George Dollar, sejarawan lainnya, membagi Fundamentalisme menjadi 3 Periode.
Periode Pertama adalah dari tahun 1875-1900, yaitu ketika perang dengan liberalisme dimulai. Pada waktu itu, kaum fundamental dan liberal masih banyak yang berada dalam satu organisasi dan satu gereja. Kaum fundamental menyatakan kesalahan kaum liberal dari dalam organisasi yang sama.
Periode Pertama adalah dari tahun 1875-1900, yaitu ketika perang dengan liberalisme dimulai. Pada waktu itu, kaum fundamental dan liberal masih banyak yang berada dalam satu organisasi dan satu gereja. Kaum fundamental menyatakan kesalahan kaum liberal dari dalam organisasi yang sama.
Periode kedua adalah dari tahun 1900-1935 yaitu ketika kaum fundamental mulai sadar bahwa mereka tidak dapat mengubah kaum Liberal, dan tidak dapat mendepak mereka keluar dari organisasi-organisasi yang telah ada.
Sebagai jalan keluar, mereka keluar dari organisasi-organisasi itu dan melakukan pemisahan seperti yang Tuhan perintahkan (2 Kor 6:1 dst).
Sebagai jalan keluar, mereka keluar dari organisasi-organisasi itu dan melakukan pemisahan seperti yang Tuhan perintahkan (2 Kor 6:1 dst).
Periode ketiga adalah dari tahun 1935-1983, yaitu ketika kaum Fundamentalis melawan kaum Liberal dari luar organisasi dan juga melawan kaum Injili yang tidak mau melakukan pemisahan dengan kaum Liberal.
Dr. Steven mengatakan hari ini, tentu pertempuran berlanjut. Fundamentalisme di Indonesia, tidak saja berjuang untuk melawan kesesatan liberalisme dan kompromi kaum Injili, tetapi fenomena yang paling mengganas belakangan ini adalah Karismatik-isme. Fundamentalis abad ke-21, bertempur di minimal 3 front.
Perjuangan untuk memenangkan banyak jiwa tentu saja tidak boleh dilupakan juga. Oleh sebab itu, para Fundamentalis Indonesia zaman ini, justru harus lebih semangat, lebih teguh, lebih tangguh, dibandingkan dengan kaum fundamental di masa-masa sebelumnya. Setiap generasi memiliki tanggung jawab sendiri. Kini, tongkat estafet telah sampai kepada kita. Marilah kita bertempur sebagai prajurit Kristus Yesus yang baik (2 Tim 2:1-4), sehingga generasi yang akan datang tetap MEMILIKI INJIL YANG MURNI. Amin!
Apa yang telah engkau dengar daripadaku di depan Banyak Saksi, PERCAYAKANLAH itu kepada orang-orang yang dapat DIPERCAYAI, yang juga cakap MENGAJAR ORANG LAIN (2 Tim 2:2).
Lagu Tema Kongres 2007: BERPADU HATI MENJALIN TANGAN CARI JIWA YANG HILANG (Dr. Suhento Liauw)
Bait 1:
Hai saudara lihat seklilingmu banyak jiwa akan binasa
Kau dipanggil aku pun dipanggil jawablah YA kita bersama
Arahkanlah hatimu sekarang singkirkanlah segala rintangan
Jangan bimbang janganlah gentar Kristus berjanji sertamu
Hai saudara lihat seklilingmu banyak jiwa akan binasa
Kau dipanggil aku pun dipanggil jawablah YA kita bersama
Arahkanlah hatimu sekarang singkirkanlah segala rintangan
Jangan bimbang janganlah gentar Kristus berjanji sertamu
Bait 2:
Hai saudara ingatlah janjimu dan kasihmu yg mula-mula
Dan tekadmu tuk melayani-Nya semangat di masa mudamu
Tenagamu dan juga hartamu padukanlah, harta dan tenaga
Dan semangat yang pantang mundur, Iblis tak sanggup menghalang
Hai saudara ingatlah janjimu dan kasihmu yg mula-mula
Dan tekadmu tuk melayani-Nya semangat di masa mudamu
Tenagamu dan juga hartamu padukanlah, harta dan tenaga
Dan semangat yang pantang mundur, Iblis tak sanggup menghalang
Bait 3:
Hai saudara pandanglah salib-Nya lubang paku mahkota duri
Diludahi dan dicaci maki oleh manusia ciptaanNya
Semuanya demi kau dan saya, agar kita bias masuk Surga
Britakanlah kabar gembira yang terhilang ditemukan
Hai saudara pandanglah salib-Nya lubang paku mahkota duri
Diludahi dan dicaci maki oleh manusia ciptaanNya
Semuanya demi kau dan saya, agar kita bias masuk Surga
Britakanlah kabar gembira yang terhilang ditemukan
Reffrein:
Berpadu Hati Menjalin Tangan Cari Jiwa yang Hilang (2x)
Berpadu Hati Menjalin Tangan Cari Jiwa yang Hilang (2x)
Dede Wijaya, Tabloid GLORIA Edisi 369, Minggu III September 2007, halaman 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar