Sabtu, 21 November 2009

Setan Mengusir Setan

KIS.19:13-20

Juga beberapa tukang jampi Yahudi, yang berjalan keliling di negeri itu,mencoba menyebut nama Tuhan Yesus atas mereka yang kerasukan roh jahat dengan berseru, katanya: "Aku menyumpahi kamu demi nama Yesus yang diberitakan oleh Paulus."

Mereka yang melakukan hal itu ialah tujuh orang anak dari seorang imam kepala Yahudi yang bernama Skewa. Tetapi roh jahat itu menjawab: "Yesus aku kenal, dan Paulus aku ketahui, tetapi kamu, siapakah kamu?" Dan orang yang dirasuk roh jahat itu menerpa mereka dan menggagahi mereka semua dan mengalahkannya, sehingga mereka lari dari rumah orang itu dengan telanjang dan luka-luka. Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Tuhan Yesus. Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu. Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. Dengan jalan ini makin tersiarlah firman Tuhan dan makin berkuasa

Asal Usul Iblis & Setan

Ketika Tuhan Yesus hadir di dunia sekitar dua ribuan tahun lalu, salah satu hal yang sering dilakukanNya ialah mengusir roh-roh jahat. Ia adalah Tuhan pencipta langit dan bumi dengan seluruh isinya. Bahkan roh-roh jahatpun ciptaanNya,karena roh jahat tadinya adalah malaikat ciptaanNya. Tetapi karena mereka mengikuti Lucifer, malaikat terang itu, membangkang akhirnya kepada mereka diberi sebutan baru yaitu roh-roh jahat, iblis, dan setan.

Dalam Alkitab kata setan (satanos) berbentuk tunggal sehingga ditafsirkan bahwa itu adalah menunjuk kepada lucifer sendiri. Dan kata iblis (demons) berasal dari kata daimonion berbentuk jamak. Dan roh-roh jahat yang dalam bahasa Inggris sering disebut evil-spirits. Pada dasarnya semuanya berasal dari malaikat yang memberontak kepada Allah bersama Lucifer.

Tujuan Tuhan Mengusir Iblis

Ia bukan Tuhan pencipta langitdan bumi jika tidak sanggup mengusir iblis. Tuhan Yesus membuktikan bahwa ia pencipta malaikat, dan semua malaikat takluk kepadaNya, bahkan malaikat yang telah jatuh ke dalam dosa pun masih harus tunduk, kalau tidak akan segera dikirim ke neraka sekalipun sebelum tiba waktu yang telah ditetapkan (Luk.8:28, Mat.8:29).

Tanpa iblis menyadari, mereka telah melakukan kesalahan besar, karena mungkin mereka berpikir untuk menghalangi pekerjaan Kristus sehingga mereka banyak merasuki orang-orang saat itu.Namun sebaliknya justru fenomena tersebut dibalik untuk meninggikan Kristus karena roh-roh jahat yang ditemuiNya semuanya diusirNya. Dengan tindakan ini Ia membuktikan kemahakuasaanNya karena hanya ada satu pribadi yang lebih berkuasa dari Lucifer. Dalam peristiwa bertengkar dengan Lucifer penghulu malaikat Mikhael tidak berani menghardiknya dengan kata-kata kasar (Yud.1:9). Sementara itu berkali-kali iblis datang tersungkur, memohon-mohon agar tidak menghukum mereka sebelum waktu yang telah ditetapkan (Mat.8:29).

Para ahli Taurat dan orang Farisi seharusnya tahu bahwa yang sedang berhadapan dengan mereka adalah Pribadi yang memiliki kuasa lebih dari malaikat. Namun mungkin karena iri dan tidak bisa menerima latar belakang kemanusiaanNya yang terlahir dalam keluarga miskin, maka tidak bisa terima bahwa Ia adalah Allah yang maha tinggi.

Sikap demikian oleh Kristus dikategorikan “menghujat Roh Kudus,” jika nanti setelah hari Pencurahan Roh Kudus mereka masih belum bisa menerima fakta yang mereka saksikan (Mrk.3:29).

Jadi, tujuan tindakan pengusiran iblis atau roh-roh jahat yang dilakukan Kristus bukan agar tidak ada iblis lagi di wilayah Palestina, karena kalau ini tujuanNya, tinggal diperintahkan agar semua roh jahat menyingkir dari Palestina. Tetapi sesungguhnya telah ditetapkan hari penghukuman atas mereka, dan pengusiran roh-roh jahat dari tubuh orang-orang yang dijumpai hanyalah untuk menunjukkan bahwa Yahweh hadir di tengah tengah umatNya.

Alkitab mencatat dalam Ibr.2:14-15, “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka,supaya oleh kematian-Nya, Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.”

Ayat-ayat Alkitab tersebut di atas memberitahukan bahwa oleh kematian Kristus iblis telah dikalahkan. “Maut” yang adalah senjata utama iblis untuk menakut-nakuti orang telah dilenyapkan. Dan sejak kematian Kristus di kayu salib, tidak ada orang yang bisa dirasuki iblis tanpa atas keinginan atau persetujuan orang tersebut (I Yoh.3:8). Iblis telah dikalahkan, dan pemberitaan Injil adalah pengumuman atas kemenangan Kristus dan kekalahan iblis. Seperti Jepang ketika dikalahkan sekutu, penduduk jajahan perlu mendengar pengumuman pengakuan kalah Hirohito dan tidak perlu takut pada tentara Jepang lagi.

Tujuan Rasul Mengusir Iblis

Para Rasul, sebagai murid Kristus yang langsung menyaksikan kemenangan itu adalah pemegang otoritas langsung Tuhan Yesus untuk menyebarkan berita kemenangan Tuhan atas kuasa maut (iblis). Mereka melakukan tindakan pengusiran, itu bisa dilihat sebagai penertiban perlawanan sporadis sisa-sisa kekuatan iblis, sambil menunjukkan bahwa mereka adalah Rasul Kristus.

Orang yang kerasukan dan terusir iblis dari tubuhnya belum tentu terselamatkan jiwanya, karena keselamatan jiwa tetap mengharuskan pertobatan dari dosa dan pengakuan iman kepada Yesus Kristus. Sebaliknya orang-orang yang terselamatkan jiwanya oleh pertobatan dan iman kepada Kristus sudah pasti secara jasmani akan terlepas dari ikatan iblis.

Rasul-rasul melakukan pengusiran iblis utamanya adalah untuk menunjukkan bahwa mereka adalah murid Tuhan yang menjabat Rasul dalam susunan pejabat jemaat lokal seperti yang Rasul Paulus daftarkan dalam Efesus 4:11. Mereka adalah dasar (fondasi) gereja dan Kristus adalah batu penjuru dari dasar itu (Ef.2:19-20).

Rasuk Setan Atau Sakit Jiwa?

Apakah Tuhan memerintahkan kita mengadakan upacara pengusiran iblis pada masa kini? Hal pertama yang harus difahami ialah bahwa sesudah kematian Kristus di kayu salib,tidak ada orang yang dirasukiiblis tanpa keinginan atau persetujuannya.

Banyak orang tidak sanggup membedakan antara kerasukan dengan psikotik atau over-stress. Mereka yang main Jailangkung, para dukun, atau yang meminta kekebalan, orang-orang yang belajar ilmuhitam,dan yang melakukan berbagai aktivitas okultis, adalah orang-orang yang kerasukan roh jahat. Sedangkan yang ngamuk, ngomong sendiri, tertawa sendiri, menjerit-jerit, omong bahasa atau suara lain, dan berbagai tindak-tanduk tidak normal, itu bukan kerasukan iblis, melainkan gangguan jiwa.

Sering terjadi dimana orang yang sakit jiwa atau over-stress ditengking oleh “pendeta” yang tidak dapat membedakan kerasukan dan sakit jiwa. Bahkan sesungguhnya banyak “pendeta” memasukkan roh (jelas bukan Roh Kudus) ke dalam tubuh orang yang didoakan mereka dengan menyuruh mengosongkan diri dan menepuk jidat orang tersebut hingga yang bersangkutan tumbang. Tindakan demikian kalau bukan menghipnotis adalah memasukkan iblis ke dalam diri sang korban.

Sikap Orang Kristen Terhadap Roh Jahat

Dalam Injil Yohanes 8:31-32 menyatakan, “jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Kebenaran apakah yang memerdekakan kita? Dan dimerdekakan dari apa? Adalah pertanyaan-pertanyaan yang layak dikumandangkan.

II Tim.3:15-16 memberitahukan kita tentang manfaat Alkitab. Salah satunya ialah menyatakan kesalahan. Kesalahan apakah yang bisa menyebabkan seseorang perlu dimendekakan? Tentu adalah konsep-konsep yang bisa membelenggu orang itu. Yang terutama dari semuanya ialah firman Tuhan yang menyatakan bahwa Yesus Kristus telah menanggung semua (segala) dosa manusia di kayu salib ( Yoh.1:29, Ibr.2:9, IYoh.2:2), dan jika seseorang bertobat dan percaya bahwa semua dosanya (dulu, sekarang, hingga yang terakhir akan dibuatnya) telah tertanggung di kayu salib, yaitu bahwa Kristus telah menggantikannya dihukum atas semua dosanya, dan ia kini sedang menggantikan Kristus hidup, maka ia terlepas dari semua kutuk (Gal.3:13), dan terlepas dari intimidasi iblis.

Setelah mengetahui hal yang paling utama ini, selanjutnya orang tersebut tinggal tetap dalam firman ini, maka ia benar-benar adalah murid Tuhan dan melalui semakin belajar Alkitab maka ia akan mengenal semakin banyak kebenaran dan tentu kebenaran itu akan memerdekakan dia. Misalnya ia jadi tahu bahwa Roh Kudus telah masuk ke dalam hatinya sejak saat ia percaya (Ef.1:13), maka ia dimerdekakan dari banyak “pendeta” yang mau melakukan doa pelepasan, karena tidak ada lagi yang perlu dilepaskan sejak Roh Kudus masuk ke dalam hatinya. Dan ia juga akan dimerdekakan dari “pendeta” yang mau menumpangkan tangan yang katanya untuk membaptisnya dengan Roh Kudus karena Roh Kudus telah ada di dalam hatinya.

Jika kita bertemu dengan seseorang yang sakit jiwa maka dia perlu ditenangkan dengan obat dan setelah tenang ia diberitakan firman Tuhan. Apalagi bertemu dengan orang yang dirasuki iblis (berbagai dukun, dan orang-orang yang pernah mengundang roh), mereka perlu diberitakan Injil pada saat mereka tenang. Beda psikotik dengan kerasukan ialah psikotik perlu ditenangkan dengan obat sedangkan kerasukan akan tenang sendiri. Psikotik tidak sadar diri sedangkan kerasukan itu sadar diri atau setidaknya akan ada waktu ia akan sadar diri.

Tuhan mau pada zaman kita, yaitu zaman sesudah tidak ada Rasul, tidak mengusir iblis dengan tengking-tengkingan, melainkan mengusir dengan berita Injil. Kalau iblis keluar dari seseorang karena ditengking, dan orang tersebut tidak menyambut Injil, maka iblis akan kembali membawa tujuh temannya (Mat.12:45). Sedangkan mengusir dengan pemberitaan Injil yang alkitabiah, ketika Injil diterima maka secara otomatis roh jahat pasti meninggalkan tubuh orang tersebut. Inilah yang Tuhan katakan kebenaran yang memerdekakan.

Injil Keselamatan dari Allah telah selesai dituliskan, dan ia adalah kekuatan Allah (Rom.1:16, I Tes.1:5). Keadaan kita berbeda dari keadaan Tuhan Yesus dan Rasul-rasul. Tuhan Yesus memakai kuasa ilahinya sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi untuk mengusir iblis. Sedangkan Rasul-rasul memakai kuasa Yesus Kristus yang diberikan kepada mereka untuk mengusir iblis. Kita diberikan kuasa Injil untuk mengusir iblis dari seseorang dengan cara memberitakan Injil kepadanya.

Dari perikop bahasan kita tentang anak-anak Skewa yang memakai nama Yesus mengusir iblis memperlihatkan kita bahwa nama Tuhan Yesus bukan jimat. Anak-anak Skewa tidak boleh mempergunakan nama Tuhan Yesus sebagai jimat.

Lebih mengagetkan lagi ialah bunyi ayat 18, “banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuatan seperti itu.” Perbuatan apa? Mengusir iblis dengan nama Yesus Kristus! Kalau itu terjadi pada saat sebelum mereka menjadi orang Kristen, tentu tidak menjadi soal karena sekarang mereka telah menjadi percaya. Sangat mungkin mereka menjadi sadar bahwa mereka tidak memiliki otoritas untuk mengusir iblis, melainkan memberitakan Injil.

Banyak “pendeta” mengajar jemaatnya bahwa sejak mereka percaya maka mereka memiliki kuasa Allah (Yoh.1:12). Padahal maksud ayat ini adalah mendapat hak atau posisi sebagai salah satu anak-anak Allah, bukan memiliki kuasa ilahi. Kalau seseorang memiliki kuasa ilahi, maka ia sudah menjadi Allah.

Ketika seseorang menjadi salah satu dari anak-anak Allah, tentu iblis tidak bisa merasukinya bahkan yang bukan orang Kristen saja iblis tidak bisa sewenang-wenang merasukinya.

Dan ia juga harus mengerti bahwa ia tidak diberikan wewenang untuk hadik-menghardik iblis, karena tindakan hardik-menghardik, Mikhael saja tidak berani melakukannya terhadap Iblis (Lucifer) (Yud.1:9).

Anak-anak Allah diberi satu senjata yang sangat ampuh untuk melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia, dan roh-roh di udara dengan perlengkap senjata yang disediakan (Ef.6:1016).

Ada enam macam perlengkapan, dan hanya satu yang bersifat menyerang, yaitu PEDANG ROH yang adalah FIRMAN TUHAN. Lima macam yang lain bersifat bertahan, tetapi pedang jelas bukan untuk bertahan melainkan menyerang.

Beritakanlah Injil yang alkitabiah maka semua penguasa dunia akan takluk. Jika seseorang menerima Injil, maka dia dilepaskan atau dimerdekakan. Dunia ini dikuasai iblis yang sesungguhnya telah kalah. Kita diperintahkan Tuhan yang menang untuk mengumumkan kemenanganNya, tidak perlu tengking-tengkingan. Kalau orang-orang yang diperbudak oleh iblis mendengar dan menerima berita pelepasan mereka, maka mereka akan diselamatkan atau dimerdekakan. Hanya orang yang telah diselamatkan oleh Injil yang benarlah yang dapat membebaskan orang dengan Injil yang benar. Menengking-nengking iblis tanpa mengerti Injil yang benar itu bagaikan setan mengusir setan, dan bisa disebut anak-anak Skewa abad 21.***DL

Sumber: PEDANG ROH Edisi 42 Tahun X Januari-Februari-Maret 2005

Tidak ada komentar: