Jumat, 07 Januari 2011

Berita Bulanan DESEMBER 2010

GEMBALA SIDANG EMERGING CHUIRCH MENGATAKAN BAHWA ORANG MUDA MEMERLUKAN PANGGILAN, BUKAN PERATURAN
Steven Furtick dari Gereja Elevation di Charlotte, North Carolina, mengatakan bahwa yang diperlukan generasi ini bukanlah lebih banyak lagi aturan mengenai bagaimana menjalani hidup, tetapi suatu panggilan yang menjadi tujuan hidup (“Charlotte Pastor,” The Christian Post, 26 Nov. 2010). Ini adalah filosofi yang khas emerging church. Pada kenyataannya, yang diperlukan orang muda adalah peraturan SEKALIGUS suatu panggilan kepada pemuridan yang sejati. Dalam Firman Tuhan, pemuridan berarti juga melaksanakan peraturan-peraturan ilahi. Yesus menginstruksikan gereja-gereja untuk mengajarkan petobat-petobat melakukan “segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu” (Mat. 28:19-20), dan “segala sesuatu” yang dimaksud ada dalam Alkitab. Perhatikan misalnya surat Efesus. Surat ini memberitahu kita bahwa keselamatan adalah oleh kasih karunia Allah tanpa usaha, tetapi surat ini juga mengandung tiga pasal yang penuh dengan aturan-aturan yang harus ditaati oleh orang percaya, peraturan yang meliputi segala aspek kehidupan, pribadi, keluarga, dan pekerjaan. Karena sudah kecanduan dengan kebudayaan pop, generasi ini telah menolak peraturan demi suatu gaya hidup dan filosofi “aku duluan,” dan emerging church sedang mengkhotbahkan apa yang diinginkan oleh kekristenan sesat yang penuh hawa nafsu (2 Tim. 4:3-4). Mengambil sikap semangat emerging, Furtick mengklaim bahwa ini adalah “generasi yang paling terdorong, paling berkesempatan, paling mungkin dalam sejarah untuk membawa Injil Yesus Kristus ke seluruh dunia.”
Faktanya, ini adalah generasi yang biasanya kekurangan rasa pengorbanan diri, disiplin, dan komitmen jangka panjang untuk melakukan tugas seperti itu, tetapi ketika seorang muda menolak “generasinya,” bertobat dari cintanya akan kebudayaan fasik dan sia-sia, dan menjadi murid sejati Kristus, menyerahkan diri sendiri kepada aturan Kristus sebagaimana dituang dalam Firman Tuhan, ia memang dapat membantu membawa Injil Kristus kepada dunia yang membutuhkan ini. Inilah tujuan yang harus didengungkan oleh setiap gereja-gereja Alkitabiah kepada orang-orang mudanya. Yang kita setujui adalah bahwa orang muda di gereja-gereja Alkitabiah bukan HANYA memerlukan aturan, dan secara khusus mereka tidak memerlukan suatu fokus kepada daftar aturan-aturan eksternal yang dangkal tanpa pendidikan yang sejati tentang pemuridan di tingkat hati mereka.

PEMERINTAH PAKISTAN DILARANG UNTUK MENGAMPUNI SEORANG KRISTEN YANG DIHUKUM MATI
Berikut ini disadur dari The Christian Post, 29 Nov. 2010: “Pemerintah Pakistan dilarang pada hari Senin oleh pengadilan tinggi negara itu untuk memberikan grasi kepada seorang wanita Kristen yang dijatuhi hukuman mati karena tuduhan penghujatan. Asia Bibi dijatuhi hukuman mati tiang gantung pada awal bulan November karena katanya mengatakan hal-hal yang tidak baik tentang Nabi Muhammad. Ibu Kristen beranak lima ini adalah wanita pertama yang menerima hukuman mati atas penghujatan di Pakistan. Pengacara Bibi mengajukan banding dan petisi untuk meminta grasi dari presiden. Pemimpin-pemimpin agama, termasuk Paus Benedict XVI, dan kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyerukan pembebasannya, tetapi orang-orang Islam konservatif mengancam akan terjadi anarki jika Presiden Asif Ali Zadari mengampuni wanita tersebut. Menteri Minoritas Federal, Shahbaz Bhatti mengatakan bahwa dia berharap Bibi akan dilepaskan. Dia ditugaskan untuk menyelidiki tuduhan-tuduhan terhadap Bibi dan mengatakan bahwa temuan awal memperlihatkan bahwa dia tidak bersalah. Bibi ditangkap tahun 2009 setelah adu mulut kecil dengan teman-teman pekerja ladang. Dia sedang memunguti buah di ladang bersama teman-teman kerja Muslim dan pergi untuk mengambil air bagi kelompok mereka. Ketika kembali, para wanita Muslim di ladang itu menolak untuk minum air tersebut karena kontainernya telah disentuh oleh seorang Kristen. Bibi tersinggung dan berargumen dengan wanita-wanita itu, tetapi kemudian tidak terlalu memikirkan insiden itu lagi. Namun, beberapa hari kemudian, lusinan orang Islam menyeret dia pergi. Dia dituduh menghujat Nabi Islam, Muhammad, tuduhan yang dia sangkal.”

MENGAJAR ANAK-ANAK UNTUK MEMILIKI WAKTU MEMBACA ALKITAB SETIAP HARI
Salah satu hal yang paling penting yang dapat dilakukan orang tua bagi anak-anak mereka adalah membantu mereka mengembangkan kebiasaan membaca Alkitab setiap hari. Adalah Firman Allah yang dapat dipakai oleh orang muda untuk membersihkan jalannya dari dunia yang jahat ini (Maz. 119:9). Firman Tuhan haruslah masuk ke dalam hati dan jiwa dan mengisi keseluruhan hidup individu tersebut, dan ini tidak akan terjadi tanpa membaca, mempelajari, menghafal, dan merenungkan Firman Tuhan menjadi praktek sehari-hari.

Gembala sidang David Sorenson memberikan beberapa nasihat mengenai hal ini sebagai berikut:

1. Mulailah secepatnya. Ketika anak-anak kami masih kecil, kami mulai menyuruh mereka membaca Alkitab sesegera mereka bisa membaca. Memang pendek saja tetapi mereka mulai sejak di tahun-tahun TK mereka.

2. Rencanakan pembacaan mereka itu. Alkitab adalah buku yang kompleks, bahkan untuk orang dewasa. Ketika anak-anak kami masih kecil, kami menyuruh mereka membaca 1 Yohanes karena kosa kata dan sintaksnya yang sederhana. Pertama-tama kami menyuruh mereka membaca satu atau dua ayat sehari. Sambil mereka naik kelas dalam sekolah, tugas membaca itu berkembang menjadi satu pasal sehari dan ketika mereka SMP, kami menyuruh putri-putri kami membaca empat pasal sehari. Ini adalah jumlah yang diperlukan untuk membaca Alkitab dalam satu tahun. Tetapi poin besarnya adalah kami merencanakan pembacaan itu bagi mereka.

3. Sediakanlah insentif positif. Ketika putri-putri kami masih kecil, kami membuat suatu tempelan di kulkas, dan ketika mereka melakukan pembacaan Alkitab wajib mereka, mereka menerima satu bintang setiap hari. Ketika mereka dengan setia mengisi bintang mereka selama beberapa minggu atau satu bulan, kami merencanakan hadiah bagi mereka.

4. Pertahankan kebijakan ini. Kami memastikan bahwa putri-putri kami melakukan tugas membaca Alkitab mereka sebagaimana diinstruksikan. Suatu pertanyaan yang sering terdengar di meja makan adalah ‘Apakah kamu membaca Alkitabmu pagi ini?’ Walaupun pada akhirnya mereka tidak memakai tempelan kulkas dan bintang lagi, kami tetap mengecek mereka selama masa-masa remaja.

5. Lakukanlah karena ini hal yang benar.

Ketika putri-putri kami bertumbuh besar dan tidak lagi memerlukan insentif-insentif kecil, kami beralih mengajarkan mereka filosofi bahwa membaca Alkitab adalah hal yang memang patut dilakukan. Sambil kami mengembangkan prinsip melakukan kebenaran, mudah untuk memasukkan praktek pembacaan Alkitab ke dalam prinsip kebenaran. Sungguh, adalah tepat bagi seorang percaya untuk berada dalam Firman Allah setiap hari (Training Your Children to Turn out Right).”

PAPAN YANG MENGUMUMKAN HARI KEDATANGAN KEMBALI KRISTUS
Harold Camping yang sangat kebingungan, pemimpin dari Family Radio Network, mengklaim bahwa Kristus akan datang kembali tanggal 21 Mei 2011, dan papan-papan pengumuman telah didirikan di sembilan kota di Amerika untuk mengumumkan hal ini. Ini adalah kali kedua Camping membuat prediksi yang sinting. Dekade terakhir dia memprediksikan bahwa Kristus akan datang kembali tanggal 6 September 1994, dan saya tidak perlu memberitahu anda bahwa hal itu tidak terjadi. Mungkin anda berpikir bahwa kesalahan besar seperti itu seharusnya mengakhiri karirnya sebagai pengajar Alkitab, tetapi di zaman ini ada cukup banyak orang yang bodoh yang dapat tetap mendukung penyesat-penyesat. Kesesatan-kesesatan Camping didengar di 55 stasiun radio di Amerika dan juga di luar negeri melalui gelombang pendek, dan programnya diterjemahkan ke dalam 48 bahasa. Dia percaya bahwa zaman gereja beakhir pada tahun 1988 dan bahwa Allah telah beralih dari menggunakan jemaat kepada Family Radio sebagai sarana pemberitaan Injil. Para pengikutnya bertemu di rumah-rumah untuk mendengarkan khotbah-khotbah Camping. Tidak ada baptisan, tidak ada Perjamuan Tuhan, tidak ada gembala – ya terutama tidak ada gembala. Pada akhir 2001, gembala sidang Baptis, Jim Barker dari Elmont, New York, dilarang untuk membawakan khotbah-khotbah mengenai topik jemaat di radio WFME yang siaran di West Orange, New Jersey. Walaupun Jim telah berkhotbah di stasiun itu bertahun-tahun lamanya, ia diberitahu bahwa ia tidak dapat lagi menyebut diri seorang gembala sidang dan tidak boleh menyebut jemaat. Barker memperingatkan, “Camping berkata bahwa orang berdosa tidak dapat lagi diselamatkan di gereja-gereja dan jika orang Kristen menentang dia dan terus menghadiri gereja, anak-anak mereka tidak dapat diselamatkan.” Camping juga percaya dalam “doktrin pemilihan” yang ekstrim, bahwa seseorang hanya dapat berharap bahwa ia adalah salah satu yang dipilih, dan “seorang bayi dapat diselamatkan sama seperti seorang dewasa” (Time Has an End: A Biblical History of the World, 2005, hal. 17) Mengenai pertanyaan paling penting dalam hidup ini, yaitu “Apa yang harus kulakukan agar selamat?” Camping mengatakan, “Kamu tidak dapat melakukan apa-apa.” Puji syukur Alkitab telah memberikan jawaban terhadap pertanyaan itu dan jawabannya adalah “percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat” (Kis. 16:31). Mengenai kedatangan kembali Yesus, tidak diragukan bahwa Ia akan datang kembali, tetapi kita tidak tahu kapan. Kita hanya tahu bahwa Ia bisa datang kapan saja. Kita diinstruksikan untuk menantikan Dia selalu. Tetapi satu hal yang pasti, yaitu bahwa Kristus TIDAK AKAN datang kembali tanggal 21 Mei 2011, karena Ia berkata, “Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya” (Mat. 25:13).

REMAJA PUTRI SOMALIA DITEMBAK MATI KARENA MENERIMA KRISTUS
Berikut ini disadur dari The Christian Post, 4 Des. 2010: “Seorang putri berusia 17 tahun di Somalia yang bertobat menjadi Kristen dari Islam ditembak mati minggu lalu dalam apa yang nampaknya adalah ‘pembunuhan demi kehormatan,’ demikian kata sumber di daerah tersebut. Nurta Mohamed Farah, yang melarikan diri dari kampungnya di Bardher, Daerah Gedo ke Daerah Galgadud untuk tinggal bersama dengan keluarga lain setelah orang tuanya menyiksa dia karena meninggalkan Islam, mati tanggal 25 November. Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa mereka mencurigai kuat bahwa dua orang tak dikenal di Daerah Galgadud yang menembak dia di dada dan kepala dengan sebuah pistol adalah keluarga atau bertindak atas permintaan keluarganya. ‘Laporan sampai kepada sanak di Galgadud bahwa Nurta Farah telah bertobat masuk Kristen,’ kata satu sumber. ‘Kecurigaan bahwa keluarganya bertanggung jawab adalah cukup kuat. Saudari kita ini dibunuh di Abudwaq, sebuah distrik di Daerah Galgadud, dan tempat terjadinya insiden sekitar 200 meter dari tempat saudari tersebut tinggal dengan keluarganya.’ Orang tuanya telah memukuli dia dengan hebat karena meninggalkan Islam dan secara reguler merantai dia ke sebuah pohon di rumah mereka, kata sumber-sumber Kristen. Orang tuanya juga membawa dia ke seorang dokter yang memberikan obat-obat untuk ‘penyakit mental,’ …..Orang-orang Kristen lokal melaporkan bahwa Farah dirantai di sebuah pohon pada siang hari dan ditaruh di sebuah ruangan yang kecil dan gelap pada malam hari.”

CINA MENDEKLARASIKAN BAHWA GEREJA RUMAH ADALAH BIDAT
Berikut ini disadur dari CNSNews, 8 Des. 2010: “Cina dilaporkan telah meluncurkan serangan baru terhadap ‘gereja-gereja rumah,” yaitu jemaat-jemaat Prostestan yang tidak menjadi bagian dari organisasi gereja ‘patriotik’ yang disetujui oleh negara. Dalam perkembangan yang sangat mengancam sebagaimana dilaporkan oleh China Aid Association (CAA), otoritas Cina telah memberikan label “bidat” kepada gerakan rumah gereja. Beijing pernah menggunakan istilah yang sama ketika mereka mengkriminalkan meditasi Falun Gong pada tahun 1999, suatu tindakan yang menyebabkan penutupan besar-besaran dan yang masih terus terjadi terhadap Falun Gong, yang menuaikan kecaman terhadap Cina dari seluruh dunia. Mengutip sumber-sumber rahasia “dari lebih dari satu sumber terpercaya” di dalam Cina, CAA pada hari Selasa mengatakan bahwa kampanye melawan gereja-gereja rumah yang diperintahkan oleh Politburo Partai Komunis dimulai tanggal 1 Desember. Para pejabat keamanan Cina ‘telah diberitahu untuk mengumpulkan informasi mengenai gereja-gereja rumah di seluruh negara tersebut dan menyerahkan laporan ini kepada atasan mereka,’ demikian dikatakan. ‘Daftar panjang pemimpin-pemimpin gereja rumah dan orang-orang percaya berpengaruh yang diblacklist telah dibuat.’ ….Memberi label bidat terhadap gereja-gereja rumah di Cina dapat mendatangkan konsekuensi yang serius dan adalah suatu langkah mundur dalam menghangatnya hubungan belakagan ini antar rezim Beijing dengan jaringan gereja rumah yang luas,” demikian kata CAA. Mereka ingat bagaimana pemerintah membelokkan opini publik di Cina terhadap Falun Gong dengan cara menggambarkan suatu gerakan non-politik yang tanpa kekerasan sebagai suatu “bidat” yang berbahaya. Sumber-sumber Falun Gong yang dikutip memperkirakan bahwa paling kurang 6000 orang pengikut telah dipenjarakan sejak 1999 sementara lebih dari 100000 pengikut telah dimasukkan ke kamp-kamp ‘reformasi melalui kerja paksa.’”

SEJARAH AGUNG ALKITAB BAHASA INGGRIS
Kita akan merayakan ulang tahun ke-400 Alkitab King James pada tahun 2011, dan Alkitab King James bukanlah terjemahan biasa. Warisannya dan cara ia diciptakan adalah unik. Catatan-catatan awal tentang Alkitab dalam bahasa Inggris adalah salah satu babak sejarah gereja yang paling mengesankan dan mirip sebuah novel. Sejarah kerajaan Inggris, bangsa Amerika, dan bahasa Inggris itu sendiri terikat erat dengan Alkitab King James. Buku yang kami tulis, The Glorious Heritage of the King James Bible, menceritakan sejarah ini, mulai dari Alkitab Wycliffe pada akhir abad ke-14. Setiap orang percaya yang berbahasa Inggris (atau yang memakai Alkitab bahasa Inggris) perlu tahu hal-hal ini; namun sedihnya, bahkan di gereja-gereja yang sangat menunjung Alkitab sangatlah jarang ditemukan seseorang yang tahu tentang harga yang begitu mahal yang dibayar untuk menyediakan Alkitab yang luar biasa dalam bahasa Inggris ini. EDITOR: Sungguh banyak orang Kristen dan banyak gereja tidak tahu bahwa ada pertarungan yang sangat seru mengenai Alkitab. Iblis mencoba untuk melemahkan Alkitab dengan terjemahan-terjemahan yang korup dan kacau, walaupun populer, seperti NIV, NASB, dan lain-lain. Bahkan Alkitab Indonesia Terjemahan Baru pun bukanlah terjemahan yang murni. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, GITS menawarkan kelas Bibliologi Tekstual, yang dapat dipesan dalam bentuk DVD. Silakan hubungi GITS (021-6471-4156).

SWORD OF THE LORD MENGHILANGKAN PERTOBATAN DARI KHOTBAH SPURGEON
Baru-baru ini saya mendapatkan email berikut dari Jim Koenig: “Semalam kami menonton videomu ‘Bagaimana Menghindari Pertobatan Palsu’ untuk kedua kalinya dan bagian tentang pertobatan semakin jelas kali ini. Selama bertahun-tahun kami telah memperhatikan bahwa Sword of the Lord telah bergeser menjauh dari doktrin pertobatan dan dengan cerdik memimpin para pembaca mereka ke arah yang sama. Contoh yang sangat baik adalah judul Charles Spurgeion yang berjudul ‘Only Trust Him’ dalam isu 26 November 2010. Mereka telah menghilangkan apa yang Spurgeon katakan tentang pertobatan. Khotbah aslinya dapat dilihat di www.spurgeongems.org/sermons.htm (sermon #1635) dan bagian yang dihilangkan ada di halaman ketiga dari khotbah itu, yaitu paragraf keenam dari atas. Bertahun-tahun yang lalu istri saya dan saya lulus dari Sekolah Penginjilan yang diadakan oleh Sword Director, pada waktu itu diajar secara pribadi oleh Sdr. Smith, Sdr. Norris Belcher, dan almarhum Sdr. Larry Staner. Tidak pernah, kapanpun, kata ‘pertobatan’ disinggung atau dirujuk dalam pembelajaran tiga hari tersebut. Saya tidak anti-Sword of the Lord, tetapi mereka 100% salah mengenai pertobatan dan telah mempengaruhi ribuan pengkhotbah muda untuk menyebarkan metode satu-dua-tiga-berdoa-setelah-saya.” KOMENTAR OLEH SDR. CLOUD: Saya sangat setuju. Sword of the Lord memiliki masalah serius mengenai pertobatan, dan ini bukanlah berita baru. Sementara pendiri Sword, John R. Rice, mengajarkan bahwa pertobatan adalah “perubahan pikiran tentang Allah dan tentang dosa” dan “berbalik dari dosa-dosamu” (What Must I Do to be Saved, 1940), penerus Rice, Curtis Hutson, mengubah definisi alkitabiah tentang pertobatan. Ia melakukan hal ini dalam buku kecilnya yang berpengaruh, Repentance: What Does the Bible Teach? Hutson menyangkal bahwa pertobatan berarti berbalik dari dosa (hal. 4), bahwa pertobatan adalah menyesal atas dosa (hal. 8), dan bahwa pertobatan berarti “perubahan pikiran yang memimpin kepada perubahan tindakan” (hal. 16). Ia mengklaim bahwa pertobatan hanyalah “mengubah pikiran.” Hutson mengutip perikop Kitab Suci yang sepertinya mendukung posisinya tetapi mengabaikan banyak perikop yang dengan jelas bertentangan. Ia mengutip dengan salah tulisan-tulisan orang-orang lain seperti pendahulunya John R. Rice, dan mencampur adukkan banyak pemikiran manusia. Di bawah pengawasan Hutson, majalah Sword of the Lord juga menghilangkan pertobatan dari beberapa himne dalam buku nyanyi Soul Stirring Hymns edisi tahun 1989. Sebagai contoh, lirik dari lagu “The Old Account Was Settled” diubah dari “O pendosa, carilah Tuhan, bertobatlah dari dosamu” menjadi “O pendosa, percayalah Tuhan, agar dibersihkan dari segala dosamu.” (Mereka juga melakukan hal yang sama terhadap lagu “Almost Persuaded” dan “Give Me Thy Heart”). Saya mengucap syukur untuk banyak hal yang dibela oleh Sword of the Lord selama bertahun-tahun, tetapi isu tentang pertobatan bukanlah hal yang ringan. Majalah Sword telah berada di garis depan menurunnya doktrin ini dan mempromosikan praktek sesat “Quick Prayerism” yaitu pemakaian manipulasi psikologis, teknik salesman dunia, dan “doa orang berdosa” yang kosong untuk menggantikan kerja Roh Kudus untuk menyadarkan orang tentang dosa dan kelahiran kembali yang ajaib. Saya menolak untuk menjalin tangan dengan pelayanan yang dipimpin oleh orang-orang yang melakukan kesalahan besar seperti ini. (Majalah Sword juga bersalah meninggikan orang-orang tertentu di luar dari batas-batas yang baik dan alkitabiah).

GEMBALA SIDANG DIPUKULI, SEKOLAH ALKITAB DIBULDOZER DI VIETNAM
Seorang gembala sidang Protestan dan aktivis hak asasi manusia di Vietnam dipukuli hingga tidak sadarkan diri pada Selasa pagi oleh petugas-petugas kota Ho Chi Minh. Sekolah Alkitabnya, yang terletak di Distrik 2 kota tersebut, juga dibuldozer, menurut Release International, suatu organisasi yang melayani gereja-gereja teraniaya di seluruh dunia. Sekitar 500 polisi, tentara, dan petugas kebakaran, muncul di sekolah tersebut dengan buldozer-buldozer jam 7 pagi waktu setempat, lalu mulai meruntuhkan bangunan tersebut. Sementara itu, gembala sidang Nguyen Hong Quang yang memimpin Gereja Mennonite tersebut, dipukuli dengan tongkat hingga dia pingsan. Saat ini, Quang dan lima anggota jemaatnya ditahan di tempat yang tidak diketahui. Mereka ditangkap karena tuduhan ‘melawan penahanan’ enam tahun yang lalu, sebagaimana dilaporkan oleh Release International. Pada tahun 2004, para aktivis hak asasi manusia tersebut ditahan dan dituduh “menganggu para petugas yang sedang menjalankan tugas.” Penahanan itu terjadi berbulan-bulan setelah ia menyerukan pembebasan bagi orang-orang Kristenyang dipenjara karena mendistribusikan literatur Kristen di Kota Ho Chi Minh. Polisi menyerbu rumahnya dan menyita semua uang dan file-filenya yang mencatat secara detil berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh pemerintah. Rumahnya, yang juga menjadi kantor pusat Gereja Mennonite, juga dihancurkan sebagian oleh sekitar 200 petugas sewaktu ia dalam penjara….Walaupun Undang-Undang Dasar Vietnam memberikan kebebasan beribadah, pemerintah komunisnya terus mengekang kegiatan-kegiatan religius yang terorganisir dari banyak kelompok agama. Hanya organisasi-organisasi agama yang dikendalikan oleh negara yang diizinkan.”

INJILI KONSERVATIF
Mulai terjadi asosiasi yang semakin bertumbuh antara sebagian “fundamentalis” dengan “injili konservatif.” Central Baptist Seminary di Minnesota, Calvary Baptist Seminary di Lansdale, Pennsylvania, dan Northland International University (dulu Northland Baptist Bible College) semua baru-baru ini memuji “para injili konservatif” untuk “pembelaan mereka yang gigih terhadap Injil.” Northland mengundang Bruce Ware, seorang profesor Southern Baptist Seminary, untuk mengadakan sebuah seminar untuk gembala-gembala sidang. Calvary Baptist Seminary mengundang gembala sidang Southern Baptist Mark Dever sebagai pembicara dalam Konferensi Kepemimpinan Nasional mereka. Dan Kevin Bauder dari Central Baptist menggunakan blog dia tahun ini untuk memuji “injili konservatif” seperti pemimpin Southern Baptist Seminary Al Mohler. Yang tidak disebut-sebut sama sekali dalam semua ini adalah masalah separasi. Bauder mengklaim bahwa “para injili konservatif” bukanlah Injili Baru (New Evangelical) dan dia menggunakan definisnya sendiri akan Injili Baru untuk membuat pernyataannya benar (pendahulunya di Central, yaitu Richard Clearwaters dan Ernest Pickering, memperlihatkan hikmat yang lebih besar dalam memahami Injili Baru). Meskipun ada banyak aspek mengenai New Evangalical, prinsip intinya sejak lahirnya gerakan ini adalah “penolakan akan separasi.” Begitulah kata harold Ockenga. Itulah prinsip dasar dari Billy dan Franklin Graham. Dan berdasarkan definisi itu, setiap anggota Southern Baptist yang konservatif adalah seorang Injili Baru (New Evangelical). Ini nyata karena mereka toh masih tetap berada dalam denominasi Southern Baptist, yang adalah suatu organisasi tidak kudus dan mencakup Liberalisme, Kharismatikisme, Masonisme, penginjilan ekumene gaya Billy Graham, kritik tekstual modern, amillenialisme, filosofi rock ‘n roll, pengkhotbah-pengkhotbah wanita, kesesatan psikologi, mistikisme Katolik, dan banyak lagi kesalahan dan kesesatan lainnya. Denominasi Southern Baptist penuh dengan orang-orang yang memiliki filosofi tidak alkitabiah seperti Ed Young, Jr., dengan filosofi “jangan menghakimi”-nya yang mengecilkan doktrin dan hubungan eratnya dengan penyesat-penyesat seperti pengkhotbah-penyembuh Pantekosta, Brian Houston dari Sydney. Istri Brian adalah “co-pastor”; dia memberitakan Injil kemakmuran; ia berpikir bahwa bicara komat-kamit adalah “bahasa lidah”; dan pemimpin nyanyinya menjadi peserta dalam konferensi-konferensi Roma Katolik. Ed yang adalah seorang Southern Baptist konservatif, tidak bermasalah dengan semua yang di atas. Jika anda berpikir saya salah dalam hal ini, kirimkan saya satu buku atau khotbah dari seorang “injili konservatif” mengenai masalah separasi. Biasanya, satu-satunya hal yang mereka katakan tentang separasi adalah cercaan terhadap mereka yang mempraktekkan separasi. Mereka tidak mau dikekang oleh separasi. Mereka tidak punya hati untuk itu. Mereka mau kemah yang besar, tetapi Firman Allah tidak mengizinkannya. “Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!” (Roma 16:17).

NATAL YANG IMAJINATIF
Berikut ini oleh Brian Snider “Salah satu definisi dari kata ‘embellish’ (membesar-besarkan) adalah ‘meningkatkan daya tarik suatu cerita dengan menambahkan detil-detil yang tidak benar.’ Entah mengapa, kisah kelahiran Kristus banyak sekali ditambah-tambahkan dan dibesar-besarkan lebih dari kisah-kisah Alkitab lainnya. Namun demikian, adalah hal yang menakutkan untuk menambahi kepada Firman Tuhan, apapun alasannya dan walaupun seolah-olah hanyalah menambahi detil-detil yang sepertinya tidak berbahaya. Bulan ini, program “Insight for Living” yang dikelola Chuck Swindoll menayangkan suatu seri yang berjudul “Natal yang Imajinatif.” Judul itu sangat cocok. Di dalam kisah Natal versi Swindoll tersebut, Yusuf dan Maria masih sangat muda (Maria 13 tahun, Yusuf 20 tahun) dan ketika kehamilan Maria diketahui, dia dalam ancaman pembunuhan-karena-kehormatan oleh keluarganya. Fakta bahwa dia bangkit dan ‘pergi ke pegunungan dengan segera’ adalah karena, kata Swindoll, dia sedang lari menyelamatkan nyawanya dan bersembunyi. Swindoll menambagi dialog yang terjadi antara pemilik penginapan dan istrinya dan juga dialog yang terjadi antara keluarga Maria. Ia menciptakan suatu karakter ‘rabbi yang berkompromi’ yang menikahkan mereka dan turut ambil bagian dalam banyak bagian lain dari kisah itu yang tersembunyi selama 2000 tahun ini (misalnya, Maria mengalami persalinan yang sulit dan terbaring di lantai). Tentu saja, Swindoll mempersembahkan detil-detil tambahan ini hanyalah sebagai suatu skenario yang mungkin terjadi, tetapi ia begitu hebat sebagai seorang pencerita, sehingga mampu menciptakan gambaran mental akan kejadian-kejadian fiktif ini, sehingga sulit untuk keluar dari pikiran para pendengarnya. Tidak mau kalah dari para Injili, gembala sidang Baptis Independen Jack Schaap juga memiliki versinya sendiri tentang kisah Natal yang dia sangat yakini. Mungkin anda tidak tahu selama ini bahwa Maria adalah seorang wanita tua – perawan tua, dan Yusuf adalah seorang kakek-kakek renta. ‘Teks di luar Alkitab memberitahu kita bahwa Yusuf mati saat berusia 110 tahun,’ kata Schaap. Maria dan Yusuf berpikir bahwa mereka tidak mungkin menikah dan merasa sangat beruntung dapat menemukan satu sama lain. Yusuf telah dilewati oleh banyak gadis….dia hidup di sebuah gubuk’; dia adalah ‘yang tidak ada apa-apa yang sedang mencari siapa saja dan menemukan….Maria.’ Maria ‘bukanlah gadis idaman tahun itu’; dia adalah ‘salah satu berkat yang tidak diklaim orang…paruh baya, berkeriput, pundak bongkok, rambut rontok.’ Anda meragukan versi cerita ini? ‘Fakta seringkali lucu,’ bantah Schaap. Ulangan 4:2; Amsal 30:5,6 dan Wahyu 22:18 adalah peringatan-peringatan yang serius untuk tidak menambahi Firman Allah, atau memberikan detil-detil mitologis dalam khotbah yang dianggap serius. Dengan banyaknya mitos akan Natal, baiklah kita yang mengasihi Tuhan dan FirmanNya berpegang erat pada Alkitab dan tidak meninggalkan kebenaran yang jelas kita temukan di dalamnya.”
EDITOR: Salah satu mitos Natal yang paling populer adalah bahwa Kristus lahir tanggal 25 Desember. Ada lagi mitos bahwa orang Majus datang bertemu bayi Yesus di palungan, atau bahwa merea bertemu dengan para gembala. Terlalu banyak orang Kristen yang tidak tahu Alkitab yang mengikuti mitos-mitos Natal ini. GBIA Graphe memutuskan untuk memperingati kelahiran Yesus setepat-tepatnya, bukan di bulan Desember, tetapi di bulan Juni.

TANGLED: SATU LAGI FILM DISNEY YANG SANGAT BERBAHAYA BAGI ANAK-ANAK
Berikut ini disadur dari “Yes, laugh and sing while your children are being stolen,” Drew Zahn, WorldNetDaily, 28 Nov. 2010: “Tangled [sebuah film Disney yang baru] adalah penceritaan ulang kisah Rapunzel, seorang perempuan dengan rambut yang sangat panjang, yang disekap di sebuah menara hingga ‘pangerannya’ datang dan menyelamatkan dia dengan cara memanjati rambutnya untuk mencapai dia….Film ini sungguh berkubang di dalam filosofi yang duniawi, populer, dan diterima luas, namun sangat sesat, tentang hidup remaja. Mengenai Rapunzel remaja yang mencuri keluar dari rumah untuk pergi dalam suatu perjalanan yang tidak disetujui orang tuanya dengan seorang lelaki tampan yang beberapa tahun lebih tua dari dia: ‘Ini adalah bagian dari tumbuh dewasa,’ Ryder mengklaim. ‘Sedikit pemberontakan, sedikit petualangan, itu bagus. Bahkan sehat.’ Tetapi apa kata Mama? Ryder juga memiliki jawaban untuk itu: ‘Hancurkan jiwa mamamu,’ dia berkata. ‘Seperti sebuah anggur.’ Pada akhirnya, Rapunzel belajar untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang Ryder. ‘Kamu salah tentang dunia. Kamu salah tentang saya,’ dia menggeram terhadap mamanya. ‘Saya tidak akan pernah berhenti melawanmu.’….Dan, tentu saja, Ryder dan Rapunzel pada akhirnya terbukti benar dalam hal pemberontakan remaja putri tersebut, dan mamanya diperlihatkan sebagai seorang yang jahat dan ‘perjalanan’ muda-mudi tersebut terbukti sangat bagus untuk mereka. Dan tentu saja SANGATLAH OK bagi pikiran-pikiran muda yang menonton film ini untuk diracuni dengan sikap penentangan dan perendahan terhadap orang tua seperti ini, karena mamanya-lah tokoh jahat yang sebenarnya. Hidup bahagia selamanya. Keluar dari bioskop sambil tersenyum. Lalu, tiba-tiba, kaget luar biasa ketika anak-anakmu berpikir bahwa kamu adalah seorang yang terlalu protektif yang tidak tahu apa-apa, dan berasumsi bahwa mereka benar dalam pemberontakan mereka dan kalau mereka melakukan sedikit bar-hopping (pergi ke satu bar demi satu bar), dan melakukan ‘perjalanan’ mereka sendiri….tidak pernah Allah meresepkan pemberontakan dan penentangan sebagai jalur yang baik untuk menuju kedewasaan. Hal ini tidaklah ‘baik’ dan tidaklah ‘sehat.’ Tidak, bertentangan dengan kepercayaan populer dan cuci otak yang dilakukan Disney, anak-anak tidak harus tiba-tiba menjadi alat Setan (pemberontak pertama) ketika mereka beranjak 13 tahun. Salah satu pahala terbesar yang saya temukan ketika memperhatikan komunitas home-schooling adalah anak-anaknya seringkali dibesarkan oleh orang tua yang mempertanyakan paradigma dunia tentang seperti apa anak-anak itu seharusnya, termasuk seperti apa mereka seharusnya saat remaja. Dan walaupun setiap komunitas memiliki remaja-remaja mereka yang pemberontak dan sulit, saya sering kagum melihat orang-orang muda tertentu dari keluarga-keluarga yang menolak pesan seperti “Tangled” ini tumbuh bersama dalam kemitraan dengan orang tua mereka untuk menjadi teladan kehormatan dan independensi yang disertai penyerahan diri kepada Allah. Mereka adalah contoh yang terbaik yang saya lihat unutk membuktikan bahwa pemberontakan bukanlah mandat [dari Tuhan].”

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer

Tidak ada komentar: