Felix Manz lahir di Zurich kira-kira tahun 1498. Manz merupakan anak luar nikah dari seorang imam Katolik dan terlatih didalam bahasa Latin, Yunani dan Ibrani. Ia bergabung dengan Zwingly pada tahun 1522, bersama dengan Grebel dan teman-temanya yang lain. Namun ia tidak setuju dengan penafsiran Zwingly mengenai sacral society (gereja bersatu dengan negara), baptisan bayi, baptisan percik, dan perjamuan kudus.
Pada tahun 1525, Manz berpisah dengan Zwingly dan membentuk sebuah jemaat anabaptis di rumahnya. Ia menberitakan bahwa baptisan yang benar adalah baptisan orang yang sudah bertobat dan percaya dan dengan cara selam. Manz adalah salah satu orang pada saat itu yang berani menentang Zwingly. Oleh karena keberanianya, ia dikejar-kejar oleh Zwingly dan beberapa kali berhasil ditangkap dan dipenjarakan, namun berhasil kabur dari penjara. Manz bersama dengan Blaurock banyak mendapat pengikut karena kepiawaiannya berkhotbah dan meyakinkan orang berdosa akan kebenaran Alkitab.
Semangat dan keberanian Felix Manz sungguh luar biasa dan ditambah dengan kehidupanya yang baik, pendidikanya yang cukup sehingga membuat banyak pengikutnya menjadi berani memberitakan kebenaran dan terang-terangan menentang Zwingly. Melihat situasi demikian Zwingly merasa kedudukannya terancam dan bisa kehilangan popularitas sebagai seorang Protestan. Akhirnya segala daya upaya dilakukan Zwingly untuk menangkap Felix Manz dan melenyapkan Manz dari dunia ini. Pada tanggal 5 Januari 1527 Felix Manz telah tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Felix Manz dituduh memiliki pemahaman yang berbeda dengan gereja amper, ia seorang anabaptis yang membaptis ulang orang, ia memisahkan diri dan hanya mau bersekutu dengan orang percaya yang sudah menerima Kristus. Karena doktrinya dianggap menentang pemerintah akhirnya ia pun dijatuhi hukuman mati.
Manz, dibawa dari penjara Wellenberg dan melewati pasar ikan menuju sungai Limmat. Ketika diperjalanan saat ia digiring oleh pengawal, ia memberitakan Injil dan memuji Allah dan menyatakan bahwa baptisan yang benar adalah baptisan orang percaya dan ia rela mati demi membela kebenaran ini. Sesampainya ia di sungai Limmat terdengar suara ibunya dari kejauhan yang memohonya untuk setia saat menghadapi pencobaan ini. Dengan tangan terikat ia ditaruh diperahu kecil, lalu ditaruh tongkat di antara lutut dan lengannya dan segera ia ditekan ke dalam air. Seketika itu ia berseru dengan suara nyaring, “Ke dalam tanganmu Tuhan, kuserahkan rohku.”
Felix Manz merupakan orang Anabaptis yang pertama mati ditengelamkan oleh kaum Protestan. Hari ini banyak pengikut ‘kristus’ yang hanya meminta berkat dan berkat, tidak pernah berani ambil bagian dalam perjuangan memberitakan Injil. Apakah mereka sungguh-sungguh murid Kristus ? Kadangkala mungkin Anda merasa bahwa sudah cukup berkorban demi Injil, sudah cukup menderita untuk Injil. Tetapi sesungguhnya apa yang Anda alami dan miliki saat ini membuktikan apakah Anda cukup berkorban demi Injil.
Pada tahun 1525, Manz berpisah dengan Zwingly dan membentuk sebuah jemaat anabaptis di rumahnya. Ia menberitakan bahwa baptisan yang benar adalah baptisan orang yang sudah bertobat dan percaya dan dengan cara selam. Manz adalah salah satu orang pada saat itu yang berani menentang Zwingly. Oleh karena keberanianya, ia dikejar-kejar oleh Zwingly dan beberapa kali berhasil ditangkap dan dipenjarakan, namun berhasil kabur dari penjara. Manz bersama dengan Blaurock banyak mendapat pengikut karena kepiawaiannya berkhotbah dan meyakinkan orang berdosa akan kebenaran Alkitab.
Semangat dan keberanian Felix Manz sungguh luar biasa dan ditambah dengan kehidupanya yang baik, pendidikanya yang cukup sehingga membuat banyak pengikutnya menjadi berani memberitakan kebenaran dan terang-terangan menentang Zwingly. Melihat situasi demikian Zwingly merasa kedudukannya terancam dan bisa kehilangan popularitas sebagai seorang Protestan. Akhirnya segala daya upaya dilakukan Zwingly untuk menangkap Felix Manz dan melenyapkan Manz dari dunia ini. Pada tanggal 5 Januari 1527 Felix Manz telah tertangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Felix Manz dituduh memiliki pemahaman yang berbeda dengan gereja amper, ia seorang anabaptis yang membaptis ulang orang, ia memisahkan diri dan hanya mau bersekutu dengan orang percaya yang sudah menerima Kristus. Karena doktrinya dianggap menentang pemerintah akhirnya ia pun dijatuhi hukuman mati.
Manz, dibawa dari penjara Wellenberg dan melewati pasar ikan menuju sungai Limmat. Ketika diperjalanan saat ia digiring oleh pengawal, ia memberitakan Injil dan memuji Allah dan menyatakan bahwa baptisan yang benar adalah baptisan orang percaya dan ia rela mati demi membela kebenaran ini. Sesampainya ia di sungai Limmat terdengar suara ibunya dari kejauhan yang memohonya untuk setia saat menghadapi pencobaan ini. Dengan tangan terikat ia ditaruh diperahu kecil, lalu ditaruh tongkat di antara lutut dan lengannya dan segera ia ditekan ke dalam air. Seketika itu ia berseru dengan suara nyaring, “Ke dalam tanganmu Tuhan, kuserahkan rohku.”
Felix Manz merupakan orang Anabaptis yang pertama mati ditengelamkan oleh kaum Protestan. Hari ini banyak pengikut ‘kristus’ yang hanya meminta berkat dan berkat, tidak pernah berani ambil bagian dalam perjuangan memberitakan Injil. Apakah mereka sungguh-sungguh murid Kristus ? Kadangkala mungkin Anda merasa bahwa sudah cukup berkorban demi Injil, sudah cukup menderita untuk Injil. Tetapi sesungguhnya apa yang Anda alami dan miliki saat ini membuktikan apakah Anda cukup berkorban demi Injil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar