!” (Don Matzat, “The Same Ol’ Jimmy,” Christian News, 16 Mei 1988). Mungkin hal ini karena Swaggart mencari konseling dari Oral Roberts dan Roberts katanya menyaksikan setan-setan berkuku panjang mencakar-cakar daging Swaggart, dan ia mengusir mereka (Huntsville Times, Huntsville, Alabama, AP report, 31 Maret 1988, dilaporkan dari Calvary Contender, 15 April 1988). Segampang itu. Pengusiran setan itu sepertinya tidak berhasil. Pada tahun 1991 Swaggart sekali lagi masuk masalah ketika polisi di Indio, California, menghentikan kendaraannya karena pelanggaran lalu lintas, dan menemukan bahwa wanita yang bersama dengan dia adalah seorang pelacur. Walaupun semua ini telah terjadi, Swaggart masih terus maju, walaupun pengikutnya tidak lagi banyak. Dalam program televisinya tanggal 12 Sept. 2004, dia berkata, “Saya belum pernah melihat seorang laki-laki pun yang saya ingin nikahi. Dan saya katakan sekarang dengan jelas dan terbuka; jika ada orang yang memandangi saya dengan cara seperti itu, saya akan membunuhnya dan saya akan bilang pada Tuhan bahwa dia sudah mati.”
Sampai dengan tahun 1980an, PETER POPOFF, seorang penginjil Pantekosta, memiliki pelayanan di 51 saluran televisi dan 40 saluran radio di banyak kota, dan pemasukan tahunan tujuh juta dolar. Ia juga mengadakan KKR penyembuhan di banyak kota, dan dalam acara-acara tersebut dia akan mempraktekkan “kata-kata pengetahuan” dengan cara menyebutkan nama, alamat, dan penyakit orang-orang asing yang hadir. Pada tahun 1986, tersiar berita bahwa “wahyu” luar biasa-nya Popoff sebenarnya diberikan padanya oleh istrinya setelah istrinya itu bercakap-cakap dengan orang-orang yang hadir. Dia [istrinya] mengirimkan informasi ini melalui sinyal radio dan Peter dapat mendengar suaranya melalui receiver kecil di telinganya. Sebuah tim skeptis menemukan penipuan ini dan merekam percakapan-percakap an pribadi tersebut dengan sebuah scanning receiver dan peralatan rekam (Los Angeles Times, 11 Mei 1986). Ketika ditanya mengenai hal ini oleh John Dart, seorang penulis rohani dari Los Angeles Times, Popoff menjawab bahwa istrinya hanya menyediakan 50% informasi dan sisanya dia dapatkan dari Tuhan! Popoff akhirnya terpaksa menyatakan bangkrut pada tahun 1987, tetapi pada tahun 1990 dia kembali lagi dengan sebuah buku baru berjudul Dreams, yang dia perkenalkan melalui sebuah iklan satu halaman penuh di majalah Charisma.
ROBERT TILTON, dipilih sebagai salah satu tokoh Pantekosta yang paling populer oleh para pembaca majalah Charisma pada tahun 1983. Dia muncul di halaman depan Charisma bulan Juli 1985, dan dia adalah pendiri dari Word of Faith Satellite Network, pembaca acara Success-N-Life, dan pendiri sekaligus gembala dari Word of Faith World Outreach Center di kota Farmers Branch, Texas. Ia mengajarkan doktrin “word of faith” (kata-kata iman)-nya Kenneth Hagin dan menjanjikan kemakmuran dan kesembuhan bagi mereka yang mendukung pelayanannya dan beriman. Ia menulis, “Kalian adalah…..makhluk jenis Allah” (Tilton, God’s Laws of Success, hal. 170-171). Pada tahun 1990 ia mengatakan: “Menjadi miskin adalah dosa, ketika Allah telah menjanjikan kemakmuran. Rumah baru? Mobil baru? Itu makanan ayam. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah ingin lakukan bagimu” (John MacArthur, Charismatic Chaos, hal. 285). Tahun 1991, ketika pelayanannya memiliki pemasukan $80 juta, kerajaan Tilton tergoncang ketika program TV ABC PrimeTime Live, mengekspos gaya hidupnya yang berlebihan dan cara-cara pengumpulan dananya yang abu-abu. Propertinya termasuk sebuah rumah ukuran 11.000 kaki persegi dekat Dallas, sebuah condominium di Florida, sebuah yacht, dan asset-asset lain senilai $90 juta. Tayangan itu melaporkan bahwa pelayanan Tilton membuang ribuan surat permohonan doa yang belum dibaca ke tong sampah, walaupun Tilton mengklaim mendoakan mereka. Ia bahkan mengklaim: “Saya begitu sering berbaring di atas surat-surat permohonan doa itu sehingga kimia-kimia di dalamnya masuk dalam darah saya, dan…..saya mengalami dua stroke kecil di otak saya” (Robert Tilton, Success-N-Life, 22 November 1991). Walaupun Tilton memprotes bahwa dia adalah korban kebohongan dan menuntut ABC atas tuduhan fitnah, kasus itu tidak diterima oleh pengadilan. Karena skandal tersebut, Tilton kehilangan banyak penonton program televisinya dan kebanyakan anggota jemaatnya, tetapi dia masih mengudara dan masih memberitakan injil kemakmuran dan masih mengemis untuk sumbangan dan masih menjanjikan berkat Allah bagi mereka yang memberi.
Pada tahun 1991, kaset-kaset [khotbah] seorang “nabi” dari Kansas City, BOB JONES, ditarik dari katalog produk Vineyard Ministries International, setelah dia mengakui “gagal secara moral” (Lee Grady, “Wimber Plots New Course for Vineyard,” Charisma, Feb. 1993, hal. 64). Jones menggunakan otoritas rohaninya dan “pengurapan kenabiannya” untuk menipu para wanita agar melepaskan baju mereka.
Pengkhotbah Pantekosta, JAMIE BUCKINGHAM (1933-92), adalah penulis dari 40 buku yang terjual 20 juta eksemplar, editor utama dari majalah Ministries Today, seorang kolumnis majalah Charisma, dan gembala dari Tabernacle Church dengan 2000 jemaat di Melbourne, Florida. Buckingham memulai pelayanannya sebagai seorang gembala sidang denominasi Southern Baptist, tetapi setelah “dibaptis roh” di sebuah pertemuan Full Gospel Businessmen’ s Fellowship, dia menjadi seorang Pantekosta. “Baptisan roh”nya Buckingham membuat dia menjadi seorang ekumenis radikal yang berseru untuk persatuan antara Katolik, Protestan, Baptis, dan Pantekosta. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Bridge Builders” (Charisma, Maret 1992, hal 90), ia mengatakan bahwa tidak ada panggilan yang lebih tinggi dari pada membangun jembatan ekumenis dan ia menyanjung David Duplessis karena telah membangun jembatan antara Pantekosta dengan Roma Katolik, dan juga rabbi Yahudi, Yechiel Eckstein, karena membangun jembatan antara Yahudi dan Kristen. Buckingham mengajarkan bahwa Allah telah menjanjikan kesembuhan melalui penebusan Kristus, dan bahwa ketika dia terdiagnosa kanker pada tahun 1990, banyak tokoh Pantekosta, termasuk Oral Roberts, menubuatkan kesembuhannya Buckingham mengatakan bahwa Allah secara pribadi memberitahu dia bahwa dia akan hidup sampai dengan “minimal usia 100 tahun dalam kondisi sehat dan pikiran yang jernih.” Majalah Charisma edisi April 1991, mengupas kesaksian ini dalam artikel “My Summer of Miracles.” Perhatikan kutipan berikut dari artikel tersebut:
“Suatu hari istri saya…..tiba- tiba berbicara dengan keras [dan] berkata, `Penyembuhanmu telah dibeli pada salib.’ ….. Ini yang saya temukan. ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA KATAKAN. Jika anda mau merubah sesuatu, anda harus cukup mempercayainya hingga mau mengatakannya. ….Jika anda bicara tentang kemiskinan, kamu akan mendapatkannya. Jika kamu katakan bahwa kamu sakit, kamu akan (dan tetap) sakit…..apapun juga yang dokter katakan, saya menolak untuk mengatakan “Kanker saya.” Karena bukan milik saya. Dia milik Iblis. Saya tidak punya kanker. Saya punya Yesus. Kanker sedang mencoba memiliki saya, tetapi FIRMAN ALLAH MENGATAKAN BAHWA SAYA DISEMBUHKAN MELALUI APA YANG YESUS LAKUKAN DI KALVARI….. .Saya memasukkan sebuah rekaman video ke mesin video saya dan berbaring di sofa……Rekaman itu adalah khotbahnya Oral Roberts….. Saya langsung bangkit dari sofa dan berseru, `SAYA SUDAH SEMBUH!’ Istri saya melompat dari kursinya dan berseru, `Haleluya!’ Dan 30 menit berikutnya, kami hanya berjalan sekeliling rumah sambil menyerukan syukur kepada Allah dan menyatakan penyembuhan saya” (Jamie Buckingham, “My Summer of Miracles,” Charisma, April 1991).
Sepuluh bulan setelah terbitnya artikel tersebut, pada 17 Februari 1992, Jamie Buckingham mati oleh kanker sekitar 40 tahun lebih cepat dari ulang tahun ke-100nya. Bukan saja Jamie Buckingham memimpin orang lain menjadi sesat dengan pengajaran palsunya, tapi dia juga menipu dirinya sendiri.
Gereja Cathedral di Chapel Hill dekat Atlanta, Georgia, yang didirikan oleh EARL PAULK, telah banyak didera oleh skandal moral dan pengajaran palsu yang radikal. Pada puncak kekuasaannya, Paulk sangatlah berpengaruh. Dia menulis banyak buku, memiliki pelayanan televisi yang besar, pendiri dari International Charismatic Bible Ministries, dan juga adalah seorang “nabi” di organisasi Christian International Charismatic Bible Ministries milik Bill Hamon. Paulk menggabungkan doktrin Word-Faith dengan theologi Rekonstruksionisme atau theologi Dominion dan mempromosikannya secara gencar di kalangan Pantekosta. Mengenai doktrin Word-Faith, Paulk menggemakan pengajaran Kenneth Hagin, Kenneth Copeland dan yang lainnya ketika menulis: “Sama seperti anjing memiliki anak-anak anjing kecil dan kucing memiliki anak-anak kucing kecil, maka Allah memiliki illah-illah kecil. Sebelum kita menyadari bahwa kita adalah allah, dan sebelum kita mulai berlaku seperti allah, kita tidak bisa menampakkan kerajaan Allah” (Paulk, Satan Unmasked, hal. 96, 97). Paulk menggabungkan theologi Kingdom Now Word-Faith (bahwa orang-orang Kristen adalah allah-allah kecil dengan otoritas Kristus di bumi) dengan doktrin dominion (kekuasaan) bahwa gereja-gereja akan bergabung untuk mengambil alih dunia dari Setan dan memerintah atas dunia hingga Kristus kembali. Dia mengajarkan hal ini dalam buku-buku seperti Satan Unmasked (1984), Held in Heavens Until (1985), dan Ultimate Kingdon (1986). Paulk menulis dalam bukunya The Wounded Body of Christ, “Kita tidak perlu bertanya-tanya apakah Ia [Yesus] akan kembali; Ia TIDAK BISA. Kristus hanya bisa kembali ketika umat Allah telah mencapai kesatuan di mana Roh dan Mempelai berkata, `Mari datang’” (hal. 73). Hingga tahun 1992, Gereja Chapel Hill Harvester telah memiliki 12.000 anggota dan adalah salah satu gereja termakmur di Amerika, tetapi pada tahun itu DON PAULK, yang mengambil alih sebagai gembala sidang utama dari saudaranya Earl, mengaku telah menjalin hubungan yang “tidak pantas” dengan seorang staf wanita. Ia mengundurkan diri tetapi segera dilantik kembali oleh dewan gereja. Berbagai tuduhan dilayangkan oleh sekelompok wanita tentang hubungan seks dengan Paulk bersaudara, dan pada tahun 2001 seorang anggota gereja wanita lainnya menuntut di pengadilan bahwa Paulk melecehkan dia secara seksual waktu dia masih kecil dan juga pada tahun-tahun remajanya, tetapi tuduhan-tuduhan itu disangkali dan bagaikan disapu hilang. Pada bulan Agustus 2005, anggota gereja yang sudah lama dan juga seorang solois, Mona Brewer dan suaminya Bobby, yang adalah pendukung besar finansial gereja, mengajukan tuntutan terhadap Earl Paulk, dan mengatakan bahwa dia dimanipulasi untuk menjadi kekasihnya selama 14 tahun. Brewer mengatakan bahwa para anggota jemaat dikondisikan untuk taat tanpa syarat kepada sang gembala, yang menyebut dirinya “Uskup Agung Paulk,” dan dia [Paulk] mengajarkannya [Brewer] bahwa mereka yang memiliki kerohanian tinggi dapat menjalin hubungan seksual dan itu bukanlah zinah. Dia menyebutnya “hubungan kerajaan.” Brewer mengatakan bahwa Paulk bahkan membuat dia melayani anggota keluarga Paulk yang lain dan juga pengkhotbah- pengkhotbah tamu Kharismatik. Kasus ini difiturkan dalam program Paula Zahn Now di CNN, tanggal 19 Jan. 2006, tetapi sampai dengan Maret 2006, program televisi Paulk masih disiarkan di Trinity Broadcasting Network.
Pada tahun 2000, CLARENCE MCCLENDON, gembala sidang Pentecostal Church of the Harvest International di Los Angeles, dan juga seorang “uskup” terkenal di International Communion of Charismatic Churches, menceraikan istrinya, dan beberapa minggu kemudian menikahi wanita lain. Istri pertamanya, yang menuduhnya telah menjadi ayah seorang anak di luar nikah, membawa tiga orang anak mereka dan pindah ke Hawaii, tetapi Clarence meneruskan segala sesuatu seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan dia mendapatkan segala dukungan yang dia perlukan. Majalah Charisma mengobservasi bahwa “dalam hanya beberapa bulan, anggota-anggota jemaatnya yang baru sudah berdansa-dansa di lorong-lorong fasilitas gedung baru mereka, dan pengkhotbah muda yang berbakat ini telah kembali di sirkuit konferensi, tanpa ditanya-tanya. ….McClendon sangat suka masuk televisi Kristen, dan dia sering berbagi mimbar dengan pemimpin-pemimpin top dalam gerakan kita” (Lee Grady, “Sin in the Camp,” Charisma, Feb. 2002).
Pada tahun 2002, ROBERTS LIARDON, gembala sidang dari Embassy Christian Center di Irvine, California dan juga seorang penulis Pantekosta yang berpengaruh, mengakui bahwa dia terlibat dalam “hubungan homoseksual” (Charisma News, 31 Jan. 2002), walaupun dia sudah kembali lagi ke pelayanan dalam hitungan minggu sejak pengakuannya.
Pada tanggal 12 September 2004, Los Angeles Times melaporkan bahwa PAUL CROUCH dari TRINITY BROADCASTING NETWORK, pada tahun 1998 membayar $425.000 kepada Enoch Lonnie Ford, seorang pegawai di TBN, agar tidak membuat publik tuduhan-tuduhannya bahwa mereka melakukan hubungan homoseksual. Setelah Ford mengancam akan menuntut, barulah Crouch membayar hampir setengah juta dolar untuk mendiamkan masalah ini. TBN juga membayar hutang ribuan dolar kepada Ford. Crouch menyangkali tuduhan-tuduhan ini dan mencoba untuk menghitamkan karakter para penuduhnya, yang memang tidak sulit untuk dilakukan. Ford adalah seseorang yang sudah pernah dihukum karena pelanggaran seks dan obat-obatan, tetapi sangat aneh bahwa Crouch mau saja membayar jumlah yang besar itu jika tuduhan-tuduhan orang tersebut tidak benar. Ford menuliskan kesaksiannya tentang masalah ini, tetapi disegel oleh pengadilan setelah Crouch menuntut agar masalah ini dihapuskan.
Pada Oktober 2004, PAUL CAIN, nabi Pantekosta yang paling menonjol, terekspos sebagai seorang homoseksual dan seorang pecandu alkohol oleh Rick Joyner, Mike Bickle, dan Jack Deere, yang mengatakan bahwa Cain menolak untuk didisiplinkan (”Paul Cain, “Latter Rain Prophet of Renown Is Now Discredited, ” The Plumbline, Desember 2004). Pada akhirnya, Cain mengakui dosanya dan berkata, “Saya telah bergumul dalam dua hal, homoseksualitas dan alkoholisme, untuk jangka waktu yang panjang. Saya meminta maaf telah menyangkali hal-hal kebenaran ini, dan bukannya mengakui mereka dengan terus terang” (”A Letter of Confession,” Februari 2005, http://web.archive. org/web/20050225 053035/http: //www.paulcain. org/news. html).
Pada November 2006, TED HAGGARD mengundurkan diri dari posisi gembala sidang senior dari Gereja New-Life di Colorado Spring yang beranggotakan 14.000 orang, dan juga dari posisi pimpinan National Association of Evangelicals karena terbongkarnya tindakan-tindakan dia terhadap seorang pelacur homoseksual bernama Mike Jones. Walaupun Haggard awalnya menyangkali tuduhan ini, ia pada akhirnya mengakui `sisi gelap’nya.” Sebuah surat dari Haggard dibacakan di Gereja New Life pada tanggal 5 November, dan di situ gembala sidang dan pendiri jemaat itu mengakui bahwa dia “bersalah akan dosa immoralitas seksual” dan adalah “seorang penipu dan pembohong.” Ia mengatakan, “Ada bagian dalam hidup saya yang begitu menjijikkan dan gelap dan saya telah berperang melawannya sepanjang hidup dewasa saya.” Haggard adalah seorang Kharismatik, seorang Injili, dan seorang ekumenis radikal. Pada Oktober 2005, Haggard mengatakan, “New Life tidak mencoba untuk menobatkan Katolik” dan “gereja ini tidak akan menghalangi anggotanya untuk menjadi Katolik atau untuk ikut misa Katolik” (Berean Call, Jan. 2006). Pada bulan Januari 2009, Brady Boyd, yang menggantikan Haggard sebagai gembala sidang senior di Gereja New Life, mengungkapkan bahwa Haggard juga terlibat dalam hubungan homoseksual dengan seorang anggota jemaat itu, dan “berlangsung untuk jangka waktu yang lama” (”Disgraced Pastor Faces More Gay Sex Allegations, ” AP, 24 Jan. 2009).
Tahun 2007, tuntutan pengadilan terhadap Oral Roberts, mengenai pemecatan yang tidak benar, diajukan oleh beberapa mantan dosen [di Oral Roberts University], yang mengklaim bahwa anak sang pendiri, yaitu RICHARD ROBERTS, dan istrinya LINDSAY menyalahgunakan dana sekolah dan terlibat penyalahgunaan lainnya. Menurut tuntutan tersebut, mereka menghabiskan ratusan ribu dolar untuk membiayai gaya hidup mereka yang mewah, termasuk untuk sebuah kandang kuda untuk anak-anak putri mereka, sebuah perjalanan senilai $29.400 ke Orlando dan kepulauan Bahama naik pesawat jet milik universitas untuk seorang putri mereka beserta teman-temannya, dan juga belanja $39.000 di sebuah toko pakaian untuk Lindsay (”Healing ORU,” Christianity Today, September 2008). Tuntutan tersebut menyatakan bahwa rumahnya Roberts telah diremodel sebanyak 11 kali dalam 14 tahun terakhir, bahwa Lindsay sering melewatkan malam hari di rumah tamu ORU (Oral Roberts University) dengan seorang laki-laki 16 tahun, dan bahwa dia sering mendapat tagihan telpon lebih dari $800 per bulan, dengan “ratusan pesan teks yang dikirim antara jam 1 pagi hingga jam 3 pagi, kepada lelaki-lelaki bawah umur yang telah diberikan fasilitas telepon dengan pembiayaan universitas” (”Oral Roberts University Faces the Blue Screen of Death,” http://shakespeares sister.blogspot. com/2007/ 10/oral-roberts- university- faces-blue. html). Para mantan dosen tersebut dipecat karena mencoba untuk mengekspos “kegagalan-kegagala n moral dari pimpinan dan juga kejanggalan- kejanggalan finansial.” Pada tanggal 13 November 2007, dewan dosen ORU mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Richard, dan dia mengundurkan diri dari posisi Presiden pada tanggal 23 November 2007. Lindsay adalah istri keduanya. Dia bercerai dengan Patti, istri pertamanya pada tahun 1979.
Pada Agustus 2007, televangelis (pengkhotbah TV) JUANITA BYNUM, menuduh suaminya, THOMAS WEEKS III, gembala dari Gereja Global Destiny di Atlanta, telah mendorong, memukuli, mencekik, dan menginjakkan dia ke tanah di halaman parkir sebuah hotel. Pasangan tersebut akhirnya bercerai (ini adalah pernikahan kedua bagi keduanya), dan pada November 2008, seorang deputi sherif mengantarkan kepada Weeks sebuah surat perintah pengusiran dari tanah gereja karena biaya sewa yang belum dibayar telah membengkak menjadi setengah juta dolar (”Prosperity Gospel on Skid Row,” Christianity Today, 15 Jan. 2009).
Pada tanggal 23 Agustus 2007, RANDY dan PAULA WHITE, keduanya gembala sidang dari WITHOUT WALLS INTERNATIONAL, sebuah gereja raksasa kharismatik dengan basis di Tampa, Florida, mengumumkan bahwa mereka akan bercerai setelah 17 tahun pernikahan. Randy mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab atas perpisahan ini, tetapi pasangan tersebut pada akhirnya mempersalahkan bahwa hidup mereka bergerak ke dua arah yang berbeda (”Interruption during Megapastors’ Divorce Announcement, ” Tampa Tribune, 23 Agus. 2007). Ini bukanlah alasan yang Alkitabiah untuk cerai. Kristus hanya memberikan satu alasan yang sah, yaitu adanya perzinahan, namun kedua orang ini mengatakan “perpisahan ini tidak melibatkan pihak ketiga.” Jika mereka berdua bergerak ke arah yang berbeda, maka itu adalah dosa bagi mereka berdua. Allah menyatakan bahwa istri adalah penolong dari suami dan bahwa dia harusnya menjadi pengurus rumah tangga (1 Pet. 3:7). Randy telah menghabiskan berbulan-bulan pulang pergi ke Malibu, California, di mana dia memiliki rumah di tepi pantai. Paula, seorang pengkhotbah dan motivational speaker, membuat banyak perjalanan sebagai pembicara ke San Antonio, di mana dia baru-baru ini membeli sebuah rumah dan adalah “gembala pembimbing” dari Family Praise Center. Dia juga sering melakukan perjalanan ke New York City, di mana dia memiliki sebuah condominium di Trump Tower dan memimpin kebaktian bulanan di New Life by Design Empowerment Center. Ini adalah ketidaktaatan yang nyata terhadap Firman Allah, yang melarang dia untuk menjadi seorang pengkhotbah atau gembala (1 Tim. 2:12). Dan ini bukanlah perceraian pertama bagi kedua pengkhotbah kharismatik ini. Mereka memiliki empat orang anak dari pernikahan mereka masing-masing sebelumnya. Dalam realitanya, mereka sedang berdosa melawan Firman Allah sambil berpura-pura menjalani “masa percobaan” dan menjadikan diri korban dari situasi, dan sungguh menyedihkan, hal ini sangat biasa dalam kalangan kharismatik hari ini. Ketika Paula muncul dalam acaranya Carman di Trinity Broadcasting Network pada tanggal 12 dan 13 September 2007, dia disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Dia memberitahu orang ramai yang menonton, “Perkembangan- perkembangan yang terbesar yang dialami oleh para lelaki maupun wanita milik Allah…..adalah yang terjadi dalam kondisi sulit, yang sedang menghadapi lawan…..Anda bisa memantapkan diri dan menaruh tangan di alat bajak dan berkata, `Oke, Tuhan, saya tidak mengerti hal ini; saya bahkan tidak suka hal ini. Tetapi apakah yang mau Engkau katakan padaku? Saya tidak akan bergeser.’” Yusuf dan Ayub bisa saja mengatakan hal demikian dan dengan sederhana percaya pada Allah dalam situasi sulit yang tidak pantas untuk mereka, tetapi ketika anda menderita karena dosa dan pemberontakanmu sendiri terhadap Firman Tuhan, maka itu cerita lain lagi! “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah” (1 Pet. 2:20). Sebuah artikel di Tampa Tribune, bulan Mei 2007, mengandung pernyataan oleh mantan staf Without Walls yang bersaksi bahwa kini pasangan White telah menggeser fokus mereka kepada uang dan popularitas. Mereka mengkhotbahkan pesan kemakmuran kharismatik dan hidup secara mewah. Rumah mereka di Tampa ditaksir senilai $2,22 juta dan condominium di New Yord senilai $3,5 juta. Pada bulan November 2008, Evangelical Christian Credit Union memulai prosedur penutupan, menuntut pembayaran $12 juta hutang atas properti-properti gereja.
Dalam bulan Agustus 2008, “Pencurahan di Lakeland” yang berlangsung empat bulan dan dipimpin oleh TODD BENTLEY berakhir dengan skandal. Ada yang menubuatkan bahwa kebaktian-kebaktian penyembuhan di Lakeland, Florida, tersebut adalah awal dari kebangkitan rohani secara nasional dan bahwa ada kota-kota yang seluruhnya akan “berhenti.” Faktanya, adalah Pencurahan Lakeland yang berhenti setelah Bentley mengumumkan dia sedang berpisah dengan istrinya (”Todd Bentley, Wife Separating,” Charisme, 12 Agus. 2008). Satu minggu kemudian, diumumkan lebih lanjut bahwa Bentley mundur dari posisinya sebagai pemimpin Fresh Fire Ministries, setelah organisasi tersebut mengungkapkan bahwa ia terlibat dalam “hubungan tidak sehat” dengan seorang staf wanita (”Bentley Stepping Down,” OneNewsNow, 19 Agus. 2008). Kebaktian-kebaktian Lakeland tersebut mulai tanggal 2 April 2008, di Gereja Ignite, dan terus berlangsung setiap malam di berbagai tempat untuk lebih dari tiga bulan, dengan Bentley terus menerus berpraktek dengan cara memukul dahi orang, menjorokkan mereka, melemparkan Roh Kudus, berteriak “Blah, blah, blah, blah,” sambil berseru “Ayo, datang terima lagi,” dan berjalan keliling seperti orang mabuk. Ia pernah menendang seorang wanita tua di muka, memukulkan kaki seorang wanita pincang ke mimbar, mendengkuli seseorang lain di perut, dan memukul seorang lelaki sedemikian kuat, sehingga giginya copot. Teman, Allah telah memberikan instruksi yang jelas dalam FirmanNya tentang penyembuhan, dan Yakobus pasal 5 tidak menggambarkan suatu “kebaktian penyembuhan” yang gila. Kita percaya ada penyembuhan ilahi hari ini, tetapi kita tidak percaya bahwa kuasa itu diberikan kepada individu. Kita juga tidak percaya akan para tukang mujizat Pantekosta.
Juga pada Agustus 2008, MICHAEL GUGLIELMUCCI dari Sidang Jemaat Allah di Australia, mengakui bahwa selama ini dia telah berbohong mengenai dirinya menderita kanker stadium lanjut. Selama dua tahun terakhir, Guglielmucci, seorang worship leader populer dan mantan gembala sidang, mengklaim menderita kanker stadium akhir. Ia bahkan merekam sebuah lagu berjudul “The Healer” yang menjadi hit besar dan masuk dalam album Hillsong yang terbaru. Selama dua tahun, dia bahkan menipu istrinya dan orang tuanya dan teman-teman terdekatnya sehingga semua berpikir bahwa ia menderita kanker. Ia mengirimi surat kepada istrinya dari dokter-dokter palsu, mencukur rambutnya, berjalan dengan tongkat, dan ke mana-mana membawa tabung oksigen. Dalam salah satu penampilan dia di gereja yang mendapatkan sepertiga hit di You Tube, ia bernyanyi dengan selang oksigen di hidungnya! Dia mengklaim bahwa Allah memberikan kepadanya lagu tersebut setelah dia tahu bahwa dia menderita “sejenis kanker yang agresif.” Guglielmucci kini mengklaim bahwa dia telah memalsukan kanker tersebut untuk menutupi kecanduannya sejak lama akan pornografi. Dia adalah mantan gembala dari salah satu gereja pemuda terbesar di Australia, yang disebut Planetshakers. Baru-baru ini dia adalah worship leader di Edge Church International, sebuah gereja Sidang Jemaat Allah yang digembalakan oleh ayahnya, Danny. Hillsong adalah pelayanan dari Gereja Hillsong di Sydney, gereja terbesar di Australia dan sangat menonjol dalam bidang contemporary worship. Brian Houston, yang menggembalakan gereja itu dengan istrinya, adalah pemimpin AOG di Australia (yang kini dinamakan ulang menjadi Australian Christian Churches).
Pada tahun 1977, ORAL ROBERTS mengklaim bahwa Allah menampakkan diri padanya dan menginstruksikannya untuk membangun sebuah pusat medis yang disebut CITY OF FAITH. Pada tahun 1980, ia mengklaim bahwa ia berbicara “muka dengan muka” dengan Yesus yang tingginya 300 meter, yang memberitahu dia bahwa Dia akan menyelesaikan masalah-masalah finansial City of Faith. Tujuh tahun kemudian, Roberts mengatakan bahwa Allah menampakkan diri lagi kepadanya dan memberitahunya bahwa ia akan mati jika ia tidak mengumpulkan dana $8 juta dalam waktu 12 bulan. Ternyata penglihatan- penglihatan yang mengagetkan dan himbauan-himbauan yang tiada henti tidak dapat menyelamatkan City of Faith. Pada tahun 1989, Roberts menutup fasilitas tersebut untuk membayar hutang-hutang! Namun dunia Pantekosta secara umum tidak mencela Roberts sebagai seorang nabi palsu dan penipu. Ribuan orang terus berdatangan ke ORU (Oral Roberts University) dari gereja-gereja Pantekosta di seluruh Amerika, dan jutaan dolar terus mengalir ke pelayanan Roberts dari para pendukung yang polos.
Pada tahun 1989, JIM BAKKER, pemimpin PTL, sebuah program televisi Pantekosta yang sangat berpengaruh, masuk penjara karena menipu uang pendukungnya sejumlah $158 juta. Dia dibebaskan secara bersyarat pada tahun 1994 setelah menjalani 5 tahun dari vonis 45 tahun. Persidangannya membongkar gaya hidupnya yang mewah, termasuk enam rumah mewah miliknya dan bahkan rumah anjing yang diberi AC. Jaksa penuntut mendakwa Bakker telah menggunakan untuk kepentingannya sendiri, $3,7 juta uang yang telah diberikan kepada “pelayanannya. ” Bakker juga berzinah dengan sekretaris gereja, Jessica Hahn, dan membayar lebih dari $250.000 untuk menutupi masalah itu. Istri Bakker, yang juga adalah mantan co-host klub PTL, Tammy Faye, menceraikan dia waktu dia berada di penjara, dan menikah lagi dengan Roe Messner, seorang teman lama keluarga, yang perusahaannya membantu mendirikan kompleks resor Heritage USA milik PTL. Hari ini, Tammy Faye memiliki pelayanan yang “tidak menghakimi” bagi para homoseksual. Dia muncul dalam parade-parade gay di seluruh negeri, termasuk suatu ketika di Washington D.C., saat ada kontes meniru Tammy Faye. Saat itu dia “dikelilingi oleh lelaki yang berdandan perempuan dengan make-up….” (Charisma News, November 2002). Pada bulan Januari 2000, Bakker memberitahu Larry King, “Setiap orang yang mati dalam Holocaust (penganiayaan Jerman terhadap Yahudi di Perang Dunia 2) sedang berada di surga.” Bakker mempertahankan doktrin sesat ini dalam sebuah surat kepada editor majalah Charisma bulan Juni tahun yang sama.
Satu tahun setelah skandal PTL menjadi berita utama di seluruh dunia, JIMMY SWAGGART, salah seorang pemimpin pengkhotbah Pantekosta di zaman modern ini, menciptakan skandalnya sendiri ketika dia tertangkap sedang bersama seorang pelacur. Ada waktu itu Swaggart memiliki jemaat 6000 orang di Baton Rouge, Louisiana, sebuah markas seluas 270 acre, sebuah Sekolah Alkitab, sebuah pelayanan televisi dengan pengaruh yang besar dan yang menjangkau banyak daerah di seluruh dunia (ditayangkan di 9700 stasiun dan jaringan), dan pemasukan untuk pelayanannya mencapai $142 juta setahun. Swaggart adalah sepupunya Jerry Lee Lewis dan kedua orang ini sungguh mahir menghantam piano, tetapi Jerry Lee mengejar karir dalam sebagai seorang musisirock and roll yang flamboyan sedangkan Jimmy mengejar karir sebagai penginjil yang flamboyan. Laporan dari sebuah crusade (KKR) Swaggart di Calgary, Alberta, menggambarkan tentang “volume musik gospel yang sudah seperti acid-rock” dan “pertunjukan yang bagus” di mana Swaggart “menghantam grand piano itu, sambil berkeringat dan bergaya seperti Elvis Presley” dan “mempengaruhi penonton seperti Frank Sinatra” (The Courier News, Elgin, Ill., 20 Mei 1991, hal. 5A). [Setelah kasus pelacur itu] Swaggart menolak untuk tidak naik mimbar selama setahun, sebagaimana ditetapkan oleh Sidang Jemaat Allah di Louisiana sebagai disiplin terhadap dirinya, jadi dia dikeluarkan tetapi dia tetap terus berkhotbah. Ia kehilangan tiga perempat penonton televisinya dan murid-murid sekolah Alkitabnya, dan juga sebagian besar jemaatnya; secara finansial dia ambruk. Tetapi skandal Jimmy Swaggart belum berakhir walaupun dia mengklaim bahwa dia telah bertanya kepada Allah, “Tuhan, apakah Engkau masih mau saya mengemban tugas ini?” Allah ceritanya menjawab dengan tegas, “Yaaaa! Kamu hari ini jauh lebih baik daripada sebelumnya” (”Swaggart Back in Pulpit with Tales of Nightmares and Revelation,” Religious News Service, 23 Mei 1988; dicetak ulang in Christian News, 3 Juni 1988, hal. 5). Dalam sebuah tayangan televisi pada bulan Mei 1988, Swaggart berani sekali menyombongkan diri: “Anda sedang menonton pengkhotbah yang bersih!” dan “Saya tidak berbohong!” (Don Matzat, “The Same Ol’ Jimmy,” Christian News, 16 Mei 1988). Mungkin hal ini karena Swaggart mencari konseling dari Oral Roberts dan Roberts katanya menyaksikan setan-setan berkuku panjang mencakar-cakar daging Swaggart, dan ia mengusir mereka (Huntsville Times, Huntsville, Alabama, AP report, 31 Maret 1988, dilaporkan dari Calvary Contender, 15 April 1988). Segampang itu. Pengusiran setan itu sepertinya tidak berhasil. Pada tahun 1991 Swaggart sekali lagi masuk masalah ketika polisi di Indio, California, menghentikan kendaraannya karena pelanggaran lalu lintas, dan menemukan bahwa wanita yang bersama dengan dia adalah seorang pelacur. Walaupun semua ini telah terjadi, Swaggart masih terus maju, walaupun pengikutnya tidak lagi banyak. Dalam program televisinya tanggal 12 Sept. 2004, dia berkata, “Saya belum pernah melihat seorang laki-laki pun yang saya ingin nikahi. Dan saya katakan sekarang dengan jelas dan terbuka; jika ada orang yang memandangi saya dengan cara seperti itu, saya akan membunuhnya dan saya akan bilang pada Tuhan bahwa dia sudah mati.”
Sampai dengan tahun 1980an, PETER POPOFF, seorang penginjil Pantekosta, memiliki pelayanan di 51 saluran televisi dan 40 saluran radio di banyak kota, dan pemasukan tahunan tujuh juta dolar. Ia juga mengadakan KKR penyembuhan di banyak kota, dan dalam acara-acara tersebut dia akan mempraktekkan “kata-kata pengetahuan” dengan cara menyebutkan nama, alamat, dan penyakit orang-orang asing yang hadir. Pada tahun 1986, tersiar berita bahwa “wahyu” luar biasa-nya Popoff sebenarnya diberikan padanya oleh istrinya setelah istrinya itu bercakap-cakap dengan orang-orang yang hadir. Dia [istrinya] mengirimkan informasi ini melalui sinyal radio dan Peter dapat mendengar suaranya melalui receiver kecil di telinganya. Sebuah tim skeptis menemukan penipuan ini dan merekam percakapan-percakap an pribadi tersebut dengan sebuah scanning receiver dan peralatan rekam (Los Angeles Times, 11 Mei 1986). Ketika ditanya mengenai hal ini oleh John Dart, seorang penulis rohani dari Los Angeles Times, Popoff menjawab bahwa istrinya hanya menyediakan 50% informasi dan sisanya dia dapatkan dari Tuhan! Popoff akhirnya terpaksa menyatakan bangkrut pada tahun 1987, tetapi pada tahun 1990 dia kembali lagi dengan sebuah buku baru berjudul Dreams, yang dia perkenalkan melalui sebuah iklan satu halaman penuh di majalah Charisma.
ROBERT TILTON, dipilih sebagai salah satu tokoh Pantekosta yang paling populer oleh para pembaca majalah Charisma pada tahun 1983. Dia muncul di halaman depan Charisma bulan Juli 1985, dan dia adalah pendiri dari Word of Faith Satellite Network, pembaca acara Success-N-Life, dan pendiri sekaligus gembala dari Word of Faith World Outreach Center di kota Farmers Branch, Texas. Ia mengajarkan doktrin “word of faith” (kata-kata iman)-nya Kenneth Hagin dan menjanjikan kemakmuran dan kesembuhan bagi mereka yang mendukung pelayanannya dan beriman. Ia menulis, “Kalian adalah…..makhluk jenis Allah” (Tilton, God’s Laws of Success, hal. 170-171). Pada tahun 1990 ia mengatakan: “Menjadi miskin adalah dosa, ketika Allah telah menjanjikan kemakmuran. Rumah baru? Mobil baru? Itu makanan ayam. Itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang Allah ingin lakukan bagimu” (John MacArthur, Charismatic Chaos, hal. 285). Tahun 1991, ketika pelayanannya memiliki pemasukan $80 juta, kerajaan Tilton tergoncang ketika program TV ABC PrimeTime Live, mengekspos gaya hidupnya yang berlebihan dan cara-cara pengumpulan dananya yang abu-abu. Propertinya termasuk sebuah rumah ukuran 11.000 kaki persegi dekat Dallas, sebuah condominium di Florida, sebuah yacht, dan asset-asset lain senilai $90 juta. Tayangan itu melaporkan bahwa pelayanan Tilton membuang ribuan surat permohonan doa yang belum dibaca ke tong sampah, walaupun Tilton mengklaim mendoakan mereka. Ia bahkan mengklaim: “Saya begitu sering berbaring di atas surat-surat permohonan doa itu sehingga kimia-kimia di dalamnya masuk dalam darah saya, dan…..saya mengalami dua stroke kecil di otak saya” (Robert Tilton, Success-N-Life, 22 November 1991). Walaupun Tilton memprotes bahwa dia adalah korban kebohongan dan menuntut ABC atas tuduhan fitnah, kasus itu tidak diterima oleh pengadilan. Karena skandal tersebut, Tilton kehilangan banyak penonton program televisinya dan kebanyakan anggota jemaatnya, tetapi dia masih mengudara dan masih memberitakan injil kemakmuran dan masih mengemis untuk sumbangan dan masih menjanjikan berkat Allah bagi mereka yang memberi.
Pada tahun 1991, kaset-kaset [khotbah] seorang “nabi” dari Kansas City, BOB JONES, ditarik dari katalog produk Vineyard Ministries International, setelah dia mengakui “gagal secara moral” (Lee Grady, “Wimber Plots New Course for Vineyard,” Charisma, Feb. 1993, hal. 64). Jones menggunakan otoritas rohaninya dan “pengurapan kenabiannya” untuk menipu para wanita agar melepaskan baju mereka.
Pengkhotbah Pantekosta, JAMIE BUCKINGHAM (1933-92), adalah penulis dari 40 buku yang terjual 20 juta eksemplar, editor utama dari majalah Ministries Today, seorang kolumnis majalah Charisma, dan gembala dari Tabernacle Church dengan 2000 jemaat di Melbourne, Florida. Buckingham memulai pelayanannya sebagai seorang gembala sidang denominasi Southern Baptist, tetapi setelah “dibaptis roh” di sebuah pertemuan Full Gospel Businessmen’ s Fellowship, dia menjadi seorang Pantekosta. “Baptisan roh”nya Buckingham membuat dia menjadi seorang ekumenis radikal yang berseru untuk persatuan antara Katolik, Protestan, Baptis, dan Pantekosta. Dalam sebuah artikel yang berjudul “Bridge Builders” (Charisma, Maret 1992, hal 90), ia mengatakan bahwa tidak ada panggilan yang lebih tinggi dari pada membangun jembatan ekumenis dan ia menyanjung David Duplessis karena telah membangun jembatan antara Pantekosta dengan Roma Katolik, dan juga rabbi Yahudi, Yechiel Eckstein, karena membangun jembatan antara Yahudi dan Kristen. Buckingham mengajarkan bahwa Allah telah menjanjikan kesembuhan melalui penebusan Kristus, dan bahwa ketika dia terdiagnosa kanker pada tahun 1990, banyak tokoh Pantekosta, termasuk Oral Roberts, menubuatkan kesembuhannya Buckingham mengatakan bahwa Allah secara pribadi memberitahu dia bahwa dia akan hidup sampai dengan “minimal usia 100 tahun dalam kondisi sehat dan pikiran yang jernih.” Majalah Charisma edisi April 1991, mengupas kesaksian ini dalam artikel “My Summer of Miracles.” Perhatikan kutipan berikut dari artikel tersebut:
“Suatu hari istri saya…..tiba- tiba berbicara dengan keras [dan] berkata, `Penyembuhanmu telah dibeli pada salib.’ ….. Ini yang saya temukan. ANDA MENDAPATKAN APA YANG ANDA KATAKAN. Jika anda mau merubah sesuatu, anda harus cukup mempercayainya hingga mau mengatakannya. ….Jika anda bicara tentang kemiskinan, kamu akan mendapatkannya. Jika kamu katakan bahwa kamu sakit, kamu akan (dan tetap) sakit…..apapun juga yang dokter katakan, saya menolak untuk mengatakan “Kanker saya.” Karena bukan milik saya. Dia milik Iblis. Saya tidak punya kanker. Saya punya Yesus. Kanker sedang mencoba memiliki saya, tetapi FIRMAN ALLAH MENGATAKAN BAHWA SAYA DISEMBUHKAN MELALUI APA YANG YESUS LAKUKAN DI KALVARI….. .Saya memasukkan sebuah rekaman video ke mesin video saya dan berbaring di sofa……Rekaman itu adalah khotbahnya Oral Roberts….. Saya langsung bangkit dari sofa dan berseru, `SAYA SUDAH SEMBUH!’ Istri saya melompat dari kursinya dan berseru, `Haleluya!’ Dan 30 menit berikutnya, kami hanya berjalan sekeliling rumah sambil menyerukan syukur kepada Allah dan menyatakan penyembuhan saya” (Jamie Buckingham, “My Summer of Miracles,” Charisma, April 1991).
Sepuluh bulan setelah terbitnya artikel tersebut, pada 17 Februari 1992, Jamie Buckingham mati oleh kanker sekitar 40 tahun lebih cepat dari ulang tahun ke-100nya. Bukan saja Jamie Buckingham memimpin orang lain menjadi sesat dengan pengajaran palsunya, tapi dia juga menipu dirinya sendiri.
Gereja Cathedral di Chapel Hill dekat Atlanta, Georgia, yang didirikan oleh EARL PAULK, telah banyak didera oleh skandal moral dan pengajaran palsu yang radikal. Pada puncak kekuasaannya, Paulk sangatlah berpengaruh. Dia menulis banyak buku, memiliki pelayanan televisi yang besar, pendiri dari International Charismatic Bible Ministries, dan juga adalah seorang “nabi” di organisasi Christian International Charismatic Bible Ministries milik Bill Hamon. Paulk menggabungkan doktrin Word-Faith dengan theologi Rekonstruksionisme atau theologi Dominion dan mempromosikannya secara gencar di kalangan Pantekosta. Mengenai doktrin Word-Faith, Paulk menggemakan pengajaran Kenneth Hagin, Kenneth Copeland dan yang lainnya ketika menulis: “Sama seperti anjing memiliki anak-anak anjing kecil dan kucing memiliki anak-anak kucing kecil, maka Allah memiliki illah-illah kecil. Sebelum kita menyadari bahwa kita adalah allah, dan sebelum kita mulai berlaku seperti allah, kita tidak bisa menampakkan kerajaan Allah” (Paulk, Satan Unmasked, hal. 96, 97). Paulk menggabungkan theologi Kingdom Now Word-Faith (bahwa orang-orang Kristen adalah allah-allah kecil dengan otoritas Kristus di bumi) dengan doktrin dominion (kekuasaan) bahwa gereja-gereja akan bergabung untuk mengambil alih dunia dari Setan dan memerintah atas dunia hingga Kristus kembali. Dia mengajarkan hal ini dalam buku-buku seperti Satan Unmasked (1984), Held in Heavens Until (1985), dan Ultimate Kingdon (1986). Paulk menulis dalam bukunya The Wounded Body of Christ, “Kita tidak perlu bertanya-tanya apakah Ia [Yesus] akan kembali; Ia TIDAK BISA. Kristus hanya bisa kembali ketika umat Allah telah mencapai kesatuan di mana Roh dan Mempelai berkata, `Mari datang’” (hal. 73). Hingga tahun 1992, Gereja Chapel Hill Harvester telah memiliki 12.000 anggota dan adalah salah satu gereja termakmur di Amerika, tetapi pada tahun itu DON PAULK, yang mengambil alih sebagai gembala sidang utama dari saudaranya Earl, mengaku telah menjalin hubungan yang “tidak pantas” dengan seorang staf wanita. Ia mengundurkan diri tetapi segera dilantik kembali oleh dewan gereja. Berbagai tuduhan dilayangkan oleh sekelompok wanita tentang hubungan seks dengan Paulk bersaudara, dan pada tahun 2001 seorang anggota gereja wanita lainnya menuntut di pengadilan bahwa Paulk melecehkan dia secara seksual waktu dia masih kecil dan juga pada tahun-tahun remajanya, tetapi tuduhan-tuduhan itu disangkali dan bagaikan disapu hilang. Pada bulan Agustus 2005, anggota gereja yang sudah lama dan juga seorang solois, Mona Brewer dan suaminya Bobby, yang adalah pendukung besar finansial gereja, mengajukan tuntutan terhadap Earl Paulk, dan mengatakan bahwa dia dimanipulasi untuk menjadi kekasihnya selama 14 tahun. Brewer mengatakan bahwa para anggota jemaat dikondisikan untuk taat tanpa syarat kepada sang gembala, yang menyebut dirinya “Uskup Agung Paulk,” dan dia [Paulk] mengajarkannya [Brewer] bahwa mereka yang memiliki kerohanian tinggi dapat menjalin hubungan seksual dan itu bukanlah zinah. Dia menyebutnya “hubungan kerajaan.” Brewer mengatakan bahwa Paulk bahkan membuat dia melayani anggota keluarga Paulk yang lain dan juga pengkhotbah- pengkhotbah tamu Kharismatik. Kasus ini difiturkan dalam program Paula Zahn Now di CNN, tanggal 19 Jan. 2006, tetapi sampai dengan Maret 2006, program televisi Paulk masih disiarkan di Trinity Broadcasting Network.
Pada tahun 2000, CLARENCE MCCLENDON, gembala sidang Pentecostal Church of the Harvest International di Los Angeles, dan juga seorang “uskup” terkenal di International Communion of Charismatic Churches, menceraikan istrinya, dan beberapa minggu kemudian menikahi wanita lain. Istri pertamanya, yang menuduhnya telah menjadi ayah seorang anak di luar nikah, membawa tiga orang anak mereka dan pindah ke Hawaii, tetapi Clarence meneruskan segala sesuatu seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan dia mendapatkan segala dukungan yang dia perlukan. Majalah Charisma mengobservasi bahwa “dalam hanya beberapa bulan, anggota-anggota jemaatnya yang baru sudah berdansa-dansa di lorong-lorong fasilitas gedung baru mereka, dan pengkhotbah muda yang berbakat ini telah kembali di sirkuit konferensi, tanpa ditanya-tanya. ….McClendon sangat suka masuk televisi Kristen, dan dia sering berbagi mimbar dengan pemimpin-pemimpin top dalam gerakan kita” (Lee Grady, “Sin in the Camp,” Charisma, Feb. 2002).
Pada tahun 2002, ROBERTS LIARDON, gembala sidang dari Embassy Christian Center di Irvine, California dan juga seorang penulis Pantekosta yang berpengaruh, mengakui bahwa dia terlibat dalam “hubungan homoseksual” (Charisma News, 31 Jan. 2002), walaupun dia sudah kembali lagi ke pelayanan dalam hitungan minggu sejak pengakuannya.
Pada tanggal 12 September 2004, Los Angeles Times melaporkan bahwa PAUL CROUCH dari TRINITY BROADCASTING NETWORK, pada tahun 1998 membayar $425.000 kepada Enoch Lonnie Ford, seorang pegawai di TBN, agar tidak membuat publik tuduhan-tuduhannya bahwa mereka melakukan hubungan homoseksual. Setelah Ford mengancam akan menuntut, barulah Crouch membayar hampir setengah juta dolar untuk mendiamkan masalah ini. TBN juga membayar hutang ribuan dolar kepada Ford. Crouch menyangkali tuduhan-tuduhan ini dan mencoba untuk menghitamkan karakter para penuduhnya, yang memang tidak sulit untuk dilakukan. Ford adalah seseorang yang sudah pernah dihukum karena pelanggaran seks dan obat-obatan, tetapi sangat aneh bahwa Crouch mau saja membayar jumlah yang besar itu jika tuduhan-tuduhan orang tersebut tidak benar. Ford menuliskan kesaksiannya tentang masalah ini, tetapi disegel oleh pengadilan setelah Crouch menuntut agar masalah ini dihapuskan.
Pada Oktober 2004, PAUL CAIN, nabi Pantekosta yang paling menonjol, terekspos sebagai seorang homoseksual dan seorang pecandu alkohol oleh Rick Joyner, Mike Bickle, dan Jack Deere, yang mengatakan bahwa Cain menolak untuk didisiplinkan (”Paul Cain, “Latter Rain Prophet of Renown Is Now Discredited, ” The Plumbline, Desember 2004). Pada akhirnya, Cain mengakui dosanya dan berkata, “Saya telah bergumul dalam dua hal, homoseksualitas dan alkoholisme, untuk jangka waktu yang panjang. Saya meminta maaf telah menyangkali hal-hal kebenaran ini, dan bukannya mengakui mereka dengan terus terang” (”A Letter of Confession,” Februari 2005, http://web.archive. org/web/20050225 053035/http: //www.paulcain. org/news. html).
Pada November 2006, TED HAGGARD mengundurkan diri dari posisi gembala sidang senior dari Gereja New-Life di Colorado Spring yang beranggotakan 14.000 orang, dan juga dari posisi pimpinan National Association of Evangelicals karena terbongkarnya tindakan-tindakan dia terhadap seorang pelacur homoseksual bernama Mike Jones. Walaupun Haggard awalnya menyangkali tuduhan ini, ia pada akhirnya mengakui `sisi gelap’nya.” Sebuah surat dari Haggard dibacakan di Gereja New Life pada tanggal 5 November, dan di situ gembala sidang dan pendiri jemaat itu mengakui bahwa dia “bersalah akan dosa immoralitas seksual” dan adalah “seorang penipu dan pembohong.” Ia mengatakan, “Ada bagian dalam hidup saya yang begitu menjijikkan dan gelap dan saya telah berperang melawannya sepanjang hidup dewasa saya.” Haggard adalah seorang Kharismatik, seorang Injili, dan seorang ekumenis radikal. Pada Oktober 2005, Haggard mengatakan, “New Life tidak mencoba untuk menobatkan Katolik” dan “gereja ini tidak akan menghalangi anggotanya untuk menjadi Katolik atau untuk ikut misa Katolik” (Berean Call, Jan. 2006). Pada bulan Januari 2009, Brady Boyd, yang menggantikan Haggard sebagai gembala sidang senior di Gereja New Life, mengungkapkan bahwa Haggard juga terlibat dalam hubungan homoseksual dengan seorang anggota jemaat itu, dan “berlangsung untuk jangka waktu yang lama” (”Disgraced Pastor Faces More Gay Sex Allegations, ” AP, 24 Jan. 2009).
Tahun 2007, tuntutan pengadilan terhadap Oral Roberts, mengenai pemecatan yang tidak benar, diajukan oleh beberapa mantan dosen [di Oral Roberts University], yang mengklaim bahwa anak sang pendiri, yaitu RICHARD ROBERTS, dan istrinya LINDSAY menyalahgunakan dana sekolah dan terlibat penyalahgunaan lainnya. Menurut tuntutan tersebut, mereka menghabiskan ratusan ribu dolar untuk membiayai gaya hidup mereka yang mewah, termasuk untuk sebuah kandang kuda untuk anak-anak putri mereka, sebuah perjalanan senilai $29.400 ke Orlando dan kepulauan Bahama naik pesawat jet milik universitas untuk seorang putri mereka beserta teman-temannya, dan juga belanja $39.000 di sebuah toko pakaian untuk Lindsay (”Healing ORU,” Christianity Today, September 2008). Tuntutan tersebut menyatakan bahwa rumahnya Roberts telah diremodel sebanyak 11 kali dalam 14 tahun terakhir, bahwa Lindsay sering melewatkan malam hari di rumah tamu ORU (Oral Roberts University) dengan seorang laki-laki 16 tahun, dan bahwa dia sering mendapat tagihan telpon lebih dari $800 per bulan, dengan “ratusan pesan teks yang dikirim antara jam 1 pagi hingga jam 3 pagi, kepada lelaki-lelaki bawah umur yang telah diberikan fasilitas telepon dengan pembiayaan universitas” (”Oral Roberts University Faces the Blue Screen of Death,” http://shakespeares sister.blogspot. com/2007/ 10/oral-roberts- university- faces-blue. html). Para mantan dosen tersebut dipecat karena mencoba untuk mengekspos “kegagalan-kegagala n moral dari pimpinan dan juga kejanggalan- kejanggalan finansial.” Pada tanggal 13 November 2007, dewan dosen ORU mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Richard, dan dia mengundurkan diri dari posisi Presiden pada tanggal 23 November 2007. Lindsay adalah istri keduanya. Dia bercerai dengan Patti, istri pertamanya pada tahun 1979.
Pada Agustus 2007, televangelis (pengkhotbah TV) JUANITA BYNUM, menuduh suaminya, THOMAS WEEKS III, gembala dari Gereja Global Destiny di Atlanta, telah mendorong, memukuli, mencekik, dan menginjakkan dia ke tanah di halaman parkir sebuah hotel. Pasangan tersebut akhirnya bercerai (ini adalah pernikahan kedua bagi keduanya), dan pada November 2008, seorang deputi sherif mengantarkan kepada Weeks sebuah surat perintah pengusiran dari tanah gereja karena biaya sewa yang belum dibayar telah membengkak menjadi setengah juta dolar (”Prosperity Gospel on Skid Row,” Christianity Today, 15 Jan. 2009).
Pada tanggal 23 Agustus 2007, RANDY dan PAULA WHITE, keduanya gembala sidang dari WITHOUT WALLS INTERNATIONAL, sebuah gereja raksasa kharismatik dengan basis di Tampa, Florida, mengumumkan bahwa mereka akan bercerai setelah 17 tahun pernikahan. Randy mengatakan bahwa dia akan bertanggung jawab atas perpisahan ini, tetapi pasangan tersebut pada akhirnya mempersalahkan bahwa hidup mereka bergerak ke dua arah yang berbeda (”Interruption during Megapastors’ Divorce Announcement, ” Tampa Tribune, 23 Agus. 2007). Ini bukanlah alasan yang Alkitabiah untuk cerai. Kristus hanya memberikan satu alasan yang sah, yaitu adanya perzinahan, namun kedua orang ini mengatakan “perpisahan ini tidak melibatkan pihak ketiga.” Jika mereka berdua bergerak ke arah yang berbeda, maka itu adalah dosa bagi mereka berdua. Allah menyatakan bahwa istri adalah penolong dari suami dan bahwa dia harusnya menjadi pengurus rumah tangga (1 Pet. 3:7). Randy telah menghabiskan berbulan-bulan pulang pergi ke Malibu, California, di mana dia memiliki rumah di tepi pantai. Paula, seorang pengkhotbah dan motivational speaker, membuat banyak perjalanan sebagai pembicara ke San Antonio, di mana dia baru-baru ini membeli sebuah rumah dan adalah “gembala pembimbing” dari Family Praise Center. Dia juga sering melakukan perjalanan ke New York City, di mana dia memiliki sebuah condominium di Trump Tower dan memimpin kebaktian bulanan di New Life by Design Empowerment Center. Ini adalah ketidaktaatan yang nyata terhadap Firman Allah, yang melarang dia untuk menjadi seorang pengkhotbah atau gembala (1 Tim. 2:12). Dan ini bukanlah perceraian pertama bagi kedua pengkhotbah kharismatik ini. Mereka memiliki empat orang anak dari pernikahan mereka masing-masing sebelumnya. Dalam realitanya, mereka sedang berdosa melawan Firman Allah sambil berpura-pura menjalani “masa percobaan” dan menjadikan diri korban dari situasi, dan sungguh menyedihkan, hal ini sangat biasa dalam kalangan kharismatik hari ini. Ketika Paula muncul dalam acaranya Carman di Trinity Broadcasting Network pada tanggal 12 dan 13 September 2007, dia disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Dia memberitahu orang ramai yang menonton, “Perkembangan- perkembangan yang terbesar yang dialami oleh para lelaki maupun wanita milik Allah…..adalah yang terjadi dalam kondisi sulit, yang sedang menghadapi lawan…..Anda bisa memantapkan diri dan menaruh tangan di alat bajak dan berkata, `Oke, Tuhan, saya tidak mengerti hal ini; saya bahkan tidak suka hal ini. Tetapi apakah yang mau Engkau katakan padaku? Saya tidak akan bergeser.’” Yusuf dan Ayub bisa saja mengatakan hal demikian dan dengan sederhana percaya pada Allah dalam situasi sulit yang tidak pantas untuk mereka, tetapi ketika anda menderita karena dosa dan pemberontakanmu sendiri terhadap Firman Tuhan, maka itu cerita lain lagi! “Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah” (1 Pet. 2:20). Sebuah artikel di Tampa Tribune, bulan Mei 2007, mengandung pernyataan oleh mantan staf Without Walls yang bersaksi bahwa kini pasangan White telah menggeser fokus mereka kepada uang dan popularitas. Mereka mengkhotbahkan pesan kemakmuran kharismatik dan hidup secara mewah. Rumah mereka di Tampa ditaksir senilai $2,22 juta dan condominium di New Yord senilai $3,5 juta. Pada bulan November 2008, Evangelical Christian Credit Union memulai prosedur penutupan, menuntut pembayaran $12 juta hutang atas properti-properti gereja.
Dalam bulan Agustus 2008, “Pencurahan di Lakeland” yang berlangsung empat bulan dan dipimpin oleh TODD BENTLEY berakhir dengan skandal. Ada yang menubuatkan bahwa kebaktian-kebaktian penyembuhan di Lakeland, Florida, tersebut adalah awal dari kebangkitan rohani secara nasional dan bahwa ada kota-kota yang seluruhnya akan “berhenti.” Faktanya, adalah Pencurahan Lakeland yang berhenti setelah Bentley mengumumkan dia sedang berpisah dengan istrinya (”Todd Bentley, Wife Separating,” Charisme, 12 Agus. 2008). Satu minggu kemudian, diumumkan lebih lanjut bahwa Bentley mundur dari posisinya sebagai pemimpin Fresh Fire Ministries, setelah organisasi tersebut mengungkapkan bahwa ia terlibat dalam “hubungan tidak sehat” dengan seorang staf wanita (”Bentley Stepping Down,” OneNewsNow, 19 Agus. 2008). Kebaktian-kebaktian Lakeland tersebut mulai tanggal 2 April 2008, di Gereja Ignite, dan terus berlangsung setiap malam di berbagai tempat untuk lebih dari tiga bulan, dengan Bentley terus menerus berpraktek dengan cara memukul dahi orang, menjorokkan mereka, melemparkan Roh Kudus, berteriak “Blah, blah, blah, blah,” sambil berseru “Ayo, datang terima lagi,” dan berjalan keliling seperti orang mabuk. Ia pernah menendang seorang wanita tua di muka, memukulkan kaki seorang wanita pincang ke mimbar, mendengkuli seseorang lain di perut, dan memukul seorang lelaki sedemikian kuat, sehingga giginya copot. Teman, Allah telah memberikan instruksi yang jelas dalam FirmanNya tentang penyembuhan, dan Yakobus pasal 5 tidak menggambarkan suatu “kebaktian penyembuhan” yang gila. Kita percaya ada penyembuhan ilahi hari ini, tetapi kita tidak percaya bahwa kuasa itu diberikan kepada individu. Kita juga tidak percaya akan para tukang mujizat Pantekosta.
Juga pada Agustus 2008, MICHAEL GUGLIELMUCCI dari Sidang Jemaat Allah di Australia, mengakui bahwa selama ini dia telah berbohong mengenai dirinya menderita kanker stadium lanjut. Selama dua tahun terakhir, Guglielmucci, seorang worship leader populer dan mantan gembala sidang, mengklaim menderita kanker stadium akhir. Ia bahkan merekam sebuah lagu berjudul “The Healer” yang menjadi hit besar dan masuk dalam album Hillsong yang terbaru. Selama dua tahun, dia bahkan menipu istrinya dan orang tuanya dan teman-teman terdekatnya sehingga semua berpikir bahwa ia menderita kanker. Ia mengirimi surat kepada istrinya dari dokter-dokter palsu, mencukur rambutnya, berjalan dengan tongkat, dan ke mana-mana membawa tabung oksigen. Dalam salah satu penampilan dia di gereja yang mendapatkan sepertiga hit di You Tube, ia bernyanyi dengan selang oksigen di hidungnya! Dia mengklaim bahwa Allah memberikan kepadanya lagu tersebut setelah dia tahu bahwa dia menderita “sejenis kanker yang agresif.” Guglielmucci kini mengklaim bahwa dia telah memalsukan kanker tersebut untuk menutupi kecanduannya sejak lama akan pornografi. Dia adalah mantan gembala dari salah satu gereja pemuda terbesar di Australia, yang disebut Planetshakers. Baru-baru ini dia adalah worship leader di Edge Church International, sebuah gereja Sidang Jemaat Allah yang digembalakan oleh ayahnya, Danny. Hillsong adalah pelayanan dari Gereja Hillsong di Sydney, gereja terbesar di Australia dan sangat menonjol dalam bidang contemporary worship. Brian Houston, yang menggembalakan gereja itu dengan istrinya, adalah pemimpin AOG di Australia (yang kini dinamakan ulang menjadi Australian Christian Churches).
3 komentar:
KAYAKNYA TIDAK ETIS KALAU HANYA MEREKA MASIH ADA JUGA DARI KALANGAN INJILI, KATOLIK, DAN KAUM PROTESTAN
HARUSNYA KALAU INGIN MEMBERITAKAN SKANDAL TENTUNYA SEMUANYA HAMBA TUHAN DIPUBLIKASI JANGAN-JANGAN MUNGKIN JUGA.....?
kelihatan tidak etis kalau itu yang kita bicarakan harusnya diekspos semua hamba tuhan yang jatuh semua darikalangan gereja apa dari kalangan selama ini tidak ada yang jatuh.....? berkaca!!!!
kelihatan nih, kalau tidak suka sama kristen karismatik....
Posting Komentar