Jumat, 13 Agustus 2010

Seorang Imam Yahudi Yang Bertobat

Joseph Samuel Christian Frederick dilahirkan di Jerman oleh orang tua Yahudi di tahun 1771. Sebagaimana taat istiadat Yahudi, ia disunat pada hari kedelapan dan menerima nama Joseph Samuel. Ia di didik secara pribadi oleh seorang guru yang mengajarkan Hukum Taurat kepadanya. Ia sangat cepat menyerap pelajaran sehingga pada umur 16 tahun ia telah mampu membaca Pentateuch dalam bahasa Yunani. Ia meneruskan pendidikanya di kantor seorang rabbi dan akhirnya ia menjadi pemimpin Sinagoge pada usianya yang baru 21 tahun.

Karena tidak puas dengan kehidupanya di rumah, dia pun melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Jerman. Sekalipun ia diajar untuk membenci kekristenan, ia akhirnya menjadi akrab dengan seorang Kristen. Orang Kristen inilah yang menanamkan konsep-konsep kekristenan di dalam benak Joseph. Ia pun menetap di Weimar dan kerja menjadi pembuat sepatu selama 3 tahun. Di masa inilah ia banyak membaca Perjanjian Baru dan kitab Yahudi. Setelah semuanya ia baca akhirnya ia menarik kesimpulan bahwa Yesus kristus adalah Masias dan ia pun dibaptis menjadi seorang Protestan.

Ia tertarik dengan kelompok Moravia dan menghadiri pertemuan mereka. Suatu hari ketika pulang dari pertemuan Moravia, salah satu temanya menanyakan apakah ia mau menjadi seorang missionary. Joseph pun menjawab mau dan bersedia menjadi missionary. Di Februari 1800, ia masuk ke seminary Saxony yaitu suatu tempat pelatihan bagi orang muda yang menjadi misionari.

Setelah menyelesaikan pendidikanya ia pun diutus untuk pergi ke London Missionary Society. Di sini ia dilatih untuk pergi ke Afrika. Ketika ia menantikan waktu keberangkatanya, ia mengunjungi saudara-saudara yahudinya di Sinagoge-sinagoge, dengan maksud untuk menjelaskan kekristenan epada mereka. London Missionary Society mengetahui hal ini dan mengizinkanya untuk melayani orang-orang Yahudi. Sekalipun ia memberitakan Injil pada banyak orang Yahudi namun tidak banyak yang bertobat.

Tanggal 23 Juli ia meninggalkan keluarganya di New York. Bekerjasama dengan rekan-rekanya ia mendirikan sebuah gereja dan ia ditahbiskan menjadi gembala di sana. Tahun 1825 ia mulai ragu-ragu mengenai cara pemaptisan dan orang yang menerima baptisan. setelah bergumul sekitar 2 tahun, ia menemukan bahwa sebenarnya baptisan yang benar adalah diselam dan bayi tidak memenuhi syarat menerima baptisan. tanggal 28 Agustus 1827, ia dibaptis selam oleh Rev. Maclay di New York dan sejak saat itu ia telah menjdai seorang Baptist.

Selama 43 tahun terakhir dimana masa hidupnya, Joseph melakukan perjalanan tahunan selama 4 hingga 6 bulan dan berkhotbah setiap tahun seabnyak 300 kali. Ia juga menulis buku mengenai pertobatan orang-orang Yahudi, mengenai baptisan dan paskah, termasuk Alkitab Yahudi Vander Hougt’s. Kumpulan surat-suratnya dinamakan Joseph & Benyamin yang isinya mengenai kontroversi antara Yahudi dan Kristen.

Ia menulis, “ Aku telah mengirimkan surat-surat ini untuk Benyamin, saudaraku yang mewakili saudara Yahudiku. Sekarang aku telah menjadi tua dan berjanggut putih dan tidak bisa mengharap memiliki waktu yang banyak untuk melayani Tuhan. Saya telah menyiapkan surat-surat untuk orang-orang dengan segala daya upayaku dan sekarang dengan rendah hati saya serahkan kepada orang-orang, supaya setelah saya mati dan kembali ke Bapa-ku yaitu Abraham, Ishak dan Yakub di kerajaan Surga, maka lewat surat-suratku berita Injil Yesus Kristus dapat diberitakan. Yesus Kristus adalah Mesias yang disalibkan penebus dan Juruslamat orang percaya.”

Tidak ada komentar: