53 Orang Kristen Ditangkap oleh Polisi Agama Saudi
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Saudi Arabia," AsiaNews.it, 20 Feb. 2013:
"Saudi Arabia telah menangkap 53 orang Kristen Etiopia – 46 wanita dan 6
lelaki – karena mereka mengadakan pertemuan doa di sebuah rumah
pribadi. Pejabat polisi telah menyegel rumah itu dan menciduk
orang-orang percaya itu, sambil menuduh tiga pemimpin rohaninya mencoba
menobatkan orang-orang Muslim kepada kekristenan. Insiden ini terjadi di
Dammam, ibukota Propinsi Timur di Kerajaan itu, dan bertanggal 8
Februari, tetapi barulah dilaporkan akhir-akhir ini oleh sumber-sumber
yang berkaitan dengan World Evangelical Alliances' Religious Liberty
Commission...Saudi Arabia tidak mengakui, atau melindungi, ekspresi
religius selain Islam. Para polisi agama (muttawa) mengontrol ketat
negara itu untuk menghilangkan semua Alkitab, Salib, dan
pertemuan-pertemuan Kristen. Dan bahkan jika keluarga raja mengizinkan
praktek agama selain Islam, jika dilakuan secara pribadi, agen-agen
muttawa tidak mau tahu perbedaannya.
Rick Warren & Oprah Winfrey
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Pada tanggal 24 Februari (2013), Rick Warren muncul untuk kedua kalinya
dalam acara Lifeclass milik Oprah Winfrey untuk mendiskusikan tujuan
kehidupan. Seperti yang dia lakukan dalam penampilannya di Ted Talks,
Warren tidak menyinggung dosa, pertobatan, salib, ataupun kebangkitan
Yesus Kristus. Sebaliknya, dia memberikan suatu dosis besar kuasa
berpikir positif, yang tidaklah mengherankan karena itu adalah tema
utama Oprah dan dia tidak mungkin mengundang Warren kalau dia berpikir
Warren akan memberitakan pesan Injil yang tegas. Winfrey adalah salah
satu promotor kesesatan New Age yang paling berpengaruh di dunia hari
ini; namun demikian dia mengklaim diri seorang Kristen, bahkan seorang
Baptis. Dia sering berbicara tentang bagaimana dia dibesarkan dan
bagaimana gereja membentuk kehidupannya, tetapi dia mencampurkan iman
Kristiani dengan spiritualitas kafir. Dia dibesarkan di sebuah gereja
Baptis di Mississippi, putri seorang diaken. Setelah masa muda yang
penuh pemberontakan, dia "bertobat" dan bergabung dengan sebuah gereja
Baptis di Nashville dan sering berbicara dalam konteks gereja; tetapi
dia menolak "hal-hal negatif" dari iman alkitabiah, seperti kejatuhan
manusia dan keselamatan hanya melalui Kalvari. Dia menggunakan
istilah-istilah alkitabiah tetapi mendefinisikan kata-kata itu dengan
kamus New Age. Dalam sebuah acara dengan Shirley MacLaine, Oprah
mengatakan bahwa lahir baru sama dengan "terhubung kepada Diri sendiri
yang lebih tinggi" dan bahwa "mintalah maka akan diberikan kepadamu"
adalah sama dengan mencari jawaban di dalam "Dirimu yang intuitif" ("The
Gospel according to Oprah," Vantage Point, Juli 1998). Buku Oprah dari
tahun 2005, Live Your Best Life, mempromosikan filosofinya bahwa segala
sesuatu adalah satu, manusia bersifat ilahi, dan manusia dapat
menciptakan realitanya sendiri. Injilnya adalah bahwa manusia tidaklah
berdosa, Allah bukanlah hakim, semuanya baik-baik saja dalam alam
semesta, dan saya hanya perlu mengikuti arus. Dia mendorong orang untuk
bermeditasi dan berdoa, tetapi tidaklah penting kepada siapa atau apa
engkau berdoa: "kepada Allah atau kepada Masa Depan Bahagia atau kepada
Segala Sesuatu yang Ilahi atau kepada Segala Sesuatu yang Kasih," atau
apapun juga. Dia mengatakan bahwa guru-guru hebat bukan datang "untuk
mengajarkan kita keilahian mereka tetapi mengajarkan kita keilahian kita
sendiri" (Wendy Kaminer, "Why We Love Gurus," Newsweek, 20 Okt. 1997).
Dalam suatu acara Lifeclass pada bulan April 2012, Oprah mengatakan,
"Saya percaya, ada suatu benang kekuatan energi kesadaran diri ilahi,
yang menghubungkan kita semua, kepada sesuatu yang lebih besar dari diri
kita sendiri" ("Oprah," Christian Post, 16 Okt. 2012). Oprah telah
memparadekan banyak guru-guru New Age ke hadapan para penontonnya yang
muda tertipu, termasuk Della Reese, Shirley MacLaine, John Edward, Wayne
Dyer, Shakti Gawain, Raymond Moody, Marilyn Ferguson, Betty Eadie,
Sarah Breathnach, Debbie Ford, M. Scott Peck, Esther Hicks, Jack
Canfield, John Gray, Eric Butterworth, Caroline Myss, Maya Angelou,
Marianne Williamson, Eckhart Tolle, dan Deepak Chopra. Rick Warren,
tentu saja, sama sekali tidak memiliki teguran terhadap
kesesatan-kesesatan besar Oprah, dan itu sungguh tidak dapat
dipertanggungjawabkan.
Departemen Kehakiman Obama Berargumen Bahwa Anak-Anak Tidak Memerlukan Ayah dan Ibu
(Berita Mingguan GITS 9 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari CNSNews.com, 3 Maret 2013: "Departemen
Kehakiman Obama sedang berargumen di Mahkamah Agung AS bahwa anak-anak
tidak memerlukan ibu. Argumen Departemen Kehakiman mengenai tidak
diperlukannya ibu, dipresentasikan dalam kasus Hollingsworth v. Perry,
yang mempertanyakan kesahihan Proposisi 8, yaitu suatu Undang-Undang
yang disetujui melalui pemungutan suara di Kalifornia yang mengamandemen
UUD Kalifornia untuk mengatakan bahwa pernikahan melibatkan hanya satu
laki-laki dan satu perempuan. Departemen Kehakiman AS mempresentasikan
kesimpulan mereka tentang tanggung jawab orangtua sambil menolak argumen
yang dibuat oleh para pendukung Proposisi 8 bahwa keluarga tradisional
dengan dua orang tua, dipimpin oleh seorang ayah dan seorang ibu, adalah
tempat yang ideal, didukung oleh alam sendiri, untuk membesarkan
seorang anak. Pemerintah Obama berargumen bahwa ini tidak benar. Mereka
berargumen bahwa anak-anak tidak memerlukan seorang ayah atau seorang
ibu dan bahwa memiliki dua orang ayah atau dua orang ibu sama baiknya
dengan memiliki masing-masing satu. ...Untuk mendukung argumen ini,
salah satu dokumen yang dikutip oleh pemerintah adalah suatu "pernyataan
kebijaksanaan" dari American Psychological Association. Pernyataan itu
mengklaim bahwa beberapa penelitian mengindikasikan orang tua sama jenis
bisa jadi "superior" dibandingkan keluarga dengan ibu-dan-ayah, tetapi
lalu mengakui bahwa sangat sedikit data aktual mengenai hasil
membesarkan anak dalam keluarga dengan dua ayah." EDITOR: Semua ini
menunjukkan bahwa nubuat Alkitab sangat benar. Menjelang kedatangan
Yesus, suasana dunia akan serupa dengan Sodom dan Gomora yang terkenal
dengan sikap homoseksual mereka. "Demikian juga seperti yang terjadi di
zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka
menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom
turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan
mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia
menyatakan diri-Nya" (Luk. 17:28-30).
ALPHA COURSE SEDANG MEMBANGUN GEREJA ESA-SEDUNIA
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Alpha Course, sebuah program penginjilan interdenominasi, telah
berkembang secara fenomenal sejak permulaannya di awal 1990an. Lebih
dari 18 juta orang telah berpartisipasi dalam program ini di 169 negara,
dan materi-materinya telah diterjemahkan ke dalam 112 bahasa. Program
ini dilahirkan oleh gereja Anglikan Holy Trinity Brompton yang
kharismatik di London, Inggris, dan pengembangnya, Nicky Gumbel,
mengatakan bahwa ia mengalami "aliran listrik yang besar melalui"
tubuhnya pada tahun 1994 ketika fenomena "laughing revival" (kebangkitan
rohani tertawa) terjadi di gerejanya. Satu orang terlempar ke seberang
ruangan dan terbaring di lantai sambil berteriak-teriak dan tertawa,
yang lain lagi terbaring di lantai dengan kakinya di udara, tertawa
seperti hyena, sementara yang lainnya "mabuk." Alpha Course memasukkan
acara "Hari Roh Kudus" dengan tujuan menggiring para peserta kepada
suatu pengalaman kharismatik, termasuk "bahasa lidah." Gumble berkata
bahwa bahasa lidah bermula dengan kosa kata yang terbatas dan akan
"berkembang" (Questions of Life, hal. 147), tetapi tentu saja kita tidak
menemukan hal seperti ini dalam Kitab Suci. Para Rasul tidak perlu
mengikuti kelas berbahasa lidah untuk mempersiapkan diri menjelang hari
Pentakosta! Alpha Course adalah suatu program yang ekumenis radikal yang
sedang membantu membangun "gereja" esa-sedunia akhir zaman. Gumble
mengatakan: "Kita perlu bersatu … gerakan Roh selalu menyatukan
gereja-gereja. Dia sedang melakukan itu antar denominasi dan
tradisi-tradisi … Orang-orang tidak lagi "melabel" diri sendiri atau
orang-orang lain" (Renewal, Mei 1995, hal. 16). Tahun lalu, Gumble
membuat pernyataan berikut: "Alpha bergerak di setiap cabang Gereja.
Kami bertumbuh paling cepat di gereja Katolik. ...program ini berjalan
persis sama tidak peduli denominasinya. ...Apa yang menyatukan kita jauh
lebih besar daripada yang memisahkan kita. Kami berfokus pada apa yang
menyatukan kita. Kami menyampaikan suatu front yang bersatu kepada
dunia. Dalam setiap bagian tubuh Kristus yang berbeda – Presbyterian,
Baptis, Lutheran, non-denominasi, Katolik, Pantekosta, Ortodoks
Bulgarian, Ortodoks Koptik – Alpha menjembatani semua perbedaan" ("The
Alpha Course: An International Phenomenon," WillowCreek.org, Maret
2012). Program Alpha telah mencapai penerimaan ekumenis yang sedemikian
luas karena ia lemah secara doktrinal. Program ini menyinggung tentang
keselamatan, salib, kematian Kristus, dll., tetapi dengan cara yang
tidak jelas sehingga doktrin sesat tidak terbongkar. Misalnya, program
ini mengatakan bahwa keselamatan adalah "melalui kasih karunia," tetapi
tidak mengatakan bahwa keselamatan adalah melalui HANYA kasih karunia
oleh iman saja, melalui darah Kristus SAJA tanpa pekerjaan baik atau
sakramen. Tentu saja juga, tidak ada sedikitpun deklarasi tentang
kesesatan-kesesatan dan penghujatan-penghujatan Roma. Ketika Gumble
ditanya mengeai apakah Alpha Course kadang-kadang "mencuri orang-orang
Katolik," ia menjawab, "Tidak! Ketika mereka datang ke Alpha saya
mengatakan kepada mereka: jangan datang ke Holy Trinity Brompton, tetapi
kembalilah ke gereja Katolikmu. Katolik adalah bagian dari Gereja dan
saya mengasihi seluruh Gereja" ("Alpha Male," The Spectator, 12 Des.
2012). Alpha juga adalah kekuatan besar dalam bidang Musik Penyembahan
Kontemporer. EDITOR: Salah satu kesalahan yang bersumbangsih kepada
kekacauan ini adalah doktrin gereja yang salah. Secara populer banyak
yang berpegang kepada konsep gereja universal, bahwa "gereja" adalah
seluruh orang percaya di dunia. Padahal arti kata ekklesia adalah suatu
kumpulan orang, yang berarti haruslah lokal. Dalam skema gereja
universal, denominasi-denominasi menjadi bagian-bagian "tubuh" yang
berbeda. Mungkin Baptis adalah tangan, Presbyterian kaki, Anglikan
mulut, dan lain sebagainya. Ini adalah konsep yang sangat salah. Paulus
menjelaskan tentang jemaat yang adalah tubuh dalam 1 Korintus 12, dan
mengacu kepada jemaat adalah. Adalah individu-individu dalam sebuah
jemaat lokal yang diibaratkan bagian-bagian tubuh yang berbeda oleh
Rasul Paulus.
BAYI-BAYI DIABORSI DI INGGRIS KARENA KELAINAN MINOR
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "UK: Cleft Lip, Club Foot Abortions 10x More
Than Reported," LifeNews.com, 5 Feb. 2013: "Dalam sebuah laporan yang
mengejutkan, koran London Telegraph mengindikasikan para peneliti Eropa
menemukan bahwa aborsi yang dilakukan pada bayi-bayi dengan cacat ringan
yang dapat dengan mudah dikoreksi oleh dokter, dilakukan 10 kali lebih
sering daripada yang sebelumnya dinyatakan. Walaupun bayi-bayi dengan
kelainan tapak kaki atau sumbing dapat menjalani operasi untuk
membenarkan masalah-masalah fisik tersebut, ibu-ibu dan
pasangan-pasangan banyak yang melakukan aborsi ketika kondisi-kondisi
ini terdiagnosis saat bayi masih dalam kandungan. Dan Eurocat, sebuah
agensi yang didirikan untuk memonitor kelainan bawaan di 23 negara,
mengatakan bahwa 157 bayi yang belum lahir di Inggris dan Wales,
diaborsi antara tahun 2006 hingga 2010, setelah diketahui memiliki
kelainan bibir sumbing. Namun, koran itu mengatakan bahwa pemerintah
Inggris, melalui Departemen Kesehatan, hanya mencatat 14 aborsi semacam
itu. 250 bayi lainnya dibunuh melalui aborsi karena mereka memiliki
kelainan tapak kaki, dan sekali lagi angka resmi di pemerintah sangatlah
berbeda – suatu angka yang jauh lebih rendah."
KAMP-KAMP PENJARA KOREA UTARA
(Berita Mingguan GITS 2 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "North Korean Prison Camps Are Like Hitler's
Auschwitz," Business Insider, 20 Feb. 2013: "Kamp-kamp penjara di Korea
Utara adalah dunia kematian, siksaan, dan kerja paksa yang tertutup, di
mana bayi-bayi dilahirkan sebagai budak, menurut dua orang yang berhasil
lolos yang menyamakan horor kamp-kamp ini dengan suatu Holocaust
(mengacu kepada penganiayaan Hitler kepada orang Yahudi) yang sedang
berlangsung. … 'Orang-orang berpikir bahwa Holocaust terjadi di masa
lampau, tetapi hal ini masih merupakan realita yang sangat jelas. Ini
sedang terjadi di Korea Utara," Shin Dong-hyuk memberitahu AFP melalui
seorang penerjemah di sampingnya pada sebuah pertemuah hak asasi manusia
di Jenewa. Shin sendiri menghabiskan 23 tahun pertamanya di sebuah kamp
penjara di negara yang sangat menjaga rahasia tersebut. Di sana dia
disiksa dan dikenakan kerja paksa sebelum dia meloloskan diri dengan
spektakuler tujuh tahun lalu – dan memberikan kepada dunia jendela kisah
asli tentang kehidupan di dalam kamp-kamp ini. Kamp 14 – sebuah kamp
kerja budak raksasa terdiri dari sejumlah 'desa,' pabrik, pertanian dan
tambang – adalah salah satu dari lima kamp penjara yang diketahui ada di
Korea Utara, dan berisikan hingga 200.000 orang. ...Chol-Hwan Kang,
kini 43 tahun, dikirim ke Kamp 15 dengan seluruh keluarganya ketika dia
berumur 9 tahun, untuk melakukan penyesalan atas kecurigaan
ketidaksetiaan kakeknya. Dia menghabiskan 10 tahun di sana sebelum
keluarganya dilepaskan dan belakangan dia berhasil lari ke Cina dan
terus ke Korea Selatan – rute yang sama yang ditempuh Shin. ...Pada usia
13 tahun, Shin dipaksa untuk menyaksikan eksekusi atas ibu dan
saudaranya. ...Shin, yang mengatakan bahwa ayah dan kakeknya dikirim ke
kamp karena dua pamannya sepertinya membelot ke Selatan, mengatakan
bahwa dia semestinya seumur hidup berada di kamp itu. Korea Utara
memiliki sistem "bersalah karena ada hubungan" di mana hingga tiga
generasi anggota keluarga dari seorang tertuduh bisa juga dihukum. …
'Setiap hari saya melihat penyiksaan, dan setiap hari di kamp saya
melihat orang-orang mati karena malnutrisi dan kelaparan. Saya
menyaksikan banyak teman mati dan saya sendiri hampir mati karena
kekurangan gizi," demikian tutur Kang."
PROFESOR FULLER SEMINARY MEMUJI PAUS KARENA MEMPROMOSIKAN EKUMENISME
Profesor Cecil Robeck, Jr., dari Fuller Seminary, memuij Paus Benediktus
karena "komitmennya kepada ekumenisme" ("Protestant Scholar Lauds
Benedict's Ecumenical Stride," Catholic News Agency, 24 Feb. 2013).
Robeck, yang juga adalah seorang pelayan gereja Sidang Jemaat Allah,
telah berpartisipasi dalam pertemuan-pertemuan ekumenis di Vatikan dan
di Assisi. Dia memuji hubungan Paus yang hangat dengan kaum Pantekosta,
Injili, Protestan, dan Orthodoks, dan program New Evangelization-nya
Paus, yang "membantu semua gereja-gereja kita untuk memikirkan ulang
masalah penginjilan." Ini adalah bukti lain lagi tentang kebutaan rohani
para "injili" hari ini dan fakta bahwa pembentukan gereja esa-sedunia
sedang berlangsung dengan cepat di balik layar.
Konsili Vatikan Kedua pada tahun1960an adalah suatu langkah penting
dalam program ini, dan Sidang Jemaat Allah khususnya, juga gerakan
Pantekosta-Kharismatik pada umumnya, telah berada di garis depan
perjuangan agenda-agenda ekumenis, sebagaimana telah kami dokumentasikan
dalam buku The Pentecostal-Charismatic Movements: History and Error.
Perhatikan David DuPlessis, yang dikenal sebagai "Mr. Pantekosta."
Pengkhotbah Sidang Jemaat Allah ini diundang untuk menghadiri Vatican II
dan bertindak sebagai ketua bersama dalam sepuluh sidang dialog formal
Pantekosta-Roma Katolik antara tahun 1972 dan 1982. Dia tertipu oleh
dorongan-dorongan Pantekosta-nya yang sesat untuk mempercayai
perasaannya lebih daripada Kitab Suci.
Sebagai hasilnya, dia menerima "nubuat-nubuat" dan "kata-kata" yang
mendorong dia untuk menerima Gereja Roma Katolik. Sewaktu suatu Misa
Kepausan, dia mendapatkan suatu pengalaman emosional yang kuat dan
merasa bahwa dia dibersihkan dari kecurigaan tentang doktrin Katolik dan
bahwa dia dapat dengan siap menerima imam-imam Katolik sebagai
saudara-saudara dalam Kristus tanpa penghakiman apapun (A Man Called Mr.
Pentecost, hal. 215-216). DuPlessis mencari kehendak Allah melalui
"berdoa dalam bahasa lidah," yang sudah jelas adalah jalan menuju
penipuan rohani. Gerakan kharismatik adalah salah satu dari banyak
kekuatan besar yang sedang menciptakan "gereja" esa-sedunia akhir zaman.
Musik penyembahan kontemporer dan doa kontemplatif adalah dua faktor
utama lainnya. Paus Benediktus baru-baru ini mengundurkan diri dari
kepausan dan Paus Francis telah terpilih sebagai pemimpin Katolik
berikutnya. Kita bisa merasa yakin bahwa dia pasti akan melanjutkan
program ekumenis.
PEMILIHAN PAUS DAN 1 TESALONIKA 5:21
"Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik" (1 Tes. 5:21). Kitab
Suci dapat menjadikan manusia "diperlengkapi untuk setiap perbuatan
baik" (2 Tim. 3:16-17), yang berarti bahwa Alkitab adalah satu-satunya
otoritas untuk iman dan praktek orang Kristen. Segala sesuatu haruslah
diuji oleh Otoritas yang sempurna ini, dan ketika tes ini dilakukan
terhadap pemilihan paus dan situasi di Roma, tidak ada yang didapatkan
baik menurut standar Alkitab.
Semuanya terbukti sebagai kesesatan. Dalam Kitab Suci kita tidak
menemukan adanya paus, tidak ada kardinal, tidak ada uskup agung, tidak
ada kota Vatikan, tidak ada kursi kepausan, tidak ada keimamatan spesial
(hanya ada keimamatan orang percaya), tidak ada misa, tidak ada
lilin-lilin, tidak ada lonceng-lonceng, tidak ada kemenyan, tidak ada
santo santa (hanya status orang kudus bagi semua orang percaya melalui
pengudusan pada kayu salib), tidak ada pemujaan Maria, tidak ada Ratu
Surga, tidak ada doa bagi orang mati, tidak ada pemujaan relik-relik
kuno, tidak ada baju-baju gerejawi, tidak ada suster-suster, tidak ada
"selibet" yang diharuskan, tidak ada baptisan bayi, tidak ada pengakuan
dosa kepada imam manusia, tidak ada bangunan kudus, tidak ada katedral,
tidak ada pahatan salib yang dibawa ke mana-mana, tidak ada rosario,
tidak ada scapular, tidak ada sumpah rahasia.
Kepausan katanya dibangun di atas Petrus, tetapi seperti yang telah
diobservasi oleh umat Allah, Petrus sama sekali tidak memiliki mahkota,
emas, negara, ataupun duta-duta besar. Petrus tidak mencoba untuk
memerintah atas gereja-gereja, dan dia adalah seorang yang menikah.
"Orang-orang Injili" yang berbicara tentang Gereja Roma Katolik
seolah-olah sebagai gereja sejati dalam pengertian apapun, sedang
memberontak terhadap Firman Allah dan adalah bagian dari kesesatan akhir
zaman.
BERPAKAIKAN KAIN UNGU DAN KIRMIZI
"Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi
dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas
penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Dan pada
dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: 'Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.'" (Wah. 17:4-5).
Foto-foto para kardinal yang berkumpul di Vatikan untuk acara pemilihan
paus baru terlihat seperti suatu lautan ungu dan kirmizi (merah). Satu
foto memperlihatkan para kardinal memakai topi merah, dan para uskup
agung memakai yang warna ungu. Warna pakaian-pakaian gerejawi Roma
berubah-ubah sedikit tergantung situasi, tetapi para kardinal biasanya
memakai suatu cassock atau jubah panjang dari wol kirmizi atau wol hitam
yang dihiasi tepian kirmizi, sebuah cappa magna (semacam jubah dengan
buntut yang panjang dan mantel bahu yang berkerudung) kirmizi, kaus kaki
kirmizi, dan sebuah ikat pinggang sutra berwarna kirmizi. Sebelum
konsili Vatikan II, mereka juga memakai sebuah jubah merah, topi merah,
dan sepatu merah. Uskup berpakaian serupa, tetapi mereka memakai cassock
berwarna ungu dan sebuah mantelleta ungu, yang adalah semacam pakaian
mirip rompi yang tidak berlengan. Imam-imam biasa dalam Katolik juga
memakai pakaian ungu dan kirmizi dalam berbagai acara, seperti Jumat
Agung dan Advent.
PAUS BARU BERDOA KEPADA MARIA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Salah satu tindakan pertamanya sebagai "pontiff," Paus Franciscus
mengunjungi basilika Santa Maria Major dan "berdoa kepada sang Perawan,
untuk keamanan seluruh Roma" ("New Pope Francis Visits St. Mary Major,"
Vatican Information Service, 14 Maret 2013). Di basilika tersebut, sang
paus "meninggalkan bagi sang Perawan sebuah buket bunga" dan berdoa
kepadanya selama 10 menit. Santa Maria adalah salah satu dari empat
"basilika patriarkhal," yang berarti bahwa basilika-basilika ini
berhubungan langsung dengan sang paus dan memiliki altar-altar kepausan,
dan di sinilah terlihat salah satu kesesatan Katolik yang paling
mendalam
Dibangun sekitar tahun 350 M, basilika ini direstorasi oleh Paus Sixtus
III untuk mengingat deklarasi Keibuan Ilahi Maria oleh Konsili Efesus
pada tahun 432. Gambar mosaik di basilika itu mengandung Maria yang
sedang duduk di sebelah kanan Yesus di takhtaNya, dan sedang dimahkotai
sebagai Ratu Surga oleh Yesus. Ada juga sebuah patung Maria yang
prominen yang diberi nama "Maria Ratu Damai." Di luar basilika itu,
bahkan ada patung MARIA SEDANG TERSALIB BERSAMA YESUS!
Ada juga sebuah salib besar di sana, di satu sisinya Yesus sedang
tergantung, di sisi lainnya ada Maria sedang menggendong bayi. Semua
patung atau gambar ini mencerminkan dogma Roma bahwa Maria adalah
sesama-penyelamat dengan Kristus dan bahwa Maria berdoa bagi manusia dan
membantu keselamatan mereka. Perhatikan kutipan berikut dari Konsili
Vatikan Kedua: "Diangkat ke Surga, dia [Maria] tidak meninggalkan tugas
penyelamatannya, tetapi MELALUI DOA-DOANYA YANG BANYAK IA TERUS
MEMBAWAKAN BAGI KITA KARUNIA-KARUNIA KESELAMATAN KEKAL....Jadi Perawan
Mulia disebut dalam Gereja dengan gelar PENOLONG, PENGHIBUR, PEMBERKAT,
dan MEDIATRIX" (Dogmatic Constitution on the Church, pasal 8, II, 62.
hal. 382-83). Untuk foto-foto Maria di atas takhta Allah, Maria Ratu
Surga, dan Maria tergantung di salib dalam karya-karya Katolik, lihat
halaman berikut: http://www.wayoflife.org/maryolatry/index.html
PAUS BARU DICINTAI PARA INJILI
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Sepertinya Paus yang baru akan bersikap informal, mirip dengan Yohanes
Paulus II. Setelah pemilihannya, ia menerima penghormatan dari
teman-teman uskupnya sambil berdiri, bukan sambil duduk di takhta
kepausan. Ia juga berkendaraan di minibus yang sama yang ia pakai untuk
datang, bersama dengan para kardinal lainnya, bukan dengan mobil
kepausan yang telah disediakan baginya. Ia berhenti di hotel tempat ia
menginap dan membayar bonnya dan membawa kopernya sendiri ("New Pope
Francis Visits St. Mary Major," Vatican Information Service, 14 Maret
2013). Sepertinya ia juga memiliki rasa humor, karena ia menyapa para
kardinal pada saat makan malam dengan kata-kata "Kiranya Allah
mengampuni kalian [atas apa yang telah kalian lakukan]."
Paus Franciscus berkomitmen terhadap aktivisme keadilan sosial, dan
mengritik "tidak adilnya distribusi barang-barang," dan berbicara
mengenai dosa sosial lebih daripada dosa pribadi. Semua hal ini akan
sangat membantu gerakan ekumene, terutama di kalangan Protestan, Injili,
dan emergent yang sedang membangun kerajaan masing-masing. Rick Warren
telah menerima sang Paus dengan hangat, sebagaimana dilaporkan oleh
Christian News Network, 13 Maret 2013: "Setelah Bergoglio ditunjuk
sebagai penerus hari ini, Warren menulis di Twitter kepada lebih dari
900.000 pengikutnya, 'Selamat datang Paus Franciscus, Kardinal Jorge
Mario Bergoglio. Anda kami doakan.' Ia memasukkan juga hashtag 'habemus
papum,' yang berarti 'kita memiliki seorang paus!'"Luis Palau memuji
paus baru tersebut, dengan mengatakan bahwa "ia mengenal Yesus Kristus"
dan "sangat rohani" dan "berpusat pada Alkitab" dan "berpusat pada
Injil" ("Why It Matters that Pope Francis Drinks Mate with
Evangelicals," Christianity Today, 14 maret 2013). Tentu saja ini semua
sangatlah konyol. Leith Anderson, presiden dari National Association of
Evangelicals, mengatakan bahwa paus baru "dapat membawa kita kembali
kepada perhatian yang alkitabiah dan Kristiani terhadap orang-orang
miskin" ("Why Pope Francis Excites (Most) Evangelical Leaders,"
Christianity Today, 14 Maret 2013).
Fakta bahwa seorang pemimpin Injili besar mengatakan bahwa paus Roma
Katolik dapat membawa dia kembali kepada Alkitab dalam pengertian
apapun, memperlihatkan betapa sesatnya kondisi kekristenan, dan betapa
jauhnya kita telah bergerak menuju suatu "gereja" esa-sedunia. Ben
Stiller, dari World Evangelical Alliance, mengatakan bahwa "dalam 500
tahun, belum pernah dua sisi ini [Injili dan Katolik] lebih dekat satu
sama lain seperti sekarang" ("A Pope for All Christians," Christian
Today, 13 Maret 2013). Gary Bauer, presiden dari American Values,
mendorong para Injili untuk bersukacita akan pemilihan Paus baru, dan
percaya bahwa paus baru ini akan melanjutkan program yang dimulai oleh
Yohanes Paulus II dan Benediktus XVI mengenai "suatu era Injili bagi
Gereja Katolik" ("Why Evangelicals Should Care about the New Pope" USA
Todayi, 17 Maret 2013). Orang-orang yang populer dan berpengaruh ini
adalah orang-orang buta yang menuntut orang-orang buta lainnya.
AZUSA: ROH GEREJA ESA-SEDUNIA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Tidak ada hal lain yang membangun "gereja" esa-sedunia lebih cepat
daripada gerakan Pantekosta-Kharismatik. Musik penyembahan kontemporer,
yang juga berada pada inti dan jiwa gereja esa-sedunia, pada dasarnya
adalah musik penyembahan kharismatik. Kesesatan-kesesatan doktrinal,
fenomena-fenomena tidak alkitabiah, dan musik kedagingan yang terjadi
mewakili roh yang sama. Sejak tahun 1960an, denominasi-denominasi
Pantekosta yang lama, yang lahir dari Jalan Azusa pada pergantian abad
20, telah bergabung dengan gerakan kharismatik dan ekumenisme
radikalnya.
Dictionary of Pentecostal and Charismatic Movements edisi 2002
mengatakan, "Pembaharuan kharismatik membawa tekanan bagi
kelompok-kelompok Pantekosta untuk memperlebar identifikasi mereka di
dalam gereja universal kepada grup-grup yang sebelumnya dianggap sesat."
"Gereja universal" yang disebut ini bahkan lebih sesat lagi hari ini
dibandingkan dengan pada tahun 1950an, yaitu sebelum meledaknya gerakan
kharismatik, tetapi suatu "pengalaman" "bahasa lidah" dan "tanda-tanda
rasuli" yang dirasakan bersama, telah mempersatukan Protestan dan Baptis
dengan Roma Katolik. Perhatikan pernyataan berikut oleh "rasul" Fred
Berry, kepala dari AZUSAFest, sebuah festival musik kontemporer
kharismatik yang dijadwalkan akan berlangsung di Brazil pada bulan
April: "Dengan terpilihnya Paus Franciscus, jumlah orang-orang Katolik
Amerika Selatan yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan berbahasa lidah
menembus rekor, dan jumlah orang percaya Brazil yang dipenuhi Roh Kudus
meningkat, kita sedang berada di tempat yang tepat, pada waktu yang
tepat" ("AZUSAFEST Returns to Sao Paulo," Christian Newswire, 14 Maret
2013).
Gereja-gereja Baptis yang percaya Alkitab yang sedang bermain-main
dengan musik penyembahan kontemporer, karena gembala-gembalanya tidak
mengerti akan hal ini, atau terlalu sombong untuk mempelajari isu ini,
sedang bermain api. Dan, generasi berikutlah yang akan terpanggang dalam
nyala api kesesatan akhir zaman.
INJIL PALSU PRESIDEN OBAMA
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam sebuah wawancara dengan George Stephanopoulos dari ABC, Presiden
AS Barak Obama menyatakan pandangannya tentang "pesan inti dari Injil"
sebagai berikut: "bahwa kita menganggap semua orang sebagai anak-anak
Allah, bahwa kita mengasihi mereka sebagaimana Yesus Kristus mengajarkan
agar kita mengasihi mereka" ("Obama Speaks to the Central Message of
the Gospel," blog.godreports.com, 13 Maret 2013). Obama mengatakan bahwa
suatu kunjungan bersama Billy Graham pada tahun 2010 telah memimpinnya
kepada kehidupan renungan pribadi yang lebih berapi-api, terutama
berkaitan dengan doa, dan dia juga mengatakan bahwa dia sering
bertelponan dengan dua gembala sidang megachurch, Joel Hunter dan T. D.
Jakes. Tetapi seorang yang memegang Injil yang palsu tidak mungkin
adalah Kristen sejati.
Rasul Paulus menerima Injil langsung dari Yesus Kristus sebagai berikut:
"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang
telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa
kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia
telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci" (1
Kor. 15:3-4). Injil menyatakan bahwa semua manusia adalah orang berdosa
yang terhilang, dan bahwa keselamatan hanyalah melalui iman pribadi
dalam karya salib Kristus dan kebangkitan badaniNya. Obama memegang
suatu injil universalis di mana semua orang adalah anak-anak Allah dan
banyak agama adalah masing-masing jalan menuju suatu Allah yang sulit
didefinisikan. Karena nama-nama mereka disebut dalam wawancara Obama
tersebut, kita menyerukan kepada Billy Graham, Joel Hunter, T. D. Jakes
untuk mengutuk injil palsu Obama, agar mengklarifikasikan kebenaran
dalam pikiran dan hati banyak orang yang sedang beresiko dibingungkan
mengenai sifat kekristenan sejati dan jalan keselamatan. Tentu saja kita
tidak terlalu yakin hal itu akan terjadi.
TIKUS TANAH BISA MENCIUM SECARA STEREO
(Berita Mingguan GITS 23 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Moles Can Smell," Brian Thomas, Institute for
Creation Research, 27 Februar 2013: "Melihat dan mendengar secara stereo
dapat membantu makhluk-makhluk yang tinggal di atas tanah, tetapi tikus
tanah memerlukan perlengkapan yang berbeda. Biologis Kenneth Catania
dari Universitas Vanderbilt melakukan tiga eksperimen pintar untuk
melihat apakah tikus tanah Amerika timur yang buta dapat "mencium secara
stereo." Pertama ia membangun ruangan dengan banyak jalur keluar. Di
tengah ruangan ini ia menaruh tikus tanah.
Ia menaruh sedikit cacing tanah, makanan favorit tikus tanah, di ujung
salah satu jalur itu dan memperhatikan. Dalam setiap kali percobaan,
tikus tanah itu pertama-tama mencium-cium udara, menggerak-gerakkan
kepalanya, lalu bergerak persis ke makanan. Nature Communications
mempublikasikan hasil eksperimen ini. Untuk eksperimen kedua, Catania
memblokir lubang hidung kiri sang tikus tanah. Ini mengganggu akurasi
dari penciuman binatang ini secara konsisten ke sebelah kiri. Hasil yang
serupa terjadi ketika Catania memblokir hanya lubang hidung kanan.
Akhirnya, Catania memasukkan dua selang kepada kedua sisi hidung, tetapi
selang-selang itu disilangkan, sehingga setiap lubang hidung mengakses
udara yang biasanya diakses oleh lubang hidung yang satunya
lagi...Makhluk yang kasihan ini benar-benar bingung total. ...Penciuman
stereo hanya bisa bekerja jika sistem saraf dapat mendeteksi perbedaan
kekuatan bau yang memasuki masing-masing lubang hidung. Mengingat betapa
kecilnya jarak antara lubang hidung yang satu dengan yang lainnya,
ketepatan dan miniaturisasi alat biologis pendeteksi zat kimiawi yang
dimiliki oleh tikus tanah sungguhlah di luar imajinasi. Diperhatikan
ataupun diabaikan, seseorang dapat selalu mendeteksi jejak-jejak seorang
Desainer ulung di balik desain ulung manapun. Dan, tikus-tikus tanah
ini sungguh memberikan aroma desain yang indah."
ANGLIKAN BERGABUNG DENGAN GEREJA KATOLIK
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Meresponi undangan dari paus Benediktus di tahun 2009, gereja-gereja
Anglikan dan Episkopal semakin condong kepada Roma. Benediktus
mengizinkan suatu jemaat Anglikan untuk secara keseluruhan bergabung
dengan Gereja Katolik sambil mempertahankan banyak aspek tradisi
Anglikan mereka, termasuk keimamatan yang menikah. Di AS dan Kanada, 36
gereja dan 30 imam telah mengambil langkah ini, dan hal yang sama sedang
terjadi di Inggris Raya dan Australia. Di AS, yang terakhir adalah
Gereja Episkopal St. Timothy di Catonsville, Maryland, yang melakukan
voting untuk menyetujui langkah tersebut pada tanggal 10 Februari.
Gereja St. Timothy mengikuti dua gereja Episkopal lainnya di daerah
Baltimore yang telah bergabung dengan gereja Katolik.
Paus Benediktus mendirikan suatu sistem "ordinariate" "untuk menyediakan
suatu struktur yang dapat dipakai oleh orang-orang Anglikan guna
memasuki persekutuan penuh dengan Gereja Katolik" ("Ordinariate ia a
permanent feature," Catholic Herald, 20 Feb. 2013. Suatu ordinariate
adalah mirip dengan suatu diocese Katolik (yaitu suatu distrik
kegerejaan di bawah pengawasan seorang uskup, juga disebut bishopric see
atau episcopal see), tetapi terdiri dari mantan Anglikan. Benediktus
telah dipuji oleh baik Protestan maupun Baptis karena visi ekumenisnya,
tetapi dengan jelas dia menyatakan bahwa tujuan akhir dari semua
aktivitas ekumenis Gereja Katolik adalah untuk "restorasi penuh komuni
gerejawi," yang berarti restorasi Protestan ke dalam lingkup Katolik
(Catholic Herald, 20 Feb. 2013).
Gereja Katolik telah sangat jelas dan terbuka mengenai tujuan ini sejak
Konsili Vatikan Kedua di tahun 1960an. Katolik tidak pernah berpaling
dari klaim mereka bahwa mereka adalah satu-satunya gereja sejati dan
bahwa paus adalah kepala dari "seluruh gereja."
ORANG-ORANG MUSLIM MENGAMUK DI PAKISTAN
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari "Islamic Mob Destroys Christian Area of
Lahore," Christian Post, 11 Maret 2013: "Gerombolan-gerombolan Muslim
yang marah karena adanya isu tentang komentar mengejek terhadap nabi
Islam, telah membakar lebih dari 180 rumah dan toko orang Kristen, dan
minimal dua bangunan gereja di sini pada hari Sabtu (9 Maret), setelah
otoritas kota memberitahu polisi untuk 'membiarkan mereka melepaskan
amarah dan kesedihan mereka,' demikian kata para pejabat.
Koloni Joseph yang miskin di Lahore, terlihat seperti suatu kota yang
mengalami perang pada hari Sabtu (9 Maret). Tidak ada laporan kematian
jiwa, tetapi tempat ini menyerupai kehancuran di Gojra pada tahun 2009,
ketika delapan orang Kristen dibakar hidup-hidup, 100 rumah dirampok dan
50 di antaranya dibakar setelah suatu tuduhan penghujatan. 'Polisi
membiarkan rumah kami dibakar dan dihancurkan … sebuah harga yang mahal
yang harus dibayar jika engkau seorang Kristen di Pakistan,' seorang
penghuni daerah itu yang teridentifikasi hanya sebagai Shaukat
memberitahu Morning Star News pada Sabtu malam sambil dia menjalani
jalan-jalan raya yang penuh dengan perabot-perabot yang terbakar, sambil
asap mengepul dari rumah-rumah kecil dan petugas pemadam kebakaran
mencoba memadamkannya.
'Seluruh daerah ini dibiarkan kepada gerombolan-gerombolan hanya karena
seorang Kristen terlibat dalam sebuah percekcokan dengan seorang
Muslim.' Shahid Imran, seorang tukang cukur Muslim di Koloni Joseph di
daerah Badami Bagh, pada hari Jumat (8 Maret) menuduh tetangga
Kristennya, Sawan Masih, 26 tahun, menghujat Muhammad. Imran mengatakan
bahwa Masih, yang menjalankan sebuah usaha billiard kecil, telah
'mengolok-olok' nabi Islam dengan mengatakan bahwa Yesus adalah nabi
terbesar sepanjang masa.'
APAKAH AYUB MEMILIKI SATELIT CUACA?
(Berita Mingguan GITS 30 Maret 2013, sumber: www.creationmoments.org)
Salah satu hal yang paling aneh di zaman modern kita ini adalah ilmuwan
yang berpikir ia bisa menggunakan ilmu pengetahuan untuk menghakimi
Alkitab. Bagaimanapun juga, banyak hal yang diterima umum sebagai ilmu
pengetahuan hari ini, pertama kali diajarkan dalam Alkitab. Ayub
36:27-28 menjelaskan tentang siklus air, yaitu bahwa melalui proses
penguapan, air untuk hujan besok dikumpulkan ke dalam awan. Pengkhotbah
1:7 menjelaskan mengapa sungai-sungai tidak membuat laut menjadi penuh
meluap (lihat KJV). Teks itu memberitahu kita bahwa ada suatu siklus air
dari sungai ke laut dan kembali lagi untuk mengisi sungai. Barulah pada
tahun 350 SM, lama setelah Ayub selesai ditulis, dan lebih dari 600
tahun setelah Pengkhotbah ditulis, Aristoteles mulai mengerti siklus
air.
Dan akhirnya, pada tahun 1841, seorang ilmuwan, dengan menggunakan
termometer yang diciptakan Galileo pada tahun 1593 dan sebuah barometer
yang diciptakan oleh Torricelli pada tahun 1643, menunjukkan bahwa awan
sebenarnya berasal dari uap air yang naik ke atas. Ayub 37:9 dan
Pengkhotbah 1:6 berbicara mengenai angin dan pola cuaca, yang akhirnya
dikonfirmasi pada tahun 1940. Bacalah ayat-ayat ini sebelum melihat
gambar dari satelit cuaca. Satelit dengan jelas memperlihatkan apa yang
dikatakan oleh Kitab Suci di ayat-ayat ini. Banyak fakta-fakta sains
yang hari ini diterima luas pertama-tama disebut oleh Allah dalam
Alkitab. Ilmu pengetahuan tidak bisa menghakimi Alkitab. Bagaimanapun
juga, perlu beribu-ribu tahun bagi sains untuk menyamai Alkitab dalam
pemahaman tentang hal kecil seperti cuaca.
Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi "Join Group" di:
http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk
selanjutnya di layar komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar