Minggu, 12 September 2010

MUNCULNYA KAUM ANABAPTIST

Kebenaran membutuhkan keberanian, jika Anda hanya memiliki salah satu lihatlah orang cacat berjalan tanpa satu kaki--John Sung

Sejak rasul-rasul tiada, sekelompok kecil orang tetap setia mempertahankan kebenaran dan membentuk jemaat lokal yang independen sesuai dengan karakteristik jemaat Kristus di Perjanjian Baru. Mereka dikejar dan dianiaya dan dipaksa oleh gereja negara untuk bersatu tetapi mereka tetap tidak mau bersatu dengan negara. Mereka menjaga kehidupan yang kudus dan membentuk jemaat yang disiplin tinggi di gua-gua, desa-desa terpencil sehingga jauh dari pengaruh kekuasaan Roma. Ketika mereka menjumpai orang-orang yang menganut kepercayaan Katolik, mereka akan mulai menginjili dan menceritakan kebenaran jemaat Kristus. Seandainya orang yang mereka beritakan Injil bertobat maka mereka menuntut orang tersebut untuk dibaptis ulang yaitu dengan cara selam. Karena bagi mereka cara percik tidak berkenan kepada Tuhan Yesus Kristus. Tetapi jika orang tersebut tidak bertobat maka nyawa mereka menjadi taruhanya karena akan dilaporkan pada gereja negara. Di Grecian Armenia tercatat 100.000 orang meninggal karena penganiayaan kaisar Theodora.

Karena tuntutan mereka kepada setiap orang yang datang dan ingin bergabung dengan jemaat mereka untuk dibaptis ulang. Maka orang-orang gereja negara menyebut mereka ana-baptis (baptis ulang/lagi). Sehingga nama ana-baptis terkenal dan menjadi sebuah sebutan yang umum untuk menunjuk kelompok ini. Beberapa kelompok dari mereka lebih setuju dipanggil “Cathari” (orang yang murni/baik), karena mereka beranggapan baptisan cukup satu kali tetapi dilaksanakan dengan benar.

Pada tahun 1517 Marthin Luther seorang rahib Katolik protes pada gerejanya sendiri dikarenakan gerejanya menjual surat pengampunan dosa. Sedangkan menurut Luther keselamatan hanya dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Sebelum Luther protes tercatat John Wycliffe (13291384) di Inggris, John Hus (1373-1415) di Bohemia, dan Girolamo Savonarola (1452-1498) di Italia telah lebih dahulu menentang gereja universal/katolik/am. Namum mereka mati demi kebenaran lebih dahulu.

Pada saat Luther protes sepertinya waktunya cukup tepat untuk membawa perubahan kebebasan beragama. Kelompok anabaptis merasa mendapatkan teman perjuangan dan segera keluar dari persembunyian dan ingin bergabung dengan Luther. Di Swiss John Calvin dan Zwingly juga melakukan hal yang sama dengan Luther sehingga pengaruh para reformator ini segera disambut baik oleh kaum anabaptis. Namun celaka, apa yang dipraktekan di Katolik yaitu baptisan bayi, baptisan percik, baptisan orang sakit, sakramen perjamuan kudus juga dilakukan para “bapak reformator.” Kaum ana-baptis merasa sangat kecewa dan kembali ke persembunyian mereka karena para reformator pun tidak mengerti inti penyebab kesalahan Katolik. Hal yang sangat menyedihkan adalah ketika para reformator juga menggabungkan gereja mereka dengan negara dan menjadi penganiaya, penindas, pembunuh orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka.

Kaum anabaptis melihat bahwa sesungguhnya ada kesalahan pada iman para reformator sebab mereka menganiaya orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka. Apakah Kristus juga menganiaya orang-orang yang tidak sepaham dengan-Nya?

Penganiayaan dan penindasan yang begitu berat tidak sedikit pun melemahkan semangat para anabaptis. Dimana mereka berada, mereka selalu bersaksi akan Injil Kristus dan membentuk jemaat Kristus. Sampai saat ini kelompok anabaptis tersebar diseluruh dunia memperjuangkan kebebasan beragama dan memberitakan Injil Kristus.

Beberapa karakteristik jemaat dan iman Anabaptis, antara lain sebagai berikut:
1. Alkitab dari kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21 adalah satu-satunya kebenaran firman Tuhan yang mutlak tidak ada kesalahan. Dasar iman dan praktek kehidupan semuanya berdasarkan Alkitab sebagai otoritas tertinggi.

2. Gereja/jemaat besifat lokal dan independen (Ef 1:23). Tidak takluk kepada kuasa apa pun bahkan alam maut pun tidak akan menguasainya. Hanya takluk kepada kepala jemaat yaitu Kristus (Ef 5:23). Jemaat juga adalah “Tiang penopang dan dasar kebenaran.” (I Tim 3:15).

3. Di dalam jemaat ada dua ordinances sebagai simbolis dari Injil Tuhan Yesus Kristus, yaitu: Baptisan dan perjamuan Tuhan. Baptisan yang benar dengan cara selam dan orang yang dibaptis harus sudah sungguh-sungguh bertobat dan percaya. Perjamuan Tuhan hanya merupakan peringatan bukan alat yang menyucikan. ( Mat 28:1919-20, I Kor 11:23-25).

4. Jabatan pertama dalam jemaat lokal adalah Gembala, yang biasa disebut Penatua dan Penilik. Titus I:5-16, Kis 20:17-28. Gembala jemaat haruslah seorang laki-laki, suami dari satu istri dan kepala keluarga yang baik. I Tim 3:1-7. Jabatan lain di dalam jemaat adalah Diaken, Penginjil dan Guru Injil. I Tim 3:8-13, Ef 4:11.

5. Mempercayai ada pemisahan yang jelas antara anggota jemaat dengan orang dunia ( Roma 12:1-2, I Yoh 2:15-17, II Kor 6:17-18). Pemisahan antara jemaat/gereja dengan gereja tidak alkitabiah (II Kor 6:14-17). Pemisahan gereja dengan negara (Mat 22:21).

Demikian beberapa poin dasar iman mereka yang biasanya berbeda dengan gereja-gereja yang kebanyakan yang ada di dunia.

Tidak ada komentar: